PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa setiap media massa memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memberitakan sebuah isu atau peristiwa, termasuk pemberitaan kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq Shihab. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pembingkaian...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Megi Primagara, Lisna Agustin
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Muhammadiyah Tangerang 2018-08-01
Series:Nyimak: Journal of Communication
Online Access:https://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/736
_version_ 1811189316066476032
author Megi Primagara
Lisna Agustin
author_facet Megi Primagara
Lisna Agustin
author_sort Megi Primagara
collection DOAJ
description Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa setiap media massa memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memberitakan sebuah isu atau peristiwa, termasuk pemberitaan kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq Shihab. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pembingkaian berita mengenai kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq Shihab pada Harian Kompas dan Harian Republika edisi 27 Oktober 2016 - 30 Januari 2017. Teknik analisis penelitian menggunakan model framing Robert N. Entman yang terdiri dari empat tahap: define problem (pendefinisian masalah), diagnose cause (memperkirakan masalah atau sumber masalah), make moral judgement (pembuatan keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembingkaian berita yang dilakukan Harian Kompas cenderung menonjolkan isi ceramah Habib Rizieq yang diduga menistakan Pancasila dan mencemarkan nama baik Soekarno. Berbeda dengan Harian Kompas, Harian Republika menempatkan Sukmawati sebagai tokoh atau pelaku peristiwa, sementara Habib Rizieq merupakan korban dari upaya kriminalisasi yang dilakukan terhadap ulama. Kata Kunci: Framing, berita, Habib Rizieq, Harian Kompas, Harian Republika   This research is motivated by the idea that every mass media has different perspective in preaching an issue or event, including the news of alleged blasphemy of Pancasila by Habib Rizieq Shihab. This research aims to explain how the framing of news about cases of alleged blasphemy Pancasila by Habib Rizieq Shihab on Harian Kompas and Harian Republika (edition October 27, 2016 - January 30, 2017). The technique of research analysis using Robert N. Entman framing model that consisting of four stages: define problem (pendefinisian masalah), diagnose cause (memperkirakan masalah or sumber masalah), make moral judgement (pembuatan keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah). The results of this study indicate the framing news conducted by Harian Kompas inclined to highlight the content of Habib Rizieq’s lecture that allegedly deflating Pancasila and defame Sukarno. Unlike Harian Kompas, Harian Republika placed Sukmawati as a character or perpetrator of the incident, while Habib Rizieq was a victim of ulama’s criminalization. Keywords: Framing, news, Habib Rizieq, Harian Kompas, Harian Republika
first_indexed 2024-04-11T14:33:59Z
format Article
id doaj.art-42d918669dd74120b301b53315d71b47
institution Directory Open Access Journal
issn 2580-3808
2580-3832
language English
last_indexed 2024-04-11T14:33:59Z
publishDate 2018-08-01
publisher Universitas Muhammadiyah Tangerang
record_format Article
series Nyimak: Journal of Communication
spelling doaj.art-42d918669dd74120b301b53315d71b472022-12-22T04:18:26ZengUniversitas Muhammadiyah TangerangNyimak: Journal of Communication2580-38082580-38322018-08-0121596910.31000/nyimak.v2i1.736578PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKAMegi Primagara0Lisna Agustin1Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Politik Universitas Muhammadiyah TangerangIlmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Politik Universitas Muhammadiyah TangerangPenelitian ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa setiap media massa memiliki sudut pandang yang berbeda dalam memberitakan sebuah isu atau peristiwa, termasuk pemberitaan kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq Shihab. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana pembingkaian berita mengenai kasus dugaan penistaan Pancasila oleh Habib Rizieq Shihab pada Harian Kompas dan Harian Republika edisi 27 Oktober 2016 - 30 Januari 2017. Teknik analisis penelitian menggunakan model framing Robert N. Entman yang terdiri dari empat tahap: define problem (pendefinisian masalah), diagnose cause (memperkirakan masalah atau sumber masalah), make moral judgement (pembuatan keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembingkaian berita yang dilakukan Harian Kompas cenderung menonjolkan isi ceramah Habib Rizieq yang diduga menistakan Pancasila dan mencemarkan nama baik Soekarno. Berbeda dengan Harian Kompas, Harian Republika menempatkan Sukmawati sebagai tokoh atau pelaku peristiwa, sementara Habib Rizieq merupakan korban dari upaya kriminalisasi yang dilakukan terhadap ulama. Kata Kunci: Framing, berita, Habib Rizieq, Harian Kompas, Harian Republika   This research is motivated by the idea that every mass media has different perspective in preaching an issue or event, including the news of alleged blasphemy of Pancasila by Habib Rizieq Shihab. This research aims to explain how the framing of news about cases of alleged blasphemy Pancasila by Habib Rizieq Shihab on Harian Kompas and Harian Republika (edition October 27, 2016 - January 30, 2017). The technique of research analysis using Robert N. Entman framing model that consisting of four stages: define problem (pendefinisian masalah), diagnose cause (memperkirakan masalah or sumber masalah), make moral judgement (pembuatan keputusan moral), dan treatment recommendation (penyelesaian masalah). The results of this study indicate the framing news conducted by Harian Kompas inclined to highlight the content of Habib Rizieq’s lecture that allegedly deflating Pancasila and defame Sukarno. Unlike Harian Kompas, Harian Republika placed Sukmawati as a character or perpetrator of the incident, while Habib Rizieq was a victim of ulama’s criminalization. Keywords: Framing, news, Habib Rizieq, Harian Kompas, Harian Republikahttps://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/736
spellingShingle Megi Primagara
Lisna Agustin
PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
Nyimak: Journal of Communication
title PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
title_full PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
title_fullStr PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
title_full_unstemmed PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
title_short PEMBINGKAIAN PEMBERITAAN KASUS DUGAAN PENISTAAN PANCASILA HABIB RIZIEQ SHIHAB PADA HARIAN KOMPAS dan REPUBLIKA
title_sort pembingkaian pemberitaan kasus dugaan penistaan pancasila habib rizieq shihab pada harian kompas dan republika
url https://jurnal.umt.ac.id/index.php/nyimak/article/view/736
work_keys_str_mv AT megiprimagara pembingkaianpemberitaankasusdugaanpenistaanpancasilahabibrizieqshihabpadahariankompasdanrepublika
AT lisnaagustin pembingkaianpemberitaankasusdugaanpenistaanpancasilahabibrizieqshihabpadahariankompasdanrepublika