Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia
Tekanan parsial oksigen darah arteri (PaO2) sebagai penanda oksigenasi dalam darah arteri dapat diukur dari analisis gas darah. Hipoksemia ditandai dengan PaO2<80mmHg. Hipoksia menimbulkan peningkatan jumlah Eritrosit Berinti (EB) sebagai kompensasi kebutuhan oksigen yang meningkat. Tujuan peneli...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Andalas
2019-03-01
|
Series: | Jurnal Kesehatan Andalas |
Online Access: | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/973 |
_version_ | 1811297122145796096 |
---|---|
author | Cici Julia Sri Dewi Rismawati Yaswir Desywar Desywar |
author_facet | Cici Julia Sri Dewi Rismawati Yaswir Desywar Desywar |
author_sort | Cici Julia Sri Dewi |
collection | DOAJ |
description | Tekanan parsial oksigen darah arteri (PaO2) sebagai penanda oksigenasi dalam darah arteri dapat diukur dari analisis gas darah. Hipoksemia ditandai dengan PaO2<80mmHg. Hipoksia menimbulkan peningkatan jumlah Eritrosit Berinti (EB) sebagai kompensasi kebutuhan oksigen yang meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi PaO2 dengan jumlah EB pada neonates hipoksemia di RSUP Dr M Djamil Padang. Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap neonatus yang dirawat di RSUP Dr M Djamil Padang dengan PaO2 < 80mmHg. Penelitian dilaksanakan Februari sampai Agustus 2016. Pemeriksaan PaO2 dilakukan melalui analisis gas darah dan EB dihitung dengan melihat sediaan hapus darah tepi melalui mikroskop. Hasil pemeriksaan dianalisis menggunakan korelasi Spearman dan bermakna bila p<0,05. Hasil penelitian terhadap 30 sampel didapatkan rerata PaO2 (mmHg) pada hipoksemia ringan dan hipoksemia sedang–berat berturut-turut 71,40(5,36), 48,67(12,53) dan rerata EB/100leukosit 11,53(10,43), 26,87(15,25). Berdasarkan analisis korelasi Spearman didapatkan nilai r: -0,257 pada hipoksemia ringan. Nilai r: -0,280 pada hipoksemia sedang–berat. Korelasi PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Hasil PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut dengan tambahan parameter lain seperti pH, pCO2 dan menghubungkan lama hipoksemia atau hipoksia dengan jumlah EB pada neonatus. |
first_indexed | 2024-04-13T05:58:27Z |
format | Article |
id | doaj.art-440c6b1d83b3411390e0b18108dc2e86 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2301-7406 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-13T05:58:27Z |
publishDate | 2019-03-01 |
publisher | Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Kesehatan Andalas |
spelling | doaj.art-440c6b1d83b3411390e0b18108dc2e862022-12-22T02:59:31ZengUniversitas AndalasJurnal Kesehatan Andalas2301-74062019-03-0181768010.25077/jka.v8i1.973845Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus HipoksemiaCici Julia Sri Dewi0Rismawati Yaswir1Desywar Desywar2Program Pendidikan Dokter Spesialis-1 Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (FK Unand)Bagian Patologi Klinik FK UnandBagian Patologi Klinik FK UnandTekanan parsial oksigen darah arteri (PaO2) sebagai penanda oksigenasi dalam darah arteri dapat diukur dari analisis gas darah. Hipoksemia ditandai dengan PaO2<80mmHg. Hipoksia menimbulkan peningkatan jumlah Eritrosit Berinti (EB) sebagai kompensasi kebutuhan oksigen yang meningkat. Tujuan penelitian ini adalah menentukan korelasi PaO2 dengan jumlah EB pada neonates hipoksemia di RSUP Dr M Djamil Padang. Penelitian analitik dengan rancangan potong lintang dilakukan terhadap neonatus yang dirawat di RSUP Dr M Djamil Padang dengan PaO2 < 80mmHg. Penelitian dilaksanakan Februari sampai Agustus 2016. Pemeriksaan PaO2 dilakukan melalui analisis gas darah dan EB dihitung dengan melihat sediaan hapus darah tepi melalui mikroskop. Hasil pemeriksaan dianalisis menggunakan korelasi Spearman dan bermakna bila p<0,05. Hasil penelitian terhadap 30 sampel didapatkan rerata PaO2 (mmHg) pada hipoksemia ringan dan hipoksemia sedang–berat berturut-turut 71,40(5,36), 48,67(12,53) dan rerata EB/100leukosit 11,53(10,43), 26,87(15,25). Berdasarkan analisis korelasi Spearman didapatkan nilai r: -0,257 pada hipoksemia ringan. Nilai r: -0,280 pada hipoksemia sedang–berat. Korelasi PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Hasil PaO2 dengan EB berkorelasi lemah dan tidak bermakna secara statistik. Penelitian lebih lanjut dengan tambahan parameter lain seperti pH, pCO2 dan menghubungkan lama hipoksemia atau hipoksia dengan jumlah EB pada neonatus.http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/973 |
spellingShingle | Cici Julia Sri Dewi Rismawati Yaswir Desywar Desywar Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia Jurnal Kesehatan Andalas |
title | Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia |
title_full | Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia |
title_fullStr | Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia |
title_full_unstemmed | Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia |
title_short | Korelasi Tekanan Parsial Oksigen Dengan Jumlah Eritrosit Berinti Pada Neonatus Hipoksemia |
title_sort | korelasi tekanan parsial oksigen dengan jumlah eritrosit berinti pada neonatus hipoksemia |
url | http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/view/973 |
work_keys_str_mv | AT cicijuliasridewi korelasitekananparsialoksigendenganjumlaheritrositberintipadaneonatushipoksemia AT rismawatiyaswir korelasitekananparsialoksigendenganjumlaheritrositberintipadaneonatushipoksemia AT desywardesywar korelasitekananparsialoksigendenganjumlaheritrositberintipadaneonatushipoksemia |