IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TIPE STAD DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR MENGANALISIS PERMASALAHAN KETENEGAKERJAAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI SMA NEGERI 7-AMBON

Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia, karena melalui pendidikan kita akan memiliki ilmu pengetahuan yang akan menjadikan generasi-generasi yang cerdas dan unggul. Pendidikan juga adalah pondasi kemajuan peradaban suatu bangsa, dimana jika mutu pendidikan suatu bangsa baik maka ku...

Ausführliche Beschreibung

Bibliographische Detailangaben
1. Verfasser: Josef Papilaya
Format: Artikel
Sprache:English
Veröffentlicht: Pattimura University 2019-07-01
Schriftenreihe:Jurnal Bimbingan dan Konseling Terapan
Schlagworte:
Online Zugang:https://ojs.unpatti.ac.id/index.php/bkt/article/view/1109
Beschreibung
Zusammenfassung:Pendidikan merupakan kebutuhan utama bagi setiap manusia, karena melalui pendidikan kita akan memiliki ilmu pengetahuan yang akan menjadikan generasi-generasi yang cerdas dan unggul. Pendidikan juga adalah pondasi kemajuan peradaban suatu bangsa, dimana jika mutu pendidikan suatu bangsa baik maka kualitas suatu bangsa itupun baik. Tujuan penelitian ini adalah :1) Memperbaiki dan meningkatkan kualitas isi, masukan, proses dan  hasil pembelajaran. 2) Menumbuh-kembangkan budaya meneliti para pendidik agar lebih proaktif mencari solusi terhadap permasalahan pembelajaran ;3) Menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas meneliti para pendidik, khususnya dalam mencari solusi masalah-masalah pembelajaran. 4) Meningkatkan kolaborasi antar pendidik dalam memecahkan masalah pembelajaran Pada siklus 1 pembelajaran telah berjalan dengan baik walaupun dalam keterlaksanaan model pembelajaran tersebut masih sering didapati siswa yang belum mengerti dan melaksanakan langkah-langka pembelajaran dengan tepat. Walaupun demikian, prosentase pelaksanaan pembelajaran oleh guru pada siklus 1 mencapai  72,04 % dan keterlaksanan pembelajaran oleh siswa mencapai 87, 34 % dengan  kriteria sangat baik. Pada siklus II keterlaksanan pembelajaran oleh guru maupun siswa telah berjalan dengan baik dibandingkan pada siklul pertama  karena kekurangan yang ditemukan pada siklus pertama dijadikan bahan evaluasi untuk diperbaiki pada siklus II.  Persentase keterlaksaan pembelajaran oleh guru pada siklus II meningkat menjadi 78,07% dan keterlaksaan pembelajaran oleh siswa, motivasi meningkat menjadi 94,98 %.  Dengan kriteria sangat baik.
ISSN:2549-4511
2549-9092