PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU
Pada survei gaya berat mikro antar waktu yang merupakan pengembangan survei gaya berat dengan melakukan pengulangan pengukuran gaya berat pada satu lokasi dalam interval waktu tertentu. Interval waktu yang biasanya dijadikan acuan adalah musim kemarau dan penghujan. Terdapat beberapa problem ketika...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Negeri Semarang
2018-02-01
|
Series: | Jurnal Fisika |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/13374 |
_version_ | 1827303848389115904 |
---|---|
author | Supriyadi Supriyadi |
author_facet | Supriyadi Supriyadi |
author_sort | Supriyadi Supriyadi |
collection | DOAJ |
description | Pada survei gaya berat mikro antar waktu yang merupakan pengembangan survei gaya berat dengan melakukan pengulangan pengukuran gaya berat pada satu lokasi dalam interval waktu tertentu. Interval waktu yang biasanya dijadikan acuan adalah musim kemarau dan penghujan. Terdapat beberapa problem ketika survei gaya berat mikro antar waktu diantaranya (1) posisi dan kondisi titik ukur tidak mengalami kerusakan dan fisiknya tidak rusak, (2) harus menggunakan gravimeter orde mikroGal untuk memperoleh anomali gaya berat, (3) pada saat melakukan pengolahan data. Tiga problem yang relatif sulit diselesaikan adalah problem nomer tiga. Problem yang dimaksud berkaitan dengan sumber anomali yang menyebabkan terjadinya anomali tersebut. Pada gaya berat mikro antar waktu diketahui bahwa penyebab terjadinya anomali ada dua, yaitu amblesan dan dinamika air tanah yang berupa kenaikan dan penurunan air tanah. Untuk menyelesaikan problem ini dilakukan dengan mengembangkan filter yang dibangun berdasarkan model sumber anomali di lapangan dengan beberapa parameter terkait. Filter ini untuk selanjutnya disebut dengan MBF (Model Based Filter). Hasil penerapan filter ini pada data gaya berat antar waktu di kota Semarang untuk pemantauan amblesan menunjukkan bahwa di bagian utara kota Semarang telah mengalami amblesan. Sebagai kontrol digunakan metode lain Sipat Datar yang menunjukkan hasil yang sama dengan data gaya berat mikro antar waktu. |
first_indexed | 2024-04-24T17:08:06Z |
format | Article |
id | doaj.art-325205068dfa4ec1b9668c16f66e2219 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2088-1509 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-24T17:08:06Z |
publishDate | 2018-02-01 |
publisher | Universitas Negeri Semarang |
record_format | Article |
series | Jurnal Fisika |
spelling | doaj.art-325205068dfa4ec1b9668c16f66e22192024-03-28T17:05:39ZengUniversitas Negeri SemarangJurnal Fisika2088-15092018-02-017210.15294/jf.v7i2.133747106PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTUSupriyadi Supriyadi0Jurusan Fisika Universitas Negeri SemarangPada survei gaya berat mikro antar waktu yang merupakan pengembangan survei gaya berat dengan melakukan pengulangan pengukuran gaya berat pada satu lokasi dalam interval waktu tertentu. Interval waktu yang biasanya dijadikan acuan adalah musim kemarau dan penghujan. Terdapat beberapa problem ketika survei gaya berat mikro antar waktu diantaranya (1) posisi dan kondisi titik ukur tidak mengalami kerusakan dan fisiknya tidak rusak, (2) harus menggunakan gravimeter orde mikroGal untuk memperoleh anomali gaya berat, (3) pada saat melakukan pengolahan data. Tiga problem yang relatif sulit diselesaikan adalah problem nomer tiga. Problem yang dimaksud berkaitan dengan sumber anomali yang menyebabkan terjadinya anomali tersebut. Pada gaya berat mikro antar waktu diketahui bahwa penyebab terjadinya anomali ada dua, yaitu amblesan dan dinamika air tanah yang berupa kenaikan dan penurunan air tanah. Untuk menyelesaikan problem ini dilakukan dengan mengembangkan filter yang dibangun berdasarkan model sumber anomali di lapangan dengan beberapa parameter terkait. Filter ini untuk selanjutnya disebut dengan MBF (Model Based Filter). Hasil penerapan filter ini pada data gaya berat antar waktu di kota Semarang untuk pemantauan amblesan menunjukkan bahwa di bagian utara kota Semarang telah mengalami amblesan. Sebagai kontrol digunakan metode lain Sipat Datar yang menunjukkan hasil yang sama dengan data gaya berat mikro antar waktu.https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/13374mikro antar waktu, amblesan, mbf |
spellingShingle | Supriyadi Supriyadi PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU Jurnal Fisika mikro antar waktu, amblesan, mbf |
title | PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU |
title_full | PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU |
title_fullStr | PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU |
title_full_unstemmed | PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU |
title_short | PROBLEMATIKA PADA SURVEI GAYA BERAT MIKRO ANTAR WAKTU |
title_sort | problematika pada survei gaya berat mikro antar waktu |
topic | mikro antar waktu, amblesan, mbf |
url | https://journal.unnes.ac.id/nju/jf/article/view/13374 |
work_keys_str_mv | AT supriyadisupriyadi problematikapadasurveigayaberatmikroantarwaktu |