Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah

Under increasingly bold and severe pressure by the Quraysh infidels in the city of Makkah, the revelation of God came down that ordered the Prophet and the Muslims of Mecca to emigrate to the city of Yastrib (Medina). The migration of Prophet Muhammad SAW to the city of Yastrib brought a great infl...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Vrisko Putra Vachruddin
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Hamzanwadi 2021-06-01
Series:Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
Subjects:
Online Access:https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/3355
_version_ 1797199889649631232
author Vrisko Putra Vachruddin
author_facet Vrisko Putra Vachruddin
author_sort Vrisko Putra Vachruddin
collection DOAJ
description Under increasingly bold and severe pressure by the Quraysh infidels in the city of Makkah, the revelation of God came down that ordered the Prophet and the Muslims of Mecca to emigrate to the city of Yastrib (Medina). The migration of Prophet Muhammad SAW to the city of Yastrib brought a great influence on the unity of all communities in the city of Yastrib with the establishment of a pluralist state. The Prophet's role as a religious leader and political leader chosen based on consensus deliberations could was able to create a social community in the heterogeneous society so that social solidarity emerged assuming on the basis of one city. This article aims to explain the conception and strategy of Muhammad in uniting the people of Medina so that the pluralist state stands. This research uses historical methods by going through stages, namely; heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The prophet's basic conception and strategy in establishing are state of Medina is by: establishing mosques, brotherhood of the Muhajirin and Ansar, cooperation between the components of the population of Medina (Muslim and Non-Muslim), laying political, economic, and social foundations for new communities and renaming the city. Dibawah tekanan yang semakin berani dan berat oleh kaum kafir Quraisy di kota Makkah, maka turunlah wahyu Tuhan yang memerintahkan Nabi dan orang-orang Islam Mekkah untuk hijrah ke kota Yastrib (Madinah). Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke kota Yastrib membawa pengaruh besar terhadap bersatunya seluruh komunitas yang berada di kota Yastrib dengan berdirinya Negara yang berkonteks pluralis. Peran Nabi sebagai pemimpin agama dan pemimpin politik yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat mampu menciptakan komunitas sosial dalam masyarakat heterogen tersebut sehingga muncul sikap solidaritas sosial atas dasar satu kota. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsepsi dan strategi Muhammad dalam menyatukan masyarakat Madinah sehingga berdirilah Negara yang berkonteks pluralis. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Konsepsi dan strategi dasar Nabi dalam mendirikan negara Madinah ialah dengan cara mendirikan masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, kerjasama antar komponen penduduk Madinah (Muslim dan Non muslim), meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru serta pergantian nama kota.
first_indexed 2024-04-10T21:37:54Z
format Article
id doaj.art-382cb20e84f9444cbb790eb560284c27
institution Directory Open Access Journal
issn 2549-5585
language English
last_indexed 2024-04-24T07:22:56Z
publishDate 2021-06-01
publisher Universitas Hamzanwadi
record_format Article
series Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
spelling doaj.art-382cb20e84f9444cbb790eb560284c272024-04-21T01:06:33ZengUniversitas HamzanwadiFajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan2549-55852021-06-015110.29408/fhs.v5i1.33551590Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-MunawwarahVrisko Putra Vachruddin0Graduate Student Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya Under increasingly bold and severe pressure by the Quraysh infidels in the city of Makkah, the revelation of God came down that ordered the Prophet and the Muslims of Mecca to emigrate to the city of Yastrib (Medina). The migration of Prophet Muhammad SAW to the city of Yastrib brought a great influence on the unity of all communities in the city of Yastrib with the establishment of a pluralist state. The Prophet's role as a religious leader and political leader chosen based on consensus deliberations could was able to create a social community in the heterogeneous society so that social solidarity emerged assuming on the basis of one city. This article aims to explain the conception and strategy of Muhammad in uniting the people of Medina so that the pluralist state stands. This research uses historical methods by going through stages, namely; heuristics, source criticism, interpretation and historiography. The prophet's basic conception and strategy in establishing are state of Medina is by: establishing mosques, brotherhood of the Muhajirin and Ansar, cooperation between the components of the population of Medina (Muslim and Non-Muslim), laying political, economic, and social foundations for new communities and renaming the city. Dibawah tekanan yang semakin berani dan berat oleh kaum kafir Quraisy di kota Makkah, maka turunlah wahyu Tuhan yang memerintahkan Nabi dan orang-orang Islam Mekkah untuk hijrah ke kota Yastrib (Madinah). Hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke kota Yastrib membawa pengaruh besar terhadap bersatunya seluruh komunitas yang berada di kota Yastrib dengan berdirinya Negara yang berkonteks pluralis. Peran Nabi sebagai pemimpin agama dan pemimpin politik yang dipilih berdasarkan musyawarah mufakat mampu menciptakan komunitas sosial dalam masyarakat heterogen tersebut sehingga muncul sikap solidaritas sosial atas dasar satu kota. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan tentang konsepsi dan strategi Muhammad dalam menyatukan masyarakat Madinah sehingga berdirilah Negara yang berkonteks pluralis. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan melalui tahapan yaitu; heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Konsepsi dan strategi dasar Nabi dalam mendirikan negara Madinah ialah dengan cara mendirikan masjid, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, kerjasama antar komponen penduduk Madinah (Muslim dan Non muslim), meletakkan dasar-dasar politik, ekonomi, dan sosial untuk masyarakat baru serta pergantian nama kota. https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/3355conceptionMuhammadstate of Medinastrategy
spellingShingle Vrisko Putra Vachruddin
Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan
conception
Muhammad
state of Medina
strategy
title Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
title_full Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
title_fullStr Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
title_full_unstemmed Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
title_short Konsepsi dan Strategi Muhammad SAW dalam Mendirikan Negara Madinah Al-Munawwarah
title_sort konsepsi dan strategi muhammad saw dalam mendirikan negara madinah al munawwarah
topic conception
Muhammad
state of Medina
strategy
url https://e-journal.hamzanwadi.ac.id/index.php/fhs/article/view/3355
work_keys_str_mv AT vriskoputravachruddin konsepsidanstrategimuhammadsawdalammendirikannegaramadinahalmunawwarah