Desain IPAL Pengolahan Grey Water dengan Teknologi Subsurface Flow Constructed Wetland di Rusunawa Grudo Surabaya

<p><strong>Pencemaran Lingkungan di Kota Surabaya akan terus meningkat  seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Pencemaran lingkungan ini didominasi limbah domestik sehingga perlu sistem pengolahan yang efektif dan efisien dalam mendegradas...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ahmad Safrodin, Sarwoko Mangkoedihardjo
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2017-01-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/17621
Description
Summary:<p><strong>Pencemaran Lingkungan di Kota Surabaya akan terus meningkat  seiring dengan perkembangan penduduk dan keterbatasan sarana sanitasi yang kurang baik. Pencemaran lingkungan ini didominasi limbah domestik sehingga perlu sistem pengolahan yang efektif dan efisien dalam mendegradasi senyawa polutan</strong><strong>. </strong><strong>Teknologi <em>Constructed wetland </em></strong><strong>merupakan  sistem  pengolahan  terencana atau terkontrol yang telah didesain dan dibangun menggunakan proses alami yang  melibatkan  vegetasi,  media,  dan  mikroorganisme  untuk  mengolah  air  limbah domestik.</strong><strong> </strong><strong>Teknologi ini dapat diterapkan untuk skala perumahan baik individu atau secara komunal. </strong><strong>Rusunawa Grudo Surabaya merupakan rusun </strong><strong>yang belum memiliki IPAL untuk mengolah <em>greywater</em></strong><strong>, sehingga sistem <em>Contructed wetland</em> </strong><strong>ini </strong><strong>dapat</strong><strong> diterapkan</strong><strong> </strong><strong>untuk meningkatkan kualitas sanitasi lingkungan.</strong><strong></strong></p> <p><strong> </strong><strong>Perencanaan sistem <em>Constructed wetland</em> di </strong><strong>Rusunawa Grudo Surabaya </strong><strong>mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitas</strong><strong> </strong><strong>air limbah. Kualitas air limbah domestik menunjukkan nilai COD </strong><strong>329.81</strong><strong> mg/L; BOD </strong><strong>182.02</strong><strong> mg/L;</strong><strong> dan </strong><strong>TSS </strong><strong>103.33</strong><strong> mg/L</strong><strong>, sedangkan </strong><strong> kuantitas air limbah </strong><strong>33.6</strong><strong> m<sup>3</sup>/hari.</strong><strong> </strong><strong>Sistem </strong><strong>ini<em> </em></strong><strong>terdiri dari unit</strong><strong> </strong><strong>ekualisasi, <em>Subsurface Flow Constructed Wetland </em>dengan tanaman </strong><strong><em>Cyperus alternifolius</em></strong><strong>, dan kolam </strong><strong>penampung</strong><strong>. Hasil perencanaan menunjukkan efisiensi pengolahan seluruh sistem untuk COD, BOD, dan TSS masing-masing sebesar 86%, 8</strong><strong>5</strong><strong>%, dan </strong><strong>88</strong><strong>%</strong><strong>. </strong><strong>Desain sistem IPAL </strong><strong>menghasilkan </strong><strong>luas permukaan 480 m<sup>2</sup></strong><strong>, kedalaman bed 0,5 m, beban pada bed (OLR) 12.75 gr BOD/m<sup>2</sup>.hari, beban hidrolik (HLR) 0,07 m<sup>3</sup>/m<sup>2</sup>.hari dengan waktu tinggal 3 hari.</strong><strong> Kualitas efluen yang didapatkan menunjukkan nilai BOD 25 mg/L, COD 48.35 mg/L dan TSS 11.72 mg/L. Dihasilkan standar operasional dan perawatan IPAL </strong>dan B<strong>iaya investasi seluruh sistem <em>constructed wetland</em> diperkirakan sebesar</strong><strong> </strong><strong>Rp.412.059.022.</strong></p>
ISSN:2301-9271
2337-3539