FACTORS CAUSING THE DUPLICATION OF THE NUMBER OF MEDICAL RECORD DOCUMENTS IN BROMO PUBLIC HEALTH CENTER
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang membutuhkan diperlukan pengelolaan rekam medis yang baik guna tercapainya tertib administrasi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Bromo Medan. Jenis pen...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
STIKes Hang Tuah Pekanbaru
2020-05-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Komunitas (Journal of Community Health) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.htp.ac.id/index.php/keskom/article/view/518 |
Summary: | Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang membutuhkan diperlukan pengelolaan rekam medis yang baik guna tercapainya tertib administrasi. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya duplikasi nomor rekam medis di Puskesmas Bromo Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian desktiptif. Populasi adalah seluruh rekam medis pasien rawat jalan di Puskesmas Bromo yaitu sebanyak 4262 rekam medis. Sedangkan sampel adalah 366 berkas rekam medis dan jumlah petugas 6 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi menggunakan lembar observasi dan metode wawancara dengan kuesioner. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat penyebab terjadinya duplikasi penomoran dokuemen rekam medis berdasarkan faktor pasien, faktor petugas dan faktor sistem pengelolaan rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa angka kejadian duplikasi dokumen rekam medis di Puskesmas Bromo Medan sebesar 8,74%. Faktor-faktor penyebab duplikasi adalah pasien tidak membawa kartu identitas berobat, kualifikasi petugas rekam medis yang tidak sesuai, tidak ada tracer, buku ekspedisi dan SPO di bagian penyimpanan, sistem penomoran dan penggunaan map family folder yang tidak sesuai standar. Diharapkan puskesmas untuk melakukan pencarian dan penataan ulang dokumen rekam medis yang hilang dan tercecer, melakukan perekrutman petugas rekam medis sesuai dengan kompetensi dan kualifikasi dari pendidikan formal Rekam Medis, dan berikan pelatihan rekam medis sesuai kebutuhan, membuat Standar Prosedur Operasional (SPO), mengubah penomoran dan penjajaran rekam medis, menggunakan tracer dan buku ekspedisi dan sosialisasi kepada pasien tentang penggunaan Kartu Identitas Berobat (KIB). |
---|---|
ISSN: | 2088-7612 2548-8538 |