Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove

Kontribusi mangrove terhadap emisi metana global merupakan topik yang sedang diperdebatkan. Ini adalah kajian pustaka dari 154 makalah--yang diakses dari arsip daring, Web of Science– yang mendiskusikan tentang metana di ekosistem mangrove yang dikaji dari berbagai aspek. Namun demikian, hanya 35 ma...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Yaya Ihya Ulumuddin
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Diponegoro University 2019-09-01
Series:Jurnal Ilmu Lingkungan
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/23698
_version_ 1818731966882643968
author Yaya Ihya Ulumuddin
author_facet Yaya Ihya Ulumuddin
author_sort Yaya Ihya Ulumuddin
collection DOAJ
description Kontribusi mangrove terhadap emisi metana global merupakan topik yang sedang diperdebatkan. Ini adalah kajian pustaka dari 154 makalah--yang diakses dari arsip daring, Web of Science– yang mendiskusikan tentang metana di ekosistem mangrove yang dikaji dari berbagai aspek. Namun demikian, hanya 35 makalah yang secara langsung melaporkan tentang volume emisi metana dari ekosistem mangrove. Selebihnya mengkaji tentang metana yang terlarut di dalam air poros (pore-water), mikrobioma dan organisme pembentuk metana, pemindahan gas metana melalui pasang surut, dan geokimia. Kajian emisis gas metana dari sedimen mangrove menunjukkan bahwa secara umum emisinya rendah. Namun, penilaian mendalam terhadap aspek-aspek kajian lainnya serta dikombinaiskan dengan informasi dari kajian-kajian di ekosistem lahan basah air tawar menunjukkan bahwa ekosistem mangrove mungkina menghasilkan emisi gas metana yang tinggi. Kondisi tertentu yang dapat menyebabkan tingginya emisi ini yaitu ketika ada polusi nutrisi di ekosistem mangrove. Hal ini menghasilkan kondisi lingkungan yang cocok bagi metanogen, yaitu kombinasi antara materi organik yang melimpah dan kondisi anerobik. Kemungkinan yang lain adalah ada jalur-jalur lain dalam pelepasan gas metana ke atmosfer. Hal ini disimpulkan dari aksioma bahwa emisi gas metana sedimen mangrove secara alami rendah tapi potensi produksi gas metana tinggi. Mengacu pada aksioma-aksioma ini, maka beberapa pertanyaan penelitian diajukan di sini untuk dijawab pada penelitian-penelitian di masa yang akan datang. Pertanyaan-pertanyaan penelitian ini diajukan untuk mendorong penelitian terkait gas metana di hutan mangrove Indonesia.
first_indexed 2024-12-17T23:26:05Z
format Article
id doaj.art-4310931cc0f24b43a7d1804a3b907f02
institution Directory Open Access Journal
issn 1829-8907
language Indonesian
last_indexed 2024-12-17T23:26:05Z
publishDate 2019-09-01
publisher Diponegoro University
record_format Article
series Jurnal Ilmu Lingkungan
spelling doaj.art-4310931cc0f24b43a7d1804a3b907f022022-12-21T21:28:46ZindDiponegoro UniversityJurnal Ilmu Lingkungan1829-89072019-09-0117235937210.14710/jil.17.2.359-37215449Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, MangroveYaya Ihya Ulumuddin0https://orcid.org/0000-0002-4169-9853Pusat Penelitian Oseanografi-LIPI, IndonesiaKontribusi mangrove terhadap emisi metana global merupakan topik yang sedang diperdebatkan. Ini adalah kajian pustaka dari 154 makalah--yang diakses dari arsip daring, Web of Science– yang mendiskusikan tentang metana di ekosistem mangrove yang dikaji dari berbagai aspek. Namun demikian, hanya 35 makalah yang secara langsung melaporkan tentang volume emisi metana dari ekosistem mangrove. Selebihnya mengkaji tentang metana yang terlarut di dalam air poros (pore-water), mikrobioma dan organisme pembentuk metana, pemindahan gas metana melalui pasang surut, dan geokimia. Kajian emisis gas metana dari sedimen mangrove menunjukkan bahwa secara umum emisinya rendah. Namun, penilaian mendalam terhadap aspek-aspek kajian lainnya serta dikombinaiskan dengan informasi dari kajian-kajian di ekosistem lahan basah air tawar menunjukkan bahwa ekosistem mangrove mungkina menghasilkan emisi gas metana yang tinggi. Kondisi tertentu yang dapat menyebabkan tingginya emisi ini yaitu ketika ada polusi nutrisi di ekosistem mangrove. Hal ini menghasilkan kondisi lingkungan yang cocok bagi metanogen, yaitu kombinasi antara materi organik yang melimpah dan kondisi anerobik. Kemungkinan yang lain adalah ada jalur-jalur lain dalam pelepasan gas metana ke atmosfer. Hal ini disimpulkan dari aksioma bahwa emisi gas metana sedimen mangrove secara alami rendah tapi potensi produksi gas metana tinggi. Mengacu pada aksioma-aksioma ini, maka beberapa pertanyaan penelitian diajukan di sini untuk dijawab pada penelitian-penelitian di masa yang akan datang. Pertanyaan-pertanyaan penelitian ini diajukan untuk mendorong penelitian terkait gas metana di hutan mangrove Indonesia.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/23698metana, metanogenesis, mangrove, emisi, produksi
spellingShingle Yaya Ihya Ulumuddin
Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
Jurnal Ilmu Lingkungan
metana, metanogenesis, mangrove, emisi, produksi
title Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
title_full Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
title_fullStr Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
title_full_unstemmed Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
title_short Metana: Emisi Gas Rumah Kaca dari Ekosistem Karbon Biru, Mangrove
title_sort metana emisi gas rumah kaca dari ekosistem karbon biru mangrove
topic metana, metanogenesis, mangrove, emisi, produksi
url https://ejournal.undip.ac.id/index.php/ilmulingkungan/article/view/23698
work_keys_str_mv AT yayaihyaulumuddin metanaemisigasrumahkacadariekosistemkarbonbirumangrove