MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN

Program Studi Bahasa Jepang di Indonesia masih menggunakan buku teks Yan-san to Nihon no Hitobito (1994), Minna no Nihon-go (1999), dan Erin (2009) sebagai acuan. Kalimat perintah bahasa Jepang (KPBJ) yang terdapat pada teks percakapan di ketiga buku tersebut terdiri dari: verba, adjektiva, nomina,...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Wahyuning Diah, Kanah Kanah
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Politeknik Negeri Bali 2017-10-01
Series:Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
Online Access:http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/596
_version_ 1811230270501683200
author Wahyuning Diah
Kanah Kanah
author_facet Wahyuning Diah
Kanah Kanah
author_sort Wahyuning Diah
collection DOAJ
description Program Studi Bahasa Jepang di Indonesia masih menggunakan buku teks Yan-san to Nihon no Hitobito (1994), Minna no Nihon-go (1999), dan Erin (2009) sebagai acuan. Kalimat perintah bahasa Jepang (KPBJ) yang terdapat pada teks percakapan di ketiga buku tersebut terdiri dari: verba, adjektiva, nomina, adverbial, dan kata keterangan/adjung. Hal ini sering kali membuat pebelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan untuk mengetahui makna tersebut. Oleh karena itu, makna yang terkandung dalam teks percakapan di ketiga buku tersebut sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam KPBJ. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat bentuk-bentuk KPBJ. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan dilakukan dengan menonton video percakapan ketiga sumber data tersebut. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif. Pengkajian makna pada penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan Halliday, dan Wendel bahwa makna ada dalam diri manusia. Makna diproduksi dan direproduksi berdasarkan kondisi sosial tertentu dan melalui pelaku dan objek-objek materi tertentu. berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa makna KBPJ pada ketiga sumber data tersebut, yaitu : perintah/suruhan, permintaan, nasehat, saran, permohonan bantuan, desakan, pemberian ijin/mempersilakan, ajakan, menyemangati, dan permohonan ijin. Dari analisis data disimpulkan bahwa satu leksikon KPBJ bisa bermakna satu, atau bisa juga bermakna dua.
first_indexed 2024-04-12T10:26:48Z
format Article
id doaj.art-34e316df5f1a44d29e79798a2b6e06ba
institution Directory Open Access Journal
issn 2088-2262
2580-5622
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T10:26:48Z
publishDate 2017-10-01
publisher Politeknik Negeri Bali
record_format Article
series Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
spelling doaj.art-34e316df5f1a44d29e79798a2b6e06ba2022-12-22T03:36:57ZindPoliteknik Negeri BaliSoshum: Jurnal Sosial dan Humaniora2088-22622580-56222017-10-0172220242596MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPANWahyuning Diah0Kanah Kanah1Politeknik Negeri BaliPoliteknik Negeri BaliProgram Studi Bahasa Jepang di Indonesia masih menggunakan buku teks Yan-san to Nihon no Hitobito (1994), Minna no Nihon-go (1999), dan Erin (2009) sebagai acuan. Kalimat perintah bahasa Jepang (KPBJ) yang terdapat pada teks percakapan di ketiga buku tersebut terdiri dari: verba, adjektiva, nomina, adverbial, dan kata keterangan/adjung. Hal ini sering kali membuat pebelajar bahasa Jepang mengalami kesulitan untuk mengetahui makna tersebut. Oleh karena itu, makna yang terkandung dalam teks percakapan di ketiga buku tersebut sangat menarik untuk diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna yang terkandung dalam KPBJ. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mencatat bentuk-bentuk KPBJ. Analisis data dilakukan secara kualitatif dan dilakukan dengan menonton video percakapan ketiga sumber data tersebut. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk deskriptif. Pengkajian makna pada penelitian ini mengacu pada apa yang dikemukakan Halliday, dan Wendel bahwa makna ada dalam diri manusia. Makna diproduksi dan direproduksi berdasarkan kondisi sosial tertentu dan melalui pelaku dan objek-objek materi tertentu. berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa makna KBPJ pada ketiga sumber data tersebut, yaitu : perintah/suruhan, permintaan, nasehat, saran, permohonan bantuan, desakan, pemberian ijin/mempersilakan, ajakan, menyemangati, dan permohonan ijin. Dari analisis data disimpulkan bahwa satu leksikon KPBJ bisa bermakna satu, atau bisa juga bermakna dua.http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/596
spellingShingle Wahyuning Diah
Kanah Kanah
MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
Soshum: Jurnal Sosial dan Humaniora
title MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
title_full MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
title_fullStr MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
title_full_unstemmed MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
title_short MAKNA KALIMAT PERINTAH BAHASA JEPANG DALAM TEKS PERCAKAPAN
title_sort makna kalimat perintah bahasa jepang dalam teks percakapan
url http://ojs.pnb.ac.id/index.php/SOSHUM/article/view/596
work_keys_str_mv AT wahyuningdiah maknakalimatperintahbahasajepangdalamtekspercakapan
AT kanahkanah maknakalimatperintahbahasajepangdalamtekspercakapan