EKSTRAKSI ANTOSIANIN BUAH MURBEI (Morus alba L.) METODE ULTRASONIC BATH (KAJIAN WAKTU DAN RASIO BAHAN : PELARUT)

Dekade terakhir penggunaan zat warna sintetis makanan sangat popular. Melihat efeknya yang berbahaya, masyarakat beralih menggunakan pewarna alami yang aman dikonsumsi. Murbei sumber pewarna alami yang memiliki pigmen antosianin sebesar 1993 mg/100g. Murbei dibudidayakan karena daunnya digunakan unt...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Enesty Winnie Winata, Yunianta
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Brawijaya, Department of Food Science and Biotechnology, Agricultural Technology Faculty 2014-06-01
Series:Jurnal Pangan dan Agroindustri
Subjects:
Online Access:https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/199
Description
Summary:Dekade terakhir penggunaan zat warna sintetis makanan sangat popular. Melihat efeknya yang berbahaya, masyarakat beralih menggunakan pewarna alami yang aman dikonsumsi. Murbei sumber pewarna alami yang memiliki pigmen antosianin sebesar 1993 mg/100g. Murbei dibudidayakan karena daunnya digunakan untuk makanan ulat sutra sehingga buahnya kurang termanfaatkan. Ekstraksi konvensional untuk mengambil antosianin memerlukan waktu lama, perlu alternatif ekstraksi lain yaitu metode ektraksi ultrasonic bath. Penelitian ini menggunakan RAK dengan 2 faktor yaitu waktu ekstraksi terdiri dari 3 level (20, 25, 30 menit) dan rasio bahan:pelarut terdiri dari 3 level (1:5, 1:6, 1:7 b/v). Hasil penelitian terbaik diperoleh perlakuan rasio bahan:pelarut 1:7 (b/v) dan lama ekstraksi 30 menit, dengan kadar antosianin 3344.62 ppm, aktivitas antioksidan 219.27 ppm, nilai pH 3.21, rendemen 45.26%, tingkat kecerahan (L) 17.5, tingkat kemerahan (a) 7, dan tingkat kekuningan (b) 9. Ekstraksi ultrasonic bath menghasilkan nilai yang lebih baik pada semua parameter yang diuji.
ISSN:2354-7936
2685-2861