Islam in the Western Media

Setelah serangan 11 September 2001 atas gedung World Trade Center, AS, kata Islam mejadi topik aktual dalam berbagai media barat, yang disandingkan dengan istilah-istilah terorisme, fundamentalisme, vadalisme, dan kata-kata berkonotasi buruk lainnya. Media barat, bahkan telah mengonstruksi persepsi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Bashy Quraishy
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Islam Bandung 2003-12-01
Series:MediaTor
Subjects:
Online Access:http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1031
_version_ 1818984082121424896
author Bashy Quraishy
author_facet Bashy Quraishy
author_sort Bashy Quraishy
collection DOAJ
description Setelah serangan 11 September 2001 atas gedung World Trade Center, AS, kata Islam mejadi topik aktual dalam berbagai media barat, yang disandingkan dengan istilah-istilah terorisme, fundamentalisme, vadalisme, dan kata-kata berkonotasi buruk lainnya. Media barat, bahkan telah mengonstruksi persepsi tentang pertentangan Islam dan Barat dengan Amerika sebagai pemimpinnya. Sejak itu, secara perlahan tapi pasti, media barat memberitakan dunia Islam dalam gambaran begitu buruk: gambar-gambar para demonstran Pakistan, wanita yang ditangannya Quran dan pedang, film-film yang bertendensi anti-Islam. Ditayangkan berulangulang, terus-menerus, tiap hari. Upaya merendahkan Islam, bukan sekadar dalam ungkapan implisit, atau lewat gambar-gambar buruk, tapijuga sudah pada tingkat terang-terangan yang begitu eksplisit, seperti ungkapan: peradaban Islam lebih rendah daripada Kristen, orang Islam tidak beradab atau barbar, mengatasi terorisme Islam harus melalui pembaratan. Media barat menjadi kehilangan objektiviitas. Liputan tentang Islam, sebagian besar sekadar berita atau opini negatif; terjadi distorsi begitujauh. Media mengingkari kenyataan bahwa sesungguhnya Islam bukan hanya di anut oleh bangsa Timur Tengah, tapi juga oleh banyak ras dan bangsa lain, termasuk sebagian masyarakat barat. Pada kehdiuan sosial, akibatnya, para muslim minoritas di barat, sering diperlakukan tidak adil. Terdapat diskriminasi untuk nonEropa dan non-Kristen, khususnya Islam. Citra buruk tentang Islam di media barat. memang berlangsung jauh sebelum peristiwa II September. Ketika Uni Soviet bubar, Amerika dan sekutunya kehilangan musuh nomor satu; permusuhan itu kemudian diarahkan kepada Islam, yang dipandang sebagai ancaman. Untuk membangunjurnalisme barat yang objektif" maka media barat perllu membangun sikap terbuka dan mengakui kenyataan bahwa masyarakat itu, bahkan di negaranya sendiri, plural.
first_indexed 2024-12-20T18:13:21Z
format Article
id doaj.art-320135362b8341789148441f24084bef
institution Directory Open Access Journal
issn 1411-5883
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T18:13:21Z
publishDate 2003-12-01
publisher Universitas Islam Bandung
record_format Article
series MediaTor
spelling doaj.art-320135362b8341789148441f24084bef2022-12-21T19:30:25ZindUniversitas Islam BandungMediaTor1411-58832003-12-0142347358867Islam in the Western MediaBashy Quraishy0 IndiaSetelah serangan 11 September 2001 atas gedung World Trade Center, AS, kata Islam mejadi topik aktual dalam berbagai media barat, yang disandingkan dengan istilah-istilah terorisme, fundamentalisme, vadalisme, dan kata-kata berkonotasi buruk lainnya. Media barat, bahkan telah mengonstruksi persepsi tentang pertentangan Islam dan Barat dengan Amerika sebagai pemimpinnya. Sejak itu, secara perlahan tapi pasti, media barat memberitakan dunia Islam dalam gambaran begitu buruk: gambar-gambar para demonstran Pakistan, wanita yang ditangannya Quran dan pedang, film-film yang bertendensi anti-Islam. Ditayangkan berulangulang, terus-menerus, tiap hari. Upaya merendahkan Islam, bukan sekadar dalam ungkapan implisit, atau lewat gambar-gambar buruk, tapijuga sudah pada tingkat terang-terangan yang begitu eksplisit, seperti ungkapan: peradaban Islam lebih rendah daripada Kristen, orang Islam tidak beradab atau barbar, mengatasi terorisme Islam harus melalui pembaratan. Media barat menjadi kehilangan objektiviitas. Liputan tentang Islam, sebagian besar sekadar berita atau opini negatif; terjadi distorsi begitujauh. Media mengingkari kenyataan bahwa sesungguhnya Islam bukan hanya di anut oleh bangsa Timur Tengah, tapi juga oleh banyak ras dan bangsa lain, termasuk sebagian masyarakat barat. Pada kehdiuan sosial, akibatnya, para muslim minoritas di barat, sering diperlakukan tidak adil. Terdapat diskriminasi untuk nonEropa dan non-Kristen, khususnya Islam. Citra buruk tentang Islam di media barat. memang berlangsung jauh sebelum peristiwa II September. Ketika Uni Soviet bubar, Amerika dan sekutunya kehilangan musuh nomor satu; permusuhan itu kemudian diarahkan kepada Islam, yang dipandang sebagai ancaman. Untuk membangunjurnalisme barat yang objektif" maka media barat perllu membangun sikap terbuka dan mengakui kenyataan bahwa masyarakat itu, bahkan di negaranya sendiri, plural.http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1031Islam, Western Media
spellingShingle Bashy Quraishy
Islam in the Western Media
MediaTor
Islam, Western Media
title Islam in the Western Media
title_full Islam in the Western Media
title_fullStr Islam in the Western Media
title_full_unstemmed Islam in the Western Media
title_short Islam in the Western Media
title_sort islam in the western media
topic Islam, Western Media
url http://ejournal.unisba.ac.id/index.php/mediator/article/view/1031
work_keys_str_mv AT bashyquraishy islaminthewesternmedia