Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi
Media sosial memberi pengaruh signifikan terhadap perkembangan Dakwah Islamiyah. Perkembangan ini lantas membentuk pola baru dakwah, dan sekaligus melahirkan fenomena baru keberagamaan. Maraknya status dan postingan bernuansa dakwah keagamaan oleh para ‘ulama di media sosial, seperti facebook, twitt...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
STAIN Kudus
2019-06-01
|
Series: | Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/view/4800 |
_version_ | 1798015494975913984 |
---|---|
author | Aris Risdiana Reza Bakhtiar Ramadhan |
author_facet | Aris Risdiana Reza Bakhtiar Ramadhan |
author_sort | Aris Risdiana |
collection | DOAJ |
description | Media sosial memberi pengaruh signifikan terhadap perkembangan Dakwah Islamiyah. Perkembangan ini lantas membentuk pola baru dakwah, dan sekaligus melahirkan fenomena baru keberagamaan. Maraknya status dan postingan bernuansa dakwah keagamaan oleh para ‘ulama di media sosial, seperti facebook, twitter dan whatsapp, secara sporadis menyeret para user berlomba-lomba menyebarkannya sebagai upaya menampilkan kesalehan dalam ruang publik. Fenomena dakwah copy-paste dan share men-share semakin menjamur dan mengarah pada perilaku spam (menyampah), yang meresahkan sebagian user lain. Derasnya arus informasi dan kebebasan yang tidak terkontrol di media sosial terkait dakwah copy-paste ini lantas mencerminkan kedangkalan intelektual dan kemalasan beragama yang sangat mendalam, yang juga membentuk pola banalitas perilaku keberagamaan umat beragama. Tulisan ini menguji lebih mendalam terkait fenomena sosial berupa dakwah copy-paste yang diproduksi terus-menerus dan membentuk perilaku keberagamaan baru di era milenial dengan menggunakan pendekatan tindakan sosial. Teori Habitus Pierre Felix Bordiue membentuk tulisan ini menelusuri motif dari aktor-aktor sosial, yang dalam konteks ini adalah para user yang mencoba menampilkan kesalehan, namun yang tercipta adalah stigma kedangkalan intelektual disertai kemalasan dalam beragama. |
first_indexed | 2024-04-11T15:35:30Z |
format | Article |
id | doaj.art-3554363a44b0414d8ec35279c7c14f14 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2354-6174 2476-9649 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-11T15:35:30Z |
publishDate | 2019-06-01 |
publisher | STAIN Kudus |
record_format | Article |
series | Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan |
spelling | doaj.art-3554363a44b0414d8ec35279c7c14f142022-12-22T04:16:02ZindSTAIN KudusFikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan2354-61742476-96492019-06-017113315410.21043/fikrah.v7i1.48003337Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era DisrupsiAris Risdiana0Reza Bakhtiar Ramadhan1UIN Sunan Kalijaga YogyakartaUniversitas Islam Negeri Sunan KalijagaMedia sosial memberi pengaruh signifikan terhadap perkembangan Dakwah Islamiyah. Perkembangan ini lantas membentuk pola baru dakwah, dan sekaligus melahirkan fenomena baru keberagamaan. Maraknya status dan postingan bernuansa dakwah keagamaan oleh para ‘ulama di media sosial, seperti facebook, twitter dan whatsapp, secara sporadis menyeret para user berlomba-lomba menyebarkannya sebagai upaya menampilkan kesalehan dalam ruang publik. Fenomena dakwah copy-paste dan share men-share semakin menjamur dan mengarah pada perilaku spam (menyampah), yang meresahkan sebagian user lain. Derasnya arus informasi dan kebebasan yang tidak terkontrol di media sosial terkait dakwah copy-paste ini lantas mencerminkan kedangkalan intelektual dan kemalasan beragama yang sangat mendalam, yang juga membentuk pola banalitas perilaku keberagamaan umat beragama. Tulisan ini menguji lebih mendalam terkait fenomena sosial berupa dakwah copy-paste yang diproduksi terus-menerus dan membentuk perilaku keberagamaan baru di era milenial dengan menggunakan pendekatan tindakan sosial. Teori Habitus Pierre Felix Bordiue membentuk tulisan ini menelusuri motif dari aktor-aktor sosial, yang dalam konteks ini adalah para user yang mencoba menampilkan kesalehan, namun yang tercipta adalah stigma kedangkalan intelektual disertai kemalasan dalam beragama.https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/view/4800dakwah copy-paste, media sosial, kesalehan, ruang publik, perilaku beragama era milenial |
spellingShingle | Aris Risdiana Reza Bakhtiar Ramadhan Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan dakwah copy-paste, media sosial, kesalehan, ruang publik, perilaku beragama era milenial |
title | Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi |
title_full | Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi |
title_fullStr | Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi |
title_full_unstemmed | Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi |
title_short | Dakwah Virtual sebagai Banalitas Keberagamaan di Era Disrupsi |
title_sort | dakwah virtual sebagai banalitas keberagamaan di era disrupsi |
topic | dakwah copy-paste, media sosial, kesalehan, ruang publik, perilaku beragama era milenial |
url | https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/fikrah/article/view/4800 |
work_keys_str_mv | AT arisrisdiana dakwahvirtualsebagaibanalitaskeberagamaandieradisrupsi AT rezabakhtiarramadhan dakwahvirtualsebagaibanalitaskeberagamaandieradisrupsi |