Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja

Abstract: To boost immunity can do aerobic exercise and adequate rest. Mild aerobic exercise for 30 minutes is able to activate the white blood cells work. Ideally aerobic exercise is 30 minutes five times a week. Excessive exercise would likely lead to depressed immunity. The Aerobic exercise in ad...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Dwi Setyohadi
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Lambung Mangkurat 2016-05-01
Series:Berkala Kedokteran
Online Access:https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbk/article/view/362
_version_ 1828486036391460864
author Dwi Setyohadi
author_facet Dwi Setyohadi
author_sort Dwi Setyohadi
collection DOAJ
description Abstract: To boost immunity can do aerobic exercise and adequate rest. Mild aerobic exercise for 30 minutes is able to activate the white blood cells work. Ideally aerobic exercise is 30 minutes five times a week. Excessive exercise would likely lead to depressed immunity. The Aerobic exercise in adolescents based research can improve the adaptation autonomic control of the heart of adolescent males - males significantly after aerobic exercise three weeks, is characterized by increased heart rate fast at the beginning or the first 10 seconds exercise (adaptation parasympathetic) and increased heart rate slow during exercise Interleukin-4 (IL-4) is one of the cytokines that play a major role in the pathogenesis of atopic dermatitis. This study aims to determine whether there is difference in the levels of interleukin-4 (IL-4) and Total Eosinophils after mild and moderate aerobic exercise in adolescent research using observational study. Samples of blood plasma derived from venous blood of adolescents who do aerobic mild, moderate and control. Blood plasma is then measured with analytical techniques Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Data were analyzed by t-test (t test) is not paired with a = 0.05. Research shows that the average value of the levels of IL-4 and Number of Eosinophils in adolescents who do aerobic mild and moderate significantly different with teenagers who do not do aerobic (control) (p <0.05). Conclusion of the study is the levels of IL-4 and the number of Eosinophils in adolescents who did aerobic lower than the levels of IL-4 and the number of Eosinophils in adolescents who do aerobics mild and moderate and the differences were statistically significantly different.   Keywords: IL-4, Eosinophils, aerobic exercise.   Abstrak: Untuk meningkatkan kekebalan tubuh dapat melakukan latihan aerobik dan istirahat yang cukup. Latihan aerobik ringan sekalipun selama 30 menit, mampu mengaktifkan kerja sel darah putih. Idealnya latihan aerobik 30 menit selama lima kali seminggu. Olahraga berlebihan justru akan mengakibatkan tertekannya kekebalan tubuh. Latihan aerobik pada remaja berdasarkan penelitian dapat meninggkatkan adaptasi kontrol otonom jantung remaja laki - laki secara signifikan setelah dilakukan latihan aerobik 3 minggu, ditandai dengan peningkatan denyut jantung yang cepat diawal atau 10 detik pertama latihan ( adaptasi parasimpatis) dan peningkatan denyut jantung yang lambat selama latihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk megukur kadar Interleukin-4 (IL-4) dan jumlah Eosinofil setelah latihan aerobik ringan dan sedang pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa Quasi experiment design dengan rancangan penelitian posttest with Control Group dimana penelitian dilakukan dengan cara diberikan Intervensi. Kemudian dilakukan Posttest  (pemeriksaan) pada kelompok Eksperimen dan Kontrol, dengan jumlah sampel 31 Responden dibagi menjadi 3 kelompok. Hasil analisis Penelitian didapatkan kadar Interleukin-4 menunjukan nilai rerata pada latihan aerobik ringan 466.1667±76.34799, pg/ml nilai rerata pada aerobik sedang 572.1250±142.32555pg/ml dan rerata kontrol adalah 653.6500±95.25661pg/ml. Analisis kemaknaan dengan uji Anova untuk menguji atau membandingkan tiga kelompok. Menunjukan bahwa p=0,004. Hal ini berarti bahwa rerata kadar IL-4 pada ketiga kelompok berbeda secara bermakna (p < 0, 05). Hasil analisis Penelitian jumlah Eosinofil menunjukan bahwa nilai rerata jumlah Eosinofil latihan aerobik ringan adalah 3,1000±1,52233% rerata aerobik sedang adalah 1,5500±0,88984 % dan rerata kontrol adalah 2,6800±1,76434%. Analisis kemaknaan dengan uji Kruskal-Wallis berfungsi untuk menguji atau membandingkan tiga kelompok yang menunjukan bahwa p=0,066. Hal ini berarti bahwa rerata jumlah Eosinofil pada ketiga kelompok tidak berbeda secara bermakna (p > 0, 05)   Kata-kata Kunci : Interleukin-4, Eosinofil, Latihan Aerobik Ringan dan Sedang
first_indexed 2024-12-11T09:24:55Z
format Article
id doaj.art-339b4e869e9044528c0d241e4cf57372
institution Directory Open Access Journal
issn 1412-0550
2548-5660
language English
last_indexed 2024-12-11T09:24:55Z
publishDate 2016-05-01
publisher Universitas Lambung Mangkurat
record_format Article
series Berkala Kedokteran
spelling doaj.art-339b4e869e9044528c0d241e4cf573722022-12-22T01:13:09ZengUniversitas Lambung MangkuratBerkala Kedokteran1412-05502548-56602016-05-0112110311610.20527/jbk.v12i1.362302Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada RemajaDwi SetyohadiAbstract: To boost immunity can do aerobic exercise and adequate rest. Mild aerobic exercise for 30 minutes is able to activate the white blood cells work. Ideally aerobic exercise is 30 minutes five times a week. Excessive exercise would likely lead to depressed immunity. The Aerobic exercise in adolescents based research can improve the adaptation autonomic control of the heart of adolescent males - males significantly after aerobic exercise three weeks, is characterized by increased heart rate fast at the beginning or the first 10 seconds exercise (adaptation parasympathetic) and increased heart rate slow during exercise Interleukin-4 (IL-4) is one of the cytokines that play a major role in the pathogenesis of atopic dermatitis. This study aims to determine whether there is difference in the levels of interleukin-4 (IL-4) and Total Eosinophils after mild and moderate aerobic exercise in adolescent research using observational study. Samples of blood plasma derived from venous blood of adolescents who do aerobic mild, moderate and control. Blood plasma is then measured with analytical techniques Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Data were analyzed by t-test (t test) is not paired with a = 0.05. Research shows that the average value of the levels of IL-4 and Number of Eosinophils in adolescents who do aerobic mild and moderate significantly different with teenagers who do not do aerobic (control) (p <0.05). Conclusion of the study is the levels of IL-4 and the number of Eosinophils in adolescents who did aerobic lower than the levels of IL-4 and the number of Eosinophils in adolescents who do aerobics mild and moderate and the differences were statistically significantly different.   Keywords: IL-4, Eosinophils, aerobic exercise.   Abstrak: Untuk meningkatkan kekebalan tubuh dapat melakukan latihan aerobik dan istirahat yang cukup. Latihan aerobik ringan sekalipun selama 30 menit, mampu mengaktifkan kerja sel darah putih. Idealnya latihan aerobik 30 menit selama lima kali seminggu. Olahraga berlebihan justru akan mengakibatkan tertekannya kekebalan tubuh. Latihan aerobik pada remaja berdasarkan penelitian dapat meninggkatkan adaptasi kontrol otonom jantung remaja laki - laki secara signifikan setelah dilakukan latihan aerobik 3 minggu, ditandai dengan peningkatan denyut jantung yang cepat diawal atau 10 detik pertama latihan ( adaptasi parasimpatis) dan peningkatan denyut jantung yang lambat selama latihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk megukur kadar Interleukin-4 (IL-4) dan jumlah Eosinofil setelah latihan aerobik ringan dan sedang pada remaja. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa Quasi experiment design dengan rancangan penelitian posttest with Control Group dimana penelitian dilakukan dengan cara diberikan Intervensi. Kemudian dilakukan Posttest  (pemeriksaan) pada kelompok Eksperimen dan Kontrol, dengan jumlah sampel 31 Responden dibagi menjadi 3 kelompok. Hasil analisis Penelitian didapatkan kadar Interleukin-4 menunjukan nilai rerata pada latihan aerobik ringan 466.1667±76.34799, pg/ml nilai rerata pada aerobik sedang 572.1250±142.32555pg/ml dan rerata kontrol adalah 653.6500±95.25661pg/ml. Analisis kemaknaan dengan uji Anova untuk menguji atau membandingkan tiga kelompok. Menunjukan bahwa p=0,004. Hal ini berarti bahwa rerata kadar IL-4 pada ketiga kelompok berbeda secara bermakna (p < 0, 05). Hasil analisis Penelitian jumlah Eosinofil menunjukan bahwa nilai rerata jumlah Eosinofil latihan aerobik ringan adalah 3,1000±1,52233% rerata aerobik sedang adalah 1,5500±0,88984 % dan rerata kontrol adalah 2,6800±1,76434%. Analisis kemaknaan dengan uji Kruskal-Wallis berfungsi untuk menguji atau membandingkan tiga kelompok yang menunjukan bahwa p=0,066. Hal ini berarti bahwa rerata jumlah Eosinofil pada ketiga kelompok tidak berbeda secara bermakna (p > 0, 05)   Kata-kata Kunci : Interleukin-4, Eosinofil, Latihan Aerobik Ringan dan Sedanghttps://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbk/article/view/362
spellingShingle Dwi Setyohadi
Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
Berkala Kedokteran
title Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
title_full Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
title_fullStr Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
title_full_unstemmed Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
title_short Perbedaan Kadar Interleukin 4 dan Jumlah Eosinofil setelah Latihan Aerobik Ringan dan Sedang pada Remaja
title_sort perbedaan kadar interleukin 4 dan jumlah eosinofil setelah latihan aerobik ringan dan sedang pada remaja
url https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/jbk/article/view/362
work_keys_str_mv AT dwisetyohadi perbedaankadarinterleukin4danjumlaheosinofilsetelahlatihanaerobikringandansedangpadaremaja