Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)

<p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Wilayah Indonesia mempunyai potensi bambu yang tersebar luas. Salah satu pemanfaatan bambu adalah sebagai alat musik tradisional angklung. Angklung merupakan alat musik khas daerah Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai warisan bud...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Masiswo Masiswo, Guring Briegel Mandegani, Vivin Atika
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Center For Handicraft And Batik, Ministry of Industry Republic of Indonesia 2016-04-01
Series:Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/1179
_version_ 1818131708456730624
author Masiswo Masiswo
Guring Briegel Mandegani
Vivin Atika
author_facet Masiswo Masiswo
Guring Briegel Mandegani
Vivin Atika
author_sort Masiswo Masiswo
collection DOAJ
description <p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Wilayah Indonesia mempunyai potensi bambu yang tersebar luas. Salah satu pemanfaatan bambu adalah sebagai alat musik tradisional angklung. Angklung merupakan alat musik khas daerah Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Angklung dibuat dengan bambu pilihan berjenis bambu hitam, ataupun bambu apus. Angklung terdiri dari 2-4 buah tabung bambu dengan ukuran tertentu dan dirangkai menjadi sebuah kesatuan dan diikat dengan rotan. Angklung dari tiap jenis bambu memiliki karakter suara masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik angklung bambu apus dalam menghasilkan nada dan mengetahui perbedaan angklung bambu apus Ciawi dan Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menguji nada angklung yang dihasilkan dan mengukur geometri angklung. Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan analisis statistik Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa angklung bambu apus mampu menghasilkan kualitas nada yang mendekati standar frekuensi nada internasional sebagai peralatan musik.</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: angklung, bambu, frekuensi, geometri, ANOVA</p><p> </p><p><strong><em>ABSTRACT </em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>Indonesian region has the potential widespread bamboo. One is the use of bamboo as a traditional musical instrument angklung. Angklung is a musical instrument typical of the region of West Java that has been recognized by UNESCO as world cultural heritage. Angklung is made with bamboo manifold choice of black bamboo, or bamboo lear. Angklung consists of 2-4 pieces of bamboo tubes with specified size and assembled into a unified and tied with rattan. Angklung of each species of bamboo have a sound character of each. The purpose of this study was to determine the characteristics of angklung bamboo lear in generating tones and knowing the difference angklung bamboo smear Ciawi and Tasikmalaya. The method used in this study is a qualitative method to test the angklung tone and measure the resulting geometry angklung. Measurement results were processed using ANOVA statistical analysis with a confidence level of 95%. Results of the study showed that the angklung bamboo lear able to produce a tone quality approaching international standard tone frequencies as musical instruments.</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: angklung, bamboo, frequency, geometry, ANOVA</em>
first_indexed 2024-12-11T08:25:14Z
format Article
id doaj.art-3b3d5b96891e478fbed91fb0f4637342
institution Directory Open Access Journal
issn 2087-4294
2528-6196
language Indonesian
last_indexed 2024-12-11T08:25:14Z
publishDate 2016-04-01
publisher Center For Handicraft And Batik, Ministry of Industry Republic of Indonesia
record_format Article
series Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah
spelling doaj.art-3b3d5b96891e478fbed91fb0f46373422022-12-22T01:14:34ZindCenter For Handicraft And Batik, Ministry of Industry Republic of IndonesiaDinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah2087-42942528-61962016-04-01321415010.22322/dkb.v32i1.11791002Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)Masiswo Masiswo0Guring Briegel Mandegani1Vivin Atika2Center for Handicraft and BatikCenter for Handicraft and BatikCenter for Handicraft and Batik<p><strong>ABSTRAK</strong></p><p>Wilayah Indonesia mempunyai potensi bambu yang tersebar luas. Salah satu pemanfaatan bambu adalah sebagai alat musik tradisional angklung. Angklung merupakan alat musik khas daerah Jawa Barat yang telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Angklung dibuat dengan bambu pilihan berjenis bambu hitam, ataupun bambu apus. Angklung terdiri dari 2-4 buah tabung bambu dengan ukuran tertentu dan dirangkai menjadi sebuah kesatuan dan diikat dengan rotan. Angklung dari tiap jenis bambu memiliki karakter suara masing-masing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik angklung bambu apus dalam menghasilkan nada dan mengetahui perbedaan angklung bambu apus Ciawi dan Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menguji nada angklung yang dihasilkan dan mengukur geometri angklung. Hasil pengukuran diolah dengan menggunakan analisis statistik Anova dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa angklung bambu apus mampu menghasilkan kualitas nada yang mendekati standar frekuensi nada internasional sebagai peralatan musik.</p><p><strong> </strong></p><p><strong>Kata kunci</strong>: angklung, bambu, frekuensi, geometri, ANOVA</p><p> </p><p><strong><em>ABSTRACT </em></strong><strong><em></em></strong></p><p><em>Indonesian region has the potential widespread bamboo. One is the use of bamboo as a traditional musical instrument angklung. Angklung is a musical instrument typical of the region of West Java that has been recognized by UNESCO as world cultural heritage. Angklung is made with bamboo manifold choice of black bamboo, or bamboo lear. Angklung consists of 2-4 pieces of bamboo tubes with specified size and assembled into a unified and tied with rattan. Angklung of each species of bamboo have a sound character of each. The purpose of this study was to determine the characteristics of angklung bamboo lear in generating tones and knowing the difference angklung bamboo smear Ciawi and Tasikmalaya. The method used in this study is a qualitative method to test the angklung tone and measure the resulting geometry angklung. Measurement results were processed using ANOVA statistical analysis with a confidence level of 95%. Results of the study showed that the angklung bamboo lear able to produce a tone quality approaching international standard tone frequencies as musical instruments.</em></p><p><strong><em> </em></strong></p><strong><em>Keywords</em></strong><em>: angklung, bamboo, frequency, geometry, ANOVA</em>http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/1179angklungbambufrekuensigeometriANOVA
spellingShingle Masiswo Masiswo
Guring Briegel Mandegani
Vivin Atika
Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
Dinamika Kerajinan dan Batik: Majalah Ilmiah
angklung
bambu
frekuensi
geometri
ANOVA
title Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
title_full Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
title_fullStr Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
title_full_unstemmed Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
title_short Karakteristik Angklung Berbahan Bambu Apus (Gigantochloa apus)
title_sort karakteristik angklung berbahan bambu apus gigantochloa apus
topic angklung
bambu
frekuensi
geometri
ANOVA
url http://ejournal.kemenperin.go.id/dkb/article/view/1179
work_keys_str_mv AT masiswomasiswo karakteristikangklungberbahanbambuapusgigantochloaapus
AT guringbriegelmandegani karakteristikangklungberbahanbambuapusgigantochloaapus
AT vivinatika karakteristikangklungberbahanbambuapusgigantochloaapus