PEMBENTUKAN AKADEMI MILITER YOGYAKARTA 1945-1950
Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran mengenai proses pendirian Akademi Militer di Yogyakarta pada awal Indonesia merdeka. Metode penelitian menggunakan metode historis dengan langkah-langkah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, serta langkah terakhir yakni penulisan (sintesis) berd...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Negeri Yogyakarta
2016-06-01
|
Series: | Istoria |
Online Access: | https://journal.uny.ac.id/index.php/istoria/article/view/9558 |
Summary: | Tujuan penelitian ini adalah memberi gambaran mengenai proses pendirian Akademi Militer di Yogyakarta pada awal Indonesia merdeka. Metode penelitian menggunakan metode historis dengan langkah-langkah yakni heuristik, kritik sumber, interpretasi, serta langkah terakhir yakni penulisan (sintesis) berdasarkan fakta dari data-data yang diperoleh. Pembentukan Akademi Militer Yogyakarta tidak terlepas dari jasa Urip Sumoharjo, Hamengku Buwono IX dan tokoh-tokoh eks-peta dan eks-KNIL yang kemudian berjuang untuk membentuk angkatan bersenjata tanah air yang tangguh. Pembentukannya merupakan reaksi dari sedikitnya angkatan militer yang berpendidikan pada saat Indonesia baru merdeka. Pendirian akademi militer dengan memilih lokasi di Yogyakarta beralasan bahwa Markas Besar TKR juga berada di Yogyakarta. Setidaknya pusat pendidikan ini dekat dengan pusat kekuatan militer yang merupakan kendali untuk seluruh wilayah Republik Indonesia. Untuk mendaftar calon taruna cukup berpendidikan sekolah dasar enam tahun dengan usia berkisar antara 18 sampai dengan 20 tahun. Tempat pendidikan menggunakan gedung Christelijke MULO Kotabaru sedangkan asrama taruna menggunakan gedung Normaal School.
Kata kunci: Pendidikan Militer, Akademi Militer Yogyakarta |
---|---|
ISSN: | 1858-2621 2615-2150 |