EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH

This study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semi...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Nyoman Arisanti
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Arkeologi Bali 2019-11-01
Series:Forum Arkeologi
Subjects:
Online Access:https://forumarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/fa/article/view/553
_version_ 1818158155938398208
author Nyoman Arisanti
author_facet Nyoman Arisanti
author_sort Nyoman Arisanti
collection DOAJ
description This study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semiotic theory, ideological theory, and theory practices. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, documentation, and surveys. Data analysis techniques used contextual analysis and comparative analysis. The cultural identity of the peoples of Central Sumba are characterized by traditional houses, rituals of marapu, and megalithic traditions. The existence of traditional villages in Central Sumba is motivated by the ideology of marapu. Besides that, the Regional Government of Central Sumba Regency also gives efforts to preserve traditional villages. The way the indigenous community overcomes resistance and adaptation are the main points in maintaining the existence of traditional villages.   Tradisi megalitik di Sumba tidak terlepas dari komunitas adat yang melangsungkan tradisi marapu. Komunitas adat di Sumba Tengah hidup dalam suatu kawasan yang disebut kampung adat. Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama modern masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba. Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi dibalik tetap eksisnya kampung adat dan faktor-faktor lain yang melatar belakangi eksistensi kampung adat di Sumba Tengah. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penelitian ini adalah teori semiotika, teori ideologi, dan teori praktik yang digunakan secara eklektik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan survei untuk membandingkan tradisi dan tinggalan budaya antar kampung adat. Teknik analisis data yang digunakan analisis kontekstual dan analisis komparatif. Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik. Eksistensi kampung adat di Sumba Tengah didukung oleh ideologi marapu. Selain itu, perkembangan industri pariwisata Sumba Tengah telah menjadikan kampung adat sebagai objek wisata handalan, yang berperan dalam menjaga eksistensi komunitas di kampung adat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, juga turut berperan dalam upaya pelestarian kampung adat dengan melakukan langkah-langkah pelestarian budaya. Cara komunitas adat mengatasi resistensi dan adaptasi terhadap perkembangan agama-agama modern menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi kampung adat di Sumba Tengah.
first_indexed 2024-12-11T15:25:36Z
format Article
id doaj.art-3a7290d6ff5d4bf591c926b103c53c82
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-3232
2527-6832
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T15:25:36Z
publishDate 2019-11-01
publisher Balai Arkeologi Bali
record_format Article
series Forum Arkeologi
spelling doaj.art-3a7290d6ff5d4bf591c926b103c53c822022-12-22T01:00:13ZindBalai Arkeologi BaliForum Arkeologi0854-32322527-68322019-11-0132211713210.24832/fa.v32i2.553473EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAHNyoman Arisanti0Balai Arkeologi BaliThis study aims to see how traditional villages become a marker of the cultural identity of the people of Central Sumba, and also to determine the ideology that exists within traditional villages, and other factors that also lies behind that. The theory used to examine this research problem are semiotic theory, ideological theory, and theory practices. Data collection techniques were carried out by interviews, observations, documentation, and surveys. Data analysis techniques used contextual analysis and comparative analysis. The cultural identity of the peoples of Central Sumba are characterized by traditional houses, rituals of marapu, and megalithic traditions. The existence of traditional villages in Central Sumba is motivated by the ideology of marapu. Besides that, the Regional Government of Central Sumba Regency also gives efforts to preserve traditional villages. The way the indigenous community overcomes resistance and adaptation are the main points in maintaining the existence of traditional villages.   Tradisi megalitik di Sumba tidak terlepas dari komunitas adat yang melangsungkan tradisi marapu. Komunitas adat di Sumba Tengah hidup dalam suatu kawasan yang disebut kampung adat. Perkembangan globalisasi telah menyebabkan agama-agama modern masuk ke dalam tatanan masyarakat Sumba. Meskipun demikian, komunitas adat tetap eksis ditengah pergulatan modernitas yang cenderung mengikis kebudayan-kebudayaan lokal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kampung adat menjadi penanda identitas budaya masyarakat Sumba. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui ideologi dibalik tetap eksisnya kampung adat dan faktor-faktor lain yang melatar belakangi eksistensi kampung adat di Sumba Tengah. Teori yang digunakan untuk mengkaji masalah penelitian ini adalah teori semiotika, teori ideologi, dan teori praktik yang digunakan secara eklektik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode wawancara, observasi, dokumentasi, dan survei untuk membandingkan tradisi dan tinggalan budaya antar kampung adat. Teknik analisis data yang digunakan analisis kontekstual dan analisis komparatif. Identitas budaya masyarakat Sumba Tengah ditandai dengan rumah adat, ritual marapu, dan tradisi megalitik. Eksistensi kampung adat di Sumba Tengah didukung oleh ideologi marapu. Selain itu, perkembangan industri pariwisata Sumba Tengah telah menjadikan kampung adat sebagai objek wisata handalan, yang berperan dalam menjaga eksistensi komunitas di kampung adat. Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Tengah, juga turut berperan dalam upaya pelestarian kampung adat dengan melakukan langkah-langkah pelestarian budaya. Cara komunitas adat mengatasi resistensi dan adaptasi terhadap perkembangan agama-agama modern menjadi kunci utama dalam menjaga eksistensi kampung adat di Sumba Tengah.https://forumarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/fa/article/view/553eksistensikampung adatidentitas budayasumba tengah
spellingShingle Nyoman Arisanti
EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
Forum Arkeologi
eksistensi
kampung adat
identitas budaya
sumba tengah
title EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
title_full EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
title_fullStr EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
title_full_unstemmed EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
title_short EKSISTENSI KAMPUNG ADAT DI SUMBA TENGAH
title_sort eksistensi kampung adat di sumba tengah
topic eksistensi
kampung adat
identitas budaya
sumba tengah
url https://forumarkeologi.kemdikbud.go.id/index.php/fa/article/view/553
work_keys_str_mv AT nyomanarisanti eksistensikampungadatdisumbatengah