MANAJEMEN PASCA PANEN KULTUR MIKROALGA Porphyridium cruentum PADA SKALA LABORATORIUM DAN SKALA INTERMEDIET DI BALAI BESAR PERIKANAN BUDIDAYA AIR PAYAU, JEPARA JAWA TENGAH
Porphyridium cruentum merupakan salah satu jenis mikroalga dari kelas alga merah yang dapat memproduksi polisakarida dan mengandung beberapa pigmen. Pigmen yang terkandung di dalam P. cruentum memberikan kontribusi yang besar sebagai pewarna makanan dan pakan alami pada larva ikan. Salah satu pigmen...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Department of Fish Health Management and Aquaculture
2019-01-01
|
Series: | Journal of Aquaculture and Fish Health |
Subjects: | |
Online Access: | https://e-journal.unair.ac.id/JAFH/article/view/11259 |
Summary: | Porphyridium cruentum merupakan salah satu jenis mikroalga dari kelas alga merah yang dapat memproduksi polisakarida dan mengandung beberapa pigmen. Pigmen yang terkandung di dalam P. cruentum memberikan kontribusi yang besar sebagai pewarna makanan dan pakan alami pada larva ikan. Salah satu pigmen yang terdapat pada P. cruentum adalah fikoeritrin. Tujuan praktek kerja lapang ini adalah mengetahui informasi, keterampilan lapangan dan masalah apa saja yang ada tentang manajemen pasca panen kultur mikroalga Porphyridium cruentum pada skala laboratorium dan skala intermediet di BBPBAP Jepara. Praktek Kerja Lapang ini telah dilaksanakan di Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 20 Januari - 20 Februari 2017. Metode kerja yang digunakan dalam praktek kerja lapang ini adalah metode deskriptif atau penguraian empiris dengan pendekatan kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan partisipasi aktif, wawancara, observasi dan studi pustaka. Kegiatan yang dilakukan selama praktek kerja lapang adalah proses sterilisasi alat dan bahan, mengkultur mikroalga, menghitung kepadatan mikroalga, memanen mikroalga, mengemas mikroalga, serta menganalisis kelayakan usaha. Berdasarkan perhitungan yang dilakukan, diperoleh pendapatan per siklus sebesar Rp14.760.000,00, Revenue Cost Ratio (R/C) adalah sebesar 1.835. Break Even Point (BEP) skala laboratorium sebesar 251.403 liter bibit, skala intermediet sebesar 12.570 liter bibit Payback period (PP) yang adalah 3.174 tahun atau 38.1 bulan |
---|---|
ISSN: | 2301-7309 2528-0864 |