Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal
Server merupakan serbuah sistem yang memberikan layanan tertentu pada suatu jaringan komputer. Server mempunyai sistem operasi sendiri yang disebut sistem operasi jaringan. Server juga mengontrol semua akses terhadap jaringan yang ada didalamnya. Agar membantu tugas server, dibuatlah sistem mirrori...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Politeknik Negeri Malang
2020-12-01
|
Series: | Jurnal Jaringan Telekomunikasi |
Subjects: | |
Online Access: | https://jartel.polinema.ac.id/index.php/jartel/article/view/57 |
_version_ | 1811205341825728512 |
---|---|
author | Alfian Nurdiansyah Nugroho Suharto Hudiono Hudiono |
author_facet | Alfian Nurdiansyah Nugroho Suharto Hudiono Hudiono |
author_sort | Alfian Nurdiansyah |
collection | DOAJ |
description | Server merupakan serbuah sistem yang memberikan layanan tertentu pada suatu jaringan komputer. Server mempunyai sistem operasi sendiri yang disebut sistem operasi jaringan. Server juga mengontrol semua akses terhadap jaringan yang ada didalamnya. Agar membantu tugas server, dibuatlah sistem mirroring server dimana server tersebut menduplikasi sebuah data set atau tiruan persis dari sebuah server yang menyediakan berbagai informasi. Mirror server atau disebut juga sinkronisasi server merupakan duplikat dari suatu server. Untuk menambah kinerja dari server maka dibutuhkan load balancer. Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan internet dua jalur koneksi secara seimbang. Dengan penerapan load balancing trafik akan berjalan lebih optimal, memaksimalkan throughput dan menghindari overload pada jalur koneksi. Iptables digunakan untuk memfilter IP sehigga client mengakses server sesuai dengan zona server yang paling dekat. Sehingga load balance yang dipadukan dengan iptables dapat membuat kinerja server menjadi lebih ringan. Masalah yang sering terjadi adalah ketika banyaknya client yang mengakses sebuah server maka server akan overload dan mengakibatkan kinerja server menjadi berat karena padatnya trafik. Client yang mengakses juga mendapatkan efek dari hal tersebut yaitu akses yang lama. Dari hasil penelitian tentang perpaduan antara load balance dan iptables didapati bahwa load balance dengan algoritma round robin rata-rata delay yang didapatkan untuk server1 yaitu 0,149 detik dan 0,19122. Server2 rata-rata delay yang didapatkan 0,161 detik dan 0,012 detik. |
first_indexed | 2024-04-12T03:30:56Z |
format | Article |
id | doaj.art-3213b2e340734c4cbf137d62d03b43c1 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2407-0807 2654-6531 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-12T03:30:56Z |
publishDate | 2020-12-01 |
publisher | Politeknik Negeri Malang |
record_format | Article |
series | Jurnal Jaringan Telekomunikasi |
spelling | doaj.art-3213b2e340734c4cbf137d62d03b43c12022-12-22T03:49:34ZengPoliteknik Negeri MalangJurnal Jaringan Telekomunikasi2407-08072654-65312020-12-0110417317810.33795/jartel.v10i4.5757Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area LokalAlfian NurdiansyahNugroho SuhartoHudiono HudionoServer merupakan serbuah sistem yang memberikan layanan tertentu pada suatu jaringan komputer. Server mempunyai sistem operasi sendiri yang disebut sistem operasi jaringan. Server juga mengontrol semua akses terhadap jaringan yang ada didalamnya. Agar membantu tugas server, dibuatlah sistem mirroring server dimana server tersebut menduplikasi sebuah data set atau tiruan persis dari sebuah server yang menyediakan berbagai informasi. Mirror server atau disebut juga sinkronisasi server merupakan duplikat dari suatu server. Untuk menambah kinerja dari server maka dibutuhkan load balancer. Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan internet dua jalur koneksi secara seimbang. Dengan penerapan load balancing trafik akan berjalan lebih optimal, memaksimalkan throughput dan menghindari overload pada jalur koneksi. Iptables digunakan untuk memfilter IP sehigga client mengakses server sesuai dengan zona server yang paling dekat. Sehingga load balance yang dipadukan dengan iptables dapat membuat kinerja server menjadi lebih ringan. Masalah yang sering terjadi adalah ketika banyaknya client yang mengakses sebuah server maka server akan overload dan mengakibatkan kinerja server menjadi berat karena padatnya trafik. Client yang mengakses juga mendapatkan efek dari hal tersebut yaitu akses yang lama. Dari hasil penelitian tentang perpaduan antara load balance dan iptables didapati bahwa load balance dengan algoritma round robin rata-rata delay yang didapatkan untuk server1 yaitu 0,149 detik dan 0,19122. Server2 rata-rata delay yang didapatkan 0,161 detik dan 0,012 detik.https://jartel.polinema.ac.id/index.php/jartel/article/view/57keywords— load balancing, iptables, mirror server, filter, zone. |
spellingShingle | Alfian Nurdiansyah Nugroho Suharto Hudiono Hudiono Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal Jurnal Jaringan Telekomunikasi keywords— load balancing, iptables, mirror server, filter, zone. |
title | Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal |
title_full | Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal |
title_fullStr | Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal |
title_full_unstemmed | Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal |
title_short | Analisis Mirror Server menggunakan Load Balancing pada Jaringan Area Lokal |
title_sort | analisis mirror server menggunakan load balancing pada jaringan area lokal |
topic | keywords— load balancing, iptables, mirror server, filter, zone. |
url | https://jartel.polinema.ac.id/index.php/jartel/article/view/57 |
work_keys_str_mv | AT alfiannurdiansyah analisismirrorservermenggunakanloadbalancingpadajaringanarealokal AT nugrohosuharto analisismirrorservermenggunakanloadbalancingpadajaringanarealokal AT hudionohudiono analisismirrorservermenggunakanloadbalancingpadajaringanarealokal |