PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN

Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekeba...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Astuti, Aryu Candra, Deny Yudi Fitranti
Format: Article
Language:English
Published: Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang 2019-06-01
Series:Media Gizi Mikro Indonesia
Subjects:
Online Access:https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/1365
_version_ 1818944821874655232
author Dwi Astuti
Aryu Candra
Deny Yudi Fitranti
author_facet Dwi Astuti
Aryu Candra
Deny Yudi Fitranti
author_sort Dwi Astuti
collection DOAJ
description Latar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.
first_indexed 2024-12-20T07:49:19Z
format Article
id doaj.art-31afa5d3ae334452903dd4a112e5b475
institution Directory Open Access Journal
issn 2354-8746
2086-5198
language English
last_indexed 2024-12-20T07:49:19Z
publishDate 2019-06-01
publisher Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Magelang
record_format Article
series Media Gizi Mikro Indonesia
spelling doaj.art-31afa5d3ae334452903dd4a112e5b4752022-12-21T19:47:53ZengBalai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan MagelangMedia Gizi Mikro Indonesia2354-87462086-51982019-06-01102779010.22435/mgmi.v10i2.13651365PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUNDwi Astuti0Aryu Candra1Deny Yudi Fitranti2Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroDepartemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro; Center of Nutrition Research (CENURE) Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroDepartemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro ; Center of Nutrition Research (CENURE) Fakultas Kedokteran Universitas DiponegoroLatar Belakang. Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyakit infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli dan berlangsung selama tidak lebih dari 14 hari. Pemberian suplementasi seng dan zat besi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit infeksi. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ISPA pada balita. Metode. Penelitian ini menggunakan desain Randomized Controlled Trial (RCT). Sebanyak 40 balita berusia 2-5 tahun yang dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol (mendapat sirup biasa), kelompok suplementasi seng (mendapat suplemen seng 10 mg/hari), kelompok suplementasi zat besi (mendapat suplemen zat besi 7,5 mg/hari), dan kelompok suplementasi seng dan zat besi (mendapat suplemen seng 10 mg/hari dan zat besi 7,5 mg/hari) selama 6 minggu. Pengumpulan data frekuensi ISPA dilakukan setiap akhir minggu dengan anemnesis dan pemeriksaan fisik. Data dianalisis menggunakan uji One Way ANOVA dan Kruskal Wallis. Hasil. Berdasarkan skor tanda gejala, kelompok yang memiliki nilai skor tanda gejala paling rendah ada pada kelompok suplementasi seng dan zat besi. Sedangkan berdasarkan skor durasi ISPA, kelompok yang memiliki durasi ISPA terpendek terdapat pada kelompok suplementasi seng dengan skor 1,22 ± 0,50. Rerata frekuensi ISPA paling rendah terdapat pada kelompok suplementasi zat besi dengan angka 1,67 ± 0,86. Tidak terdapat perbedaan rerata frekuensi, skor tanda gejala, durasi, serta tingkat keparahan ISPA yang signifikan antar keempat kelompok (p>0,05). Kesimpulan. Pemberian suplementasi seng sebanyak 10 mg/hari dan zat besi sebanyak 7,5 mg/hari tidak berpengaruh pada frekuensi ISPA balita.https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/1365ispazat besisuplementasiseng
spellingShingle Dwi Astuti
Aryu Candra
Deny Yudi Fitranti
PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
Media Gizi Mikro Indonesia
ispa
zat besi
suplementasi
seng
title PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
title_full PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
title_fullStr PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
title_full_unstemmed PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
title_short PENGARUH SUPLEMENTASI ZAT BESI DAN SENG TERHADAP FREKUENSI ISPA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN
title_sort pengaruh suplementasi zat besi dan seng terhadap frekuensi ispa pada anak usia 2 5 tahun
topic ispa
zat besi
suplementasi
seng
url https://ejournal2.litbang.kemkes.go.id/index.php/mgmi/article/view/1365
work_keys_str_mv AT dwiastuti pengaruhsuplementasizatbesidansengterhadapfrekuensiispapadaanakusia25tahun
AT aryucandra pengaruhsuplementasizatbesidansengterhadapfrekuensiispapadaanakusia25tahun
AT denyyudifitranti pengaruhsuplementasizatbesidansengterhadapfrekuensiispapadaanakusia25tahun