ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL

Keawetan kayu alami dinilai berdasarkan ketahanannya terhadap organisme perusak tertentu. Pengujian ketahanan alami kayu terhadap organisme perusak di laut dilakukan dengan membenamkan contoh kayu di perairan laut terbuka. Setelah enam bulan, kayu dinilai intensitas kerusakannya dan diklasifikasikan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Krisdianto Krisdianto, Listya Mustika Dewi, Mohammad Muslich
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Forest Product Research and Development Center 2015-03-01
Series:Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Subjects:
Online Access:http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/635
_version_ 1828240039961690112
author Krisdianto Krisdianto
Listya Mustika Dewi
Mohammad Muslich
author_facet Krisdianto Krisdianto
Listya Mustika Dewi
Mohammad Muslich
author_sort Krisdianto Krisdianto
collection DOAJ
description Keawetan kayu alami dinilai berdasarkan ketahanannya terhadap organisme perusak tertentu. Pengujian ketahanan alami kayu terhadap organisme perusak di laut dilakukan dengan membenamkan contoh kayu di perairan laut terbuka. Setelah enam bulan, kayu dinilai intensitas kerusakannya dan diklasifikasikan kelas ketahanannya terhadap serangan penggerek di laut. Penilaian kerusakan kayu dilakukan dengan interpretasi gambar digital. Tulisan ini mempelajari ketahanan alami sembilan jenis kayu dari Sumatera, Jawa dan Kalimantan terhadap organisme penggerek laut dengan perangkat lunak Image-J setelah enam bulan. Hasil pengujian kayu di perairan terbuka menunjukkan kayu sempur lilin (Michelia champaca L.var. pubinervia) dan kayu bawang (Azadirachta excelsa) (Jack) Jacobs) termasuk kelas ketahanan I (sangat tahan), sedangkan kayu cangcaratan (Lithocarpus sundaicus(Blume) Rehd., aveang kelalai (Shorea pervistipulata ssp. albifolia) termasuk kelas ketahanan II (tahan) terhadap penggerek kayu di laut. Kayu ki pasang (Prunus javanica Miq.) dan segelam (Hopea rudiformis) termasuk kelas ketahanan III (agak tahan) terhadap penggerek kayu di laut, sedangkan kayu ki bugang (Arthophyllum diversifolium Blume) dan ki langir (Otophora spectabilis Blume) termasuk kelas ketahanan V (sangat tidak tahan) terhadap penggerek kayu di laut. Pengukuran persentase kerusakan kayu dapat dilakukan dengan akurasi tinggi menggunakan metode gambar digital daripada cara konvensional. Pengukuran persentase kerusakan kayu dengan gambar digital menghasilkan nilai lebih tinggi karena bekas lubang tali. Namun, bekas lubang tali juga diperhitungkan sebagai kerusakan kayu. Untuk memperoleh pengukuran kerusakan yang tinggi, maka metode gambar digital dimodifikasi dengan menutup bagian lubang bekas tali dengan kesan yang sama dengan bagian disekitarnya.
first_indexed 2024-04-12T21:33:27Z
format Article
id doaj.art-3e3ce01260d5469b9d7b8218229e66e8
institution Directory Open Access Journal
issn 0216-4329
2442-8957
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T21:33:27Z
publishDate 2015-03-01
publisher Forest Product Research and Development Center
record_format Article
series Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
spelling doaj.art-3e3ce01260d5469b9d7b8218229e66e82022-12-22T03:15:58ZindForest Product Research and Development CenterJurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)0216-43292442-89572015-03-01331111810.20886/jphh.2015.33.1.11-18615ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITALKrisdianto Krisdianto0Listya Mustika Dewi1Mohammad Muslich2Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu . 5, Bogor. 16610. Telp. (0251)-8633378, Fax. (0251)-8633413Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu . 5, Bogor. 16610. Telp. (0251)-8633378, Fax. (0251)-8633413Pusat Penelitian dan Pengembangan Keteknikan Kehutanan dan Pengolahan Hasil Hutan Jl. Gunung Batu . 5, Bogor. 16610. Telp. (0251)-8633378, Fax. (0251)-8633413Keawetan kayu alami dinilai berdasarkan ketahanannya terhadap organisme perusak tertentu. Pengujian ketahanan alami kayu terhadap organisme perusak di laut dilakukan dengan membenamkan contoh kayu di perairan laut terbuka. Setelah enam bulan, kayu dinilai intensitas kerusakannya dan diklasifikasikan kelas ketahanannya terhadap serangan penggerek di laut. Penilaian kerusakan kayu dilakukan dengan interpretasi gambar digital. Tulisan ini mempelajari ketahanan alami sembilan jenis kayu dari Sumatera, Jawa dan Kalimantan terhadap organisme penggerek laut dengan perangkat lunak Image-J setelah enam bulan. Hasil pengujian kayu di perairan terbuka menunjukkan kayu sempur lilin (Michelia champaca L.var. pubinervia) dan kayu bawang (Azadirachta excelsa) (Jack) Jacobs) termasuk kelas ketahanan I (sangat tahan), sedangkan kayu cangcaratan (Lithocarpus sundaicus(Blume) Rehd., aveang kelalai (Shorea pervistipulata ssp. albifolia) termasuk kelas ketahanan II (tahan) terhadap penggerek kayu di laut. Kayu ki pasang (Prunus javanica Miq.) dan segelam (Hopea rudiformis) termasuk kelas ketahanan III (agak tahan) terhadap penggerek kayu di laut, sedangkan kayu ki bugang (Arthophyllum diversifolium Blume) dan ki langir (Otophora spectabilis Blume) termasuk kelas ketahanan V (sangat tidak tahan) terhadap penggerek kayu di laut. Pengukuran persentase kerusakan kayu dapat dilakukan dengan akurasi tinggi menggunakan metode gambar digital daripada cara konvensional. Pengukuran persentase kerusakan kayu dengan gambar digital menghasilkan nilai lebih tinggi karena bekas lubang tali. Namun, bekas lubang tali juga diperhitungkan sebagai kerusakan kayu. Untuk memperoleh pengukuran kerusakan yang tinggi, maka metode gambar digital dimodifikasi dengan menutup bagian lubang bekas tali dengan kesan yang sama dengan bagian disekitarnya.http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/635Ketahanan alamipenggerek lautgambar digitalsembilan jenis kayukelas ketahanan
spellingShingle Krisdianto Krisdianto
Listya Mustika Dewi
Mohammad Muslich
ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
Jurnal Penelitian Hasil Hutan (Journal of Forest Products Research)
Ketahanan alami
penggerek laut
gambar digital
sembilan jenis kayu
kelas ketahanan
title ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
title_full ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
title_fullStr ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
title_full_unstemmed ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
title_short ANALISIS HASIL PENGUJIAN KAYU YANG DISERANG PENGGEREK KAYU DI LAUT DENGAN INTERPRETASI GAMBAR DIGITAL
title_sort analisis hasil pengujian kayu yang diserang penggerek kayu di laut dengan interpretasi gambar digital
topic Ketahanan alami
penggerek laut
gambar digital
sembilan jenis kayu
kelas ketahanan
url http://ejournal.forda-mof.org/ejournal-litbang/index.php/JPHH/article/view/635
work_keys_str_mv AT krisdiantokrisdianto analisishasilpengujiankayuyangdiserangpenggerekkayudilautdenganinterpretasigambardigital
AT listyamustikadewi analisishasilpengujiankayuyangdiserangpenggerekkayudilautdenganinterpretasigambardigital
AT mohammadmuslich analisishasilpengujiankayuyangdiserangpenggerekkayudilautdenganinterpretasigambardigital