A REVITALIZATION OF PEBUAHAN BEACH, JEMBRANA REGENCY
Pantai Pebuahan merupakan salah satu pantai yang mengalami abrasi yang cukup tinggi. Hasil monitoring perubahan garis pantai di Pantai Pebuahan selama periode tahun 2004 sampai 2019 dengan satelit Landsat menunjukkan bahwa luas abrasi sebesar 145.549,32 m2. Abrasi yang terjadi di Pantai Pebuahan mer...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Udayana
2022-07-01
|
Series: | Jurnal Ilmiah Teknik Sipil |
Online Access: | https://ojs.unud.ac.id/index.php/jits/article/view/88789 |
Summary: | Pantai Pebuahan merupakan salah satu pantai yang mengalami abrasi yang cukup tinggi. Hasil monitoring perubahan garis pantai di Pantai Pebuahan selama periode tahun 2004 sampai 2019 dengan satelit Landsat menunjukkan bahwa luas abrasi sebesar 145.549,32 m2. Abrasi yang terjadi di Pantai Pebuahan merupakan dampak dari adanya PPN Pengambengan yang menyebabkan terhambatnya transpor sedimen. Berbagai upaya telah dilakukan oleh masyarakat setempat dan pemerintah untuk menanggulangi semakin mundurnya garis pantai di Pantai Pebuahan dengan struktur ramah lingkungan. Namun struktur revetment dan geotube berupa karung dan geotextile yang berisikan pasir, belum efektif. Untuk itu diperlukan bangunan struktur keras (hard structure) yang direncanakan berdasarkan karakteristik pantai Pebuahan. Pemecah gelombang yang terbuat dari dolos dipilih karena memiliki stabilitas hidraulik yang lebih baik. Hasil analisis menunjukkan bahwa dimensi pemecah gelombang dengan dolos memiliki tinggi 4,74 m dan panjang 115 m dengan jarak antar pemecah gelombang adalah 57,5 m. Lebar puncak bangunan direncanakan 6,52 m dengan berat batu lapis pertama adalah 0,5 ton setebal 1,19 m, berat batu lapis kedua adalah 50 kg dengan tebal 0,62 m, sedangkan batu lapis inti didesain seberat 2,5 kg. |
---|---|
ISSN: | 1411-1292 2541-5484 |