PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)

ABSTRAK Tipologi bangunan rumah Jawa yang ada selama ini, sebagian besar merupakan bagian dari Arsitektur Kraton (Joglo, Trajumas, Limasan), dan sebagian kecil mengungkapkan bangunan pedesaan (srotongan, panggang pe). Tipe-tipe bangunan yang ada itu mengungkapkan karakter dari atap yang melingkupi...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Sri VG Rejeki, Nindyo Soewarno, Sudaryono Sudaryono, Yoyok T. W. Subroto, Heddy SA Putra
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Gadjah Mada 2010-03-01
Series:Jurnal Manusia dan Lingkungan
Online Access:https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18525
_version_ 1819298232158650368
author Sri VG Rejeki
Nindyo Soewarno
Sudaryono Sudaryono
Yoyok T. W. Subroto
Heddy SA Putra
author_facet Sri VG Rejeki
Nindyo Soewarno
Sudaryono Sudaryono
Yoyok T. W. Subroto
Heddy SA Putra
author_sort Sri VG Rejeki
collection DOAJ
description ABSTRAK Tipologi bangunan rumah Jawa yang ada selama ini, sebagian besar merupakan bagian dari Arsitektur Kraton (Joglo, Trajumas, Limasan), dan sebagian kecil mengungkapkan bangunan pedesaan (srotongan, panggang pe). Tipe-tipe bangunan yang ada itu mengungkapkan karakter dari atap yang melingkupi bangunan, bukan dilihat dari aspek tata ruang sesuai sistem sosialnya. Fenomena menunjukkan sistem tata keruangan di desa Kapencar sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan ruang gerak para petani tembakau. Dengan metode penelitian naturalistik kualitatif, riset ini memperoleh hasil bahwa di Kapencar terdapat 3 kelompok masyarakat yang berkaitan dengan tembakau, yaitu: petani pemilik ladang luas/petani priyayi, petani pemilik ladang kecil-buruh tani, dan pengrajin tembakau. Masing-masing kelompok ini memiliki karakter tata ruang bangunan dan lingkungan yang unik, baik dalam skala mikro (sistem keruangan rumah), skala messo (sistem keruangan desa) sampai skala makro (sistem keruangan antara desa). Sesuai dengan kelompok masyarakat, terdapat 3 pola keruangan rumah yaitu bagi petani ladang luas yang mengutamakan ruang jogan dan loteng/pyan, bagi perajin tembakau yang mengutamakan ruang jogan, loteng dan pyan, dan bagi pemilik ladang kecil maupun buruh tani yang mengutamakan pawon sebagai ruang berkumpul.   ABSTRACT The Java Architecture typologies dominated by Kraton Architecture (Joglo, Trajumas, Limasan), and the village/ rural architecture (srotongan, panggang- pe). Those are expressed about the roof type, but not explored about the spatial setting aspect that is suitable the social system.  Some phenomena’s indicated that the spatial setting at the Kapencar Village very specifically, that are suitable with the tobacco farmers activities. By the naturalistic inquiry, the research resulted that the farmer at Kapencar Village divided into three classifications of farmer. Those are the rich farmer/ priyayi farmer, the poor farmer/ farm worker and the craft farmer. Each of them has the uniqueness of spatial setting for both their houses and environment. The uniqueness be applied for the three spatial setting typologies suitable for the classification of farmer. The priority rooms of the priyayi farmer houses are the jogan and loteng/pyan, the priority room of farm craft farmer houses are the jogan, loteng and pyan, and the priority room of the farm worker houses are the pawon as the communal space.
first_indexed 2024-12-24T05:26:37Z
format Article
id doaj.art-31781a867f6347838798299c63da0ec6
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-5510
2460-5727
language Indonesian
last_indexed 2024-12-24T05:26:37Z
publishDate 2010-03-01
publisher Universitas Gadjah Mada
record_format Article
series Jurnal Manusia dan Lingkungan
spelling doaj.art-31781a867f6347838798299c63da0ec62022-12-21T17:13:17ZindUniversitas Gadjah MadaJurnal Manusia dan Lingkungan0854-55102460-57272010-03-01171455610.22146/jml.1852512265PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)Sri VG Rejeki0Nindyo Soewarno1Sudaryono Sudaryono2Yoyok T. W. Subroto3Heddy SA Putra4Jurusan Arsitektur, Fak Arsitektur dan Desain, Unika Soegijapranata, SemarangJurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadj ah Mada, YogyakartaJurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadj ah Mada, YogyakartaJurusan Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadj ah Mada, YogyakartaFakultas llmu Budaya, Universitas Gadjah Mada, YogyakartaABSTRAK Tipologi bangunan rumah Jawa yang ada selama ini, sebagian besar merupakan bagian dari Arsitektur Kraton (Joglo, Trajumas, Limasan), dan sebagian kecil mengungkapkan bangunan pedesaan (srotongan, panggang pe). Tipe-tipe bangunan yang ada itu mengungkapkan karakter dari atap yang melingkupi bangunan, bukan dilihat dari aspek tata ruang sesuai sistem sosialnya. Fenomena menunjukkan sistem tata keruangan di desa Kapencar sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan ruang gerak para petani tembakau. Dengan metode penelitian naturalistik kualitatif, riset ini memperoleh hasil bahwa di Kapencar terdapat 3 kelompok masyarakat yang berkaitan dengan tembakau, yaitu: petani pemilik ladang luas/petani priyayi, petani pemilik ladang kecil-buruh tani, dan pengrajin tembakau. Masing-masing kelompok ini memiliki karakter tata ruang bangunan dan lingkungan yang unik, baik dalam skala mikro (sistem keruangan rumah), skala messo (sistem keruangan desa) sampai skala makro (sistem keruangan antara desa). Sesuai dengan kelompok masyarakat, terdapat 3 pola keruangan rumah yaitu bagi petani ladang luas yang mengutamakan ruang jogan dan loteng/pyan, bagi perajin tembakau yang mengutamakan ruang jogan, loteng dan pyan, dan bagi pemilik ladang kecil maupun buruh tani yang mengutamakan pawon sebagai ruang berkumpul.   ABSTRACT The Java Architecture typologies dominated by Kraton Architecture (Joglo, Trajumas, Limasan), and the village/ rural architecture (srotongan, panggang- pe). Those are expressed about the roof type, but not explored about the spatial setting aspect that is suitable the social system.  Some phenomena’s indicated that the spatial setting at the Kapencar Village very specifically, that are suitable with the tobacco farmers activities. By the naturalistic inquiry, the research resulted that the farmer at Kapencar Village divided into three classifications of farmer. Those are the rich farmer/ priyayi farmer, the poor farmer/ farm worker and the craft farmer. Each of them has the uniqueness of spatial setting for both their houses and environment. The uniqueness be applied for the three spatial setting typologies suitable for the classification of farmer. The priority rooms of the priyayi farmer houses are the jogan and loteng/pyan, the priority room of farm craft farmer houses are the jogan, loteng and pyan, and the priority room of the farm worker houses are the pawon as the communal space.https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18525
spellingShingle Sri VG Rejeki
Nindyo Soewarno
Sudaryono Sudaryono
Yoyok T. W. Subroto
Heddy SA Putra
PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
Jurnal Manusia dan Lingkungan
title PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
title_full PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
title_fullStr PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
title_full_unstemmed PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
title_short PRINSIP KERUANGAN BAGI PETANI LADANG TBMBAKAU DI LINGKUNGAN DESA KAPENCAR, LERENG GUNUNG SINDORO, WONOSOBO (The Spatial Principal By the Tobacco Farmer at the Kapencar Village, on the Slope of the Sindoro Mountain, Wonosobo)
title_sort prinsip keruangan bagi petani ladang tbmbakau di lingkungan desa kapencar lereng gunung sindoro wonosobo the spatial principal by the tobacco farmer at the kapencar village on the slope of the sindoro mountain wonosobo
url https://jurnal.ugm.ac.id/JML/article/view/18525
work_keys_str_mv AT srivgrejeki prinsipkeruanganbagipetaniladangtbmbakaudilingkungandesakapencarlerenggunungsindorowonosobothespatialprincipalbythetobaccofarmeratthekapencarvillageontheslopeofthesindoromountainwonosobo
AT nindyosoewarno prinsipkeruanganbagipetaniladangtbmbakaudilingkungandesakapencarlerenggunungsindorowonosobothespatialprincipalbythetobaccofarmeratthekapencarvillageontheslopeofthesindoromountainwonosobo
AT sudaryonosudaryono prinsipkeruanganbagipetaniladangtbmbakaudilingkungandesakapencarlerenggunungsindorowonosobothespatialprincipalbythetobaccofarmeratthekapencarvillageontheslopeofthesindoromountainwonosobo
AT yoyoktwsubroto prinsipkeruanganbagipetaniladangtbmbakaudilingkungandesakapencarlerenggunungsindorowonosobothespatialprincipalbythetobaccofarmeratthekapencarvillageontheslopeofthesindoromountainwonosobo
AT heddysaputra prinsipkeruanganbagipetaniladangtbmbakaudilingkungandesakapencarlerenggunungsindorowonosobothespatialprincipalbythetobaccofarmeratthekapencarvillageontheslopeofthesindoromountainwonosobo