TELAAH HADIS TUNTUNAN MENGAZANI DAN MENGISTIAZAHI BAYI (ANALISIS TA'ARUD AL ADILLAH)

Menyambut kelahiran bayi merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Diantara ritual yang dilakukan adalah mengumandangkan azan pada telinga kanan dan ikamah pada telinga kiri jabang bayi. Dasar ritual tersebut adalah hadis Muhammad SAW riwayat Abū Dāwūd, at-Tirmῑżi dan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Nurdhin Baroroh, Mhd Abyan Fauzi
Format: Article
Language:Arabic
Published: Program Studi Ilmu Hadis 2019-11-01
Series:Jurnal Living Hadis
Subjects:
Online Access:http://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/Living/article/view/1946
Description
Summary:Menyambut kelahiran bayi merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud syukur kepada Allah SWT. Diantara ritual yang dilakukan adalah mengumandangkan azan pada telinga kanan dan ikamah pada telinga kiri jabang bayi. Dasar ritual tersebut adalah hadis Muhammad SAW riwayat Abū Dāwūd, at-Tirmῑżi dan Ahmad yang bersumber dari Ibn Abi Rafi’.Tuntunan lain adalah dengan mengistiazahi bayi atau meminta perlindungan kepada Allah Swt untuk keselamatan si bayi, berlandaskan Q.S. Ali Imrān (3) ayat 36 dan hadis nabi yang bersumber dari Abū Hurairah danIbnu ‘Abbās yang diriwayatkan oleh Imām Bukhāri. Ada nuansa keberbedaan di balik kedua tuntunan tersebut, meski sama-sama bersumber dari hadis nabi, maka pembahasan dalam tulisan ini akan menelaah keduanya baik dari sisi Rijal Sanad dan sisi hukumnya. Penelaahan sisi Rijal Sanad dengan menggunakan ‘Ilmu al-Jarḥ wa at-Ta’dῑl sedangkan aspek hukumnya akan didekati dengan menggunakan teori Ta’āruḍ al-Adillāh, disebabkan munculnya keberbedaan diantara keduanya.
ISSN:2528-7567
2548-4761