Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan
Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa hospitalisasi menjadi saat yang memberikan perasaan tidak nyaman bagi anak yang dapat mengakibatkan kecemasan. Hasil studi pendahuluan pada Ruang Anak RS X ditemukan 6 pasien kategori toddler-prasekolah menunjukkan reaksi cemas ketika akan dilakukan tindakan k...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Padjadjaran
2017-10-01
|
Series: | JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) |
Subjects: | |
Online Access: | http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/287/137 |
_version_ | 1828295887645835264 |
---|---|
author | Nidaa’ A’diilah Irman Somantri |
author_facet | Nidaa’ A’diilah Irman Somantri |
author_sort | Nidaa’ A’diilah |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini dilatarbelakangi bahwa hospitalisasi menjadi saat yang memberikan perasaan tidak nyaman bagi
anak yang dapat mengakibatkan kecemasan. Hasil studi pendahuluan pada Ruang Anak RS X ditemukan 6 pasien
kategori toddler-prasekolah menunjukkan reaksi cemas ketika akan dilakukan tindakan keperawatan, sedangkan
4 pasien sebaliknya. Peran perawat dalam hal ini adalah mendukung perilaku koping anak, menstimulasi
perkembangannya, dan mengurangi ketidaknyamanan, salah satu caranya dengan terapi mendongeng. Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi mendongeng terhadap tingkat kecemasan anak usia toddler
dan prasekolah selama tindakan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain
eksperimen semu ini menggunakan pendekatan posttest design with a comparison group. Variabel yang digunakan
adalah terapi mendongeng dan tingkat kecemasan. Sampel penelitian menggunakan teknik quota purposive
sampling, yaitu 15 sampel untuk tiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan mean skor kecemasan toddler
4.40, sedangkan prasekolah 1.80, artinya skor kecemasan prasekolah lebih rendah dibandingkan toddler setelah
terapi mendongeng. Simpulan penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor kecemasan pada usia toddler
dan prasekolah setelah pemberian terapi mendongeng. Namun, terapi lebih efektif diberikan kepada prasekolah. |
first_indexed | 2024-04-13T12:02:32Z |
format | Article |
id | doaj.art-476cf004d11c4d58b14722c6c377b337 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2338-5324 2442-7276 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-13T12:02:32Z |
publishDate | 2017-10-01 |
publisher | Universitas Padjadjaran |
record_format | Article |
series | JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) |
spelling | doaj.art-476cf004d11c4d58b14722c6c377b3372022-12-22T02:47:44ZindUniversitas PadjadjaranJKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran)2338-53242442-72762017-10-014324825410.24198/jkp.v4n3.4 Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan KeperawatanNidaa’ A’diilah0Irman Somantri1Staff Paramedis Waskita KaryaFakultas Keperawatan Universitas PadjadjaranPenelitian ini dilatarbelakangi bahwa hospitalisasi menjadi saat yang memberikan perasaan tidak nyaman bagi anak yang dapat mengakibatkan kecemasan. Hasil studi pendahuluan pada Ruang Anak RS X ditemukan 6 pasien kategori toddler-prasekolah menunjukkan reaksi cemas ketika akan dilakukan tindakan keperawatan, sedangkan 4 pasien sebaliknya. Peran perawat dalam hal ini adalah mendukung perilaku koping anak, menstimulasi perkembangannya, dan mengurangi ketidaknyamanan, salah satu caranya dengan terapi mendongeng. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi mendongeng terhadap tingkat kecemasan anak usia toddler dan prasekolah selama tindakan keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain eksperimen semu ini menggunakan pendekatan posttest design with a comparison group. Variabel yang digunakan adalah terapi mendongeng dan tingkat kecemasan. Sampel penelitian menggunakan teknik quota purposive sampling, yaitu 15 sampel untuk tiap kelompok. Hasil penelitian menunjukkan mean skor kecemasan toddler 4.40, sedangkan prasekolah 1.80, artinya skor kecemasan prasekolah lebih rendah dibandingkan toddler setelah terapi mendongeng. Simpulan penelitian menunjukkan terdapat perbedaan skor kecemasan pada usia toddler dan prasekolah setelah pemberian terapi mendongeng. Namun, terapi lebih efektif diberikan kepada prasekolah.http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/287/137Anakkecemasan |
spellingShingle | Nidaa’ A’diilah Irman Somantri Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan JKP (Jurnal Keperawatan Padjajaran) Anak kecemasan |
title | Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan |
title_full | Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan |
title_fullStr | Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan |
title_full_unstemmed | Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan |
title_short | Efektifitas Terapi Mendongeng terhadap Kecemasan Anak Usia Toddler dan Prasekolah Saat Tindakan Keperawatan |
title_sort | efektifitas terapi mendongeng terhadap kecemasan anak usia toddler dan prasekolah saat tindakan keperawatan |
topic | Anak kecemasan |
url | http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/287/137 |
work_keys_str_mv | AT nidaaadiilah efektifitasterapimendongengterhadapkecemasananakusiatoddlerdanprasekolahsaattindakankeperawatan AT irmansomantri efektifitasterapimendongengterhadapkecemasananakusiatoddlerdanprasekolahsaattindakankeperawatan |