FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA

Abstract: Indonesia is a multicultural country. There are various religions, tribes, cultures and customs. This diversity is a necessity that must be lived as a force in building the country. However, the diversity is tested by various discriminatory events. One is the freedom to worship religious m...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: M. Alifudin Ikhsan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Malang 2017-06-01
Series:Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Subjects:
Online Access:http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/2511
_version_ 1818283537649893376
author M. Alifudin Ikhsan
author_facet M. Alifudin Ikhsan
author_sort M. Alifudin Ikhsan
collection DOAJ
description Abstract: Indonesia is a multicultural country. There are various religions, tribes, cultures and customs. This diversity is a necessity that must be lived as a force in building the country. However, the diversity is tested by various discriminatory events. One is the freedom to worship religious minorities in the midst of a particular religion. The establishment of places by minority religions in various regions continues to reap the controversy. Maturity of the thinking of the majority becomes an important part in realizing the balance of social relations. Therefore, this article tries to realize a new idea of Fiqh HAM. The results of the Qur'anic conception are poured in the idea of human rights fiqh that seeks to build equal rights of worship for citizens. Fiqh HAM is expected to create public awareness to respect and respect the activities of minority worship   Abstrak: Indonesia merupakan negara multikultural. Terdapat berbagai agama, suku, budaya dan adat istiadat. Keberagaman ini merupakan sebuah keniscayaan yang harus dijalani sebagai kekuatan dalam membangun negara. Namun, keberagaman itu seolah diuji dengan berbagai peristiwa diskriminasi. Salah satunya adalah kebebasan beribadah kaum minoritas agama di tengah mayoritas suatu agama tertentu. Pendirian rumah ibadah oleh agama-agama minoritas di berbagai daerah terus menuai kontroversi. Pendewasaan pemikiran umat mayoritas menjadi bagian penting dalam mewujudkan keseimbangan hubungan sosial. Oleh karena itu, Artikel ini mencoba untuk mewujudkan gagasan baru mengenai Fikih HAM. Hasil konsepsi Al-Quran tersebut dituangkan dalam gagasan fiqih HAM yang berupaya untuk membangun kesetaraan hak beribadah bagi warga negara. Fiqh HAM diharapkan mampu membentuk kesadaran masyarakat untuk menghargai dan menghormati aktivitas peribadatan kaum minoritas   DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i12017p034
first_indexed 2024-12-13T00:38:29Z
format Article
id doaj.art-34232d30dbe944ab80b35d7fb2525ba7
institution Directory Open Access Journal
issn 2528-0767
2527-8495
language English
last_indexed 2024-12-13T00:38:29Z
publishDate 2017-06-01
publisher Universitas Negeri Malang
record_format Article
series Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
spelling doaj.art-34232d30dbe944ab80b35d7fb2525ba72022-12-22T00:05:11ZengUniversitas Negeri MalangJurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan2528-07672527-84952017-06-012134401520FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIAM. Alifudin Ikhsan0Universitas Negeri MalangAbstract: Indonesia is a multicultural country. There are various religions, tribes, cultures and customs. This diversity is a necessity that must be lived as a force in building the country. However, the diversity is tested by various discriminatory events. One is the freedom to worship religious minorities in the midst of a particular religion. The establishment of places by minority religions in various regions continues to reap the controversy. Maturity of the thinking of the majority becomes an important part in realizing the balance of social relations. Therefore, this article tries to realize a new idea of Fiqh HAM. The results of the Qur'anic conception are poured in the idea of human rights fiqh that seeks to build equal rights of worship for citizens. Fiqh HAM is expected to create public awareness to respect and respect the activities of minority worship   Abstrak: Indonesia merupakan negara multikultural. Terdapat berbagai agama, suku, budaya dan adat istiadat. Keberagaman ini merupakan sebuah keniscayaan yang harus dijalani sebagai kekuatan dalam membangun negara. Namun, keberagaman itu seolah diuji dengan berbagai peristiwa diskriminasi. Salah satunya adalah kebebasan beribadah kaum minoritas agama di tengah mayoritas suatu agama tertentu. Pendirian rumah ibadah oleh agama-agama minoritas di berbagai daerah terus menuai kontroversi. Pendewasaan pemikiran umat mayoritas menjadi bagian penting dalam mewujudkan keseimbangan hubungan sosial. Oleh karena itu, Artikel ini mencoba untuk mewujudkan gagasan baru mengenai Fikih HAM. Hasil konsepsi Al-Quran tersebut dituangkan dalam gagasan fiqih HAM yang berupaya untuk membangun kesetaraan hak beribadah bagi warga negara. Fiqh HAM diharapkan mampu membentuk kesadaran masyarakat untuk menghargai dan menghormati aktivitas peribadatan kaum minoritas   DOI : http://dx.doi.org/10.17977/um019v2i12017p034http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/2511fiqh, human right, worship, minority
spellingShingle M. Alifudin Ikhsan
FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
fiqh, human right, worship, minority
title FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
title_full FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
title_fullStr FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
title_full_unstemmed FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
title_short FIKIH HAM DAN HAK KEBEBASAN BERIBADAH MINORITAS DZIMMI DI INDONESIA
title_sort fikih ham dan hak kebebasan beribadah minoritas dzimmi di indonesia
topic fiqh, human right, worship, minority
url http://journal2.um.ac.id/index.php/jppk/article/view/2511
work_keys_str_mv AT malifudinikhsan fikihhamdanhakkebebasanberibadahminoritasdzimmidiindonesia