KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dewasa ini, banyak peserta didik yang belum mampu memahami konsep-konsep matematika dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsep matematika merupakan konsep abstrak yang sulit dipahami oleh peserta didik sehingga diperlukan suatu kemampuan matematis yang mampu membantu peserta didik dalam...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Dwi Inayah Rahmawati, Rini Haswin Pala
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Swadaya Gunung Jati 2017-07-01
Series:Euclid
Online Access:http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Euclid/article/view/317
_version_ 1818918476952109056
author Dwi Inayah Rahmawati
Rini Haswin Pala
author_facet Dwi Inayah Rahmawati
Rini Haswin Pala
author_sort Dwi Inayah Rahmawati
collection DOAJ
description Dewasa ini, banyak peserta didik yang belum mampu memahami konsep-konsep matematika dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsep matematika merupakan konsep abstrak yang sulit dipahami oleh peserta didik sehingga diperlukan suatu kemampuan matematis yang mampu membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika. Oleh karena itu, penulis melakukan studi tentang  kemampuan penalaran analogi dalam pembelajaran matematika. Dalam makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur atau kajian pustaka. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari literatur, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran analogi dalam pembelajaran matematika dapat digunakan untuk mengajarkan suatu konsep matematika kepada peserta didik dengan menggambarkan suatu konsep abstrak menjadi konkrit, sehingga peserta didik mampu memahami konsep-konsep matematika. Kemampuan penalaran analogi ini merupakan kemampuan untuk menarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan proses atau data. Dalam soal kemampuan penalaran analogi, terdapat dua soal yakni soal sebelah kiri sebagai masalah sumber dan soal sebelah kanan sebagai masalah target. Masalah sumber berupa masalah yang mudah dan sedang sedangkan masalah target itu sendiri berupa masalah yang kompleks yang dimodifikasi atau diperluas. Melalui dua soal tersebut, akan lebih memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika karena adanya keserupaan konsep maupun proses dari dua materi yang diberikan sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah matematika.
first_indexed 2024-12-20T00:50:35Z
format Article
id doaj.art-32873b00211e419f8a2a6bb04847c945
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-1712
2541-4453
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T00:50:35Z
publishDate 2017-07-01
publisher Universitas Swadaya Gunung Jati
record_format Article
series Euclid
spelling doaj.art-32873b00211e419f8a2a6bb04847c9452022-12-21T19:59:15ZindUniversitas Swadaya Gunung JatiEuclid2355-17122541-44532017-07-0142288KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKADwi Inayah Rahmawati0Rini Haswin Pala1Universitas Pendidikan IndonesiaUniversitas Pendidikan IndonesiaDewasa ini, banyak peserta didik yang belum mampu memahami konsep-konsep matematika dengan baik. Hal ini dikarenakan sebagian besar konsep matematika merupakan konsep abstrak yang sulit dipahami oleh peserta didik sehingga diperlukan suatu kemampuan matematis yang mampu membantu peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika. Oleh karena itu, penulis melakukan studi tentang  kemampuan penalaran analogi dalam pembelajaran matematika. Dalam makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah studi literatur atau kajian pustaka. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari literatur, penulis dapat menyimpulkan bahwa kemampuan penalaran analogi dalam pembelajaran matematika dapat digunakan untuk mengajarkan suatu konsep matematika kepada peserta didik dengan menggambarkan suatu konsep abstrak menjadi konkrit, sehingga peserta didik mampu memahami konsep-konsep matematika. Kemampuan penalaran analogi ini merupakan kemampuan untuk menarikan kesimpulan berdasarkan keserupaan proses atau data. Dalam soal kemampuan penalaran analogi, terdapat dua soal yakni soal sebelah kiri sebagai masalah sumber dan soal sebelah kanan sebagai masalah target. Masalah sumber berupa masalah yang mudah dan sedang sedangkan masalah target itu sendiri berupa masalah yang kompleks yang dimodifikasi atau diperluas. Melalui dua soal tersebut, akan lebih memudahkan peserta didik dalam memahami konsep-konsep matematika karena adanya keserupaan konsep maupun proses dari dua materi yang diberikan sehingga peserta didik dapat menyelesaikan masalah matematika.http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Euclid/article/view/317
spellingShingle Dwi Inayah Rahmawati
Rini Haswin Pala
KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Euclid
title KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
title_full KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
title_fullStr KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
title_full_unstemmed KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
title_short KEMAMPUAN PENALARAN ANALOGI DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
title_sort kemampuan penalaran analogi dalam pembelajaran matematika
url http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/Euclid/article/view/317
work_keys_str_mv AT dwiinayahrahmawati kemampuanpenalarananalogidalampembelajaranmatematika
AT rinihaswinpala kemampuanpenalarananalogidalampembelajaranmatematika