Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV
Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke myocardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia myocardium lokal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang
2017-01-01
|
Series: | Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi |
Subjects: | |
Online Access: | http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/8 |
_version_ | 1818922634309533696 |
---|---|
author | Kuswardani Kuswardani Suci Amanati Zainal Abidin |
author_facet | Kuswardani Kuswardani Suci Amanati Zainal Abidin |
author_sort | Kuswardani Kuswardani |
collection | DOAJ |
description | Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke myocardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia myocardium lokal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 menyatakan bahwa peringatan
penyakit cardiovaskular sebagai penyebab kematian semakin meningkat.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV di RSUD Tugurejo Semarang. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima..
Hal ini berarti HR sebelum dan sesudah tindakan (terapi latihan) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, spasme otot pernapasan pada penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV. |
first_indexed | 2024-12-20T01:56:39Z |
format | Article |
id | doaj.art-38f6926089bc4f90b6f77b3069414603 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2548-8716 2599-2791 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-12-20T01:56:39Z |
publishDate | 2017-01-01 |
publisher | Akademi Fisioterapi Widya Husada Semarang |
record_format | Article |
series | Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi |
spelling | doaj.art-38f6926089bc4f90b6f77b30694146032022-12-21T19:57:27ZindAkademi Fisioterapi Widya Husada SemarangJurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi2548-87162599-27912017-01-0111324010.33660/jfrwhs.v1i1.88Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IVKuswardani Kuswardani0Suci Amanati1Zainal Abidin2Akademi Fisitoterapi Widya Husada SemarangAkademi Fisitoterapi Widya Husada SemarangAkademi Fisitoterapi Widya Husada SemarangNon-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) adalah adanya ketidakseimbangan antara permintaan dan suplai oksigen ke myocardium terutama akibat penyempitan arteri koroner akan menyebabkan iskemia myocardium lokal. Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) Depertemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004 menyatakan bahwa peringatan penyakit cardiovaskular sebagai penyebab kematian semakin meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh terapi latihan terhadap penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV di RSUD Tugurejo Semarang. Populasi penelitian ini adalah pasien penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV. Sampel penelitian ini menggunakan seluruh populasi, yaitu sebanyak 8 pasien yang secara keseluruhan diambil sebagai sampel penelitian. Pengumpulan data didapat dari pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV). Hasil uji t menunjukkan Sig. = 0,000 (<0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.. Hal ini berarti HR sebelum dan sesudah tindakan (terapi latihan) tidak sama. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa Terapi latihan dapat mengurangi derajat sesak napas, spasme otot pernapasan pada penderita Non-ST Elevation Myocardial Infarction (NSTEMI) Killip IV.http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/8terapi latihan, non-st elevation myocardial infarction (nstemi) killip iv |
spellingShingle | Kuswardani Kuswardani Suci Amanati Zainal Abidin Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV Jurnal Fisioterapi dan Rehabilitasi terapi latihan, non-st elevation myocardial infarction (nstemi) killip iv |
title | Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV |
title_full | Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV |
title_fullStr | Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV |
title_full_unstemmed | Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV |
title_short | Pengaruh Terapi Latihan terhadap Non-ST Elevation Myocardial Infraction (NSTEM) KILLIP IV |
title_sort | pengaruh terapi latihan terhadap non st elevation myocardial infraction nstem killip iv |
topic | terapi latihan, non-st elevation myocardial infarction (nstemi) killip iv |
url | http://jurnal.akfis-whs.ac.id/index.php/akfis/article/view/8 |
work_keys_str_mv | AT kuswardanikuswardani pengaruhterapilatihanterhadapnonstelevationmyocardialinfractionnstemkillipiv AT suciamanati pengaruhterapilatihanterhadapnonstelevationmyocardialinfractionnstemkillipiv AT zainalabidin pengaruhterapilatihanterhadapnonstelevationmyocardialinfractionnstemkillipiv |