TINEA KAPITIS PADA REMAJA
Latar Belakang: Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis dan bulu mata yang cenderung menyerang rambut dan folikel, umumnya pada anak. Pada remaja dapat diberikan terapi sesuai terapi standar tinea kapitis. Kasus: Remaja wanita, 16 tahun, berat badan 33kg dengan amenore prime...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga
2018-05-01
|
Series: | Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/6006 |
_version_ | 1797506088266891264 |
---|---|
author | Nurina Dhani Rahmayanti Sawitri Sawitri |
author_facet | Nurina Dhani Rahmayanti Sawitri Sawitri |
author_sort | Nurina Dhani Rahmayanti |
collection | DOAJ |
description | Latar Belakang: Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis dan bulu mata yang cenderung menyerang rambut dan folikel, umumnya pada anak. Pada remaja dapat diberikan terapi sesuai terapi standar tinea kapitis. Kasus: Remaja wanita, 16 tahun, berat badan 33kg dengan amenore primer, datang ke Poli Kulit dan Kelamin RS Dr. Soetomo Surabaya karena kebotakan di kepalanya sejak 3 minggu sebelumnya. Awalnya berupa bercak kemerahan, gatal, tertutup sisik tipis. Rambut berubah menjadi abu-abu, kusam, mudah rontok sehingga menyebabkan kebotakan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan dermatologis menunjukkan adanya alopesia diameter 10 cm x 10 cm dengan plak eritematosa ringan tertutup skuama tipis di daerah parieto-occipitalis. Rambut keabu-abuan, kusam, mudah dicabut. Pemeriksaan wood lamp menunjukkan fluoresensi hijau terang. Pemeriksaan KOH menunjukkan adanya spora ektotrik. Hasil kultur Sabouraud Dextrose Agar (SDA) positif dan diidentifikasi sebagai Microsporum audouinii. Penderita didiagnosis dengan tinea kapitis tipe greypatch, diberikan griseofulvin 125mg tablet mikron 2x3 per hari dan sampo ketoconazole 2% sehari sekali. Pada follow-up minggu ke-6, lesi membaik, gatal berkurang, pemeriksaan wood lamp dan KOH memberikan hasil negatif. Diskusi: Pada pasien ini, terdapat amenore primer, dimana kadar hormon progesteron rendah menyebabkan berkurangnya produksi sebum sehingga komponen free fatty acid yang berfungsi fungistatik dan fungisidal juga rendah dan meningkatkan resiko tinea kapitis. Griseofulvin merupakan terapi pilihan untuk kasus tinea kapitis yang disebabkan oleh spesies Microsporum audouinii |
first_indexed | 2024-03-10T04:27:36Z |
format | Article |
id | doaj.art-3fda222794b6418da123d4848237452f |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1978-4279 2549-4082 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-03-10T04:27:36Z |
publishDate | 2018-05-01 |
publisher | Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga |
record_format | Article |
series | Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) |
spelling | doaj.art-3fda222794b6418da123d4848237452f2023-11-23T06:29:55ZindDepartment of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas AirlanggaBerkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)1978-42792549-40822018-05-01301889410.20473/bikk.V30.1.2018.88-944694TINEA KAPITIS PADA REMAJANurina Dhani Rahmayanti0Sawitri Sawitri1Departemen / Staf Medik Fungsional Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaDepartemen / Staf Medik Fungsional Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo SurabayaLatar Belakang: Tinea kapitis adalah infeksi dermatofita pada kulit kepala, alis dan bulu mata yang cenderung menyerang rambut dan folikel, umumnya pada anak. Pada remaja dapat diberikan terapi sesuai terapi standar tinea kapitis. Kasus: Remaja wanita, 16 tahun, berat badan 33kg dengan amenore primer, datang ke Poli Kulit dan Kelamin RS Dr. Soetomo Surabaya karena kebotakan di kepalanya sejak 3 minggu sebelumnya. Awalnya berupa bercak kemerahan, gatal, tertutup sisik tipis. Rambut berubah menjadi abu-abu, kusam, mudah rontok sehingga menyebabkan kebotakan. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal. Pemeriksaan dermatologis menunjukkan adanya alopesia diameter 10 cm x 10 cm dengan plak eritematosa ringan tertutup skuama tipis di daerah parieto-occipitalis. Rambut keabu-abuan, kusam, mudah dicabut. Pemeriksaan wood lamp menunjukkan fluoresensi hijau terang. Pemeriksaan KOH menunjukkan adanya spora ektotrik. Hasil kultur Sabouraud Dextrose Agar (SDA) positif dan diidentifikasi sebagai Microsporum audouinii. Penderita didiagnosis dengan tinea kapitis tipe greypatch, diberikan griseofulvin 125mg tablet mikron 2x3 per hari dan sampo ketoconazole 2% sehari sekali. Pada follow-up minggu ke-6, lesi membaik, gatal berkurang, pemeriksaan wood lamp dan KOH memberikan hasil negatif. Diskusi: Pada pasien ini, terdapat amenore primer, dimana kadar hormon progesteron rendah menyebabkan berkurangnya produksi sebum sehingga komponen free fatty acid yang berfungsi fungistatik dan fungisidal juga rendah dan meningkatkan resiko tinea kapitis. Griseofulvin merupakan terapi pilihan untuk kasus tinea kapitis yang disebabkan oleh spesies Microsporum audouiniihttps://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/6006griseofulvingreypatchamenoreinfeksi microsporum audouinii |
spellingShingle | Nurina Dhani Rahmayanti Sawitri Sawitri TINEA KAPITIS PADA REMAJA Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology) griseofulvin greypatch amenore infeksi microsporum audouinii |
title | TINEA KAPITIS PADA REMAJA |
title_full | TINEA KAPITIS PADA REMAJA |
title_fullStr | TINEA KAPITIS PADA REMAJA |
title_full_unstemmed | TINEA KAPITIS PADA REMAJA |
title_short | TINEA KAPITIS PADA REMAJA |
title_sort | tinea kapitis pada remaja |
topic | griseofulvin greypatch amenore infeksi microsporum audouinii |
url | https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/6006 |
work_keys_str_mv | AT nurinadhanirahmayanti tineakapitispadaremaja AT sawitrisawitri tineakapitispadaremaja |