Penelitian Awal: Faktor Risiko pada Sepsis Neonatorum Awitan Dini
Latar belakang. Sepsis neonatorum merupakan masalah besar di negara berkembang seperti Indonesia. Selain itu, sepsis menyebabkan kematian serta kesakitan, sukar ditegakkan diagnosis pasti, dan tata laksana yang memerlukan biaya mahal. Tujuan. Mengetahui faktor risiko pada ibu dan bayi yang berhubun...
Main Authors: | , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/317 |
Summary: | Latar belakang. Sepsis neonatorum merupakan masalah besar di negara berkembang seperti Indonesia.
Selain itu, sepsis menyebabkan kematian serta kesakitan, sukar ditegakkan diagnosis pasti, dan tata laksana
yang memerlukan biaya mahal.
Tujuan. Mengetahui faktor risiko pada ibu dan bayi yang berhubungan dengan sepsis neonatorum awitan
dini (SNAD).
Metode. Retrospektif kasus kontrol menggunakan analisis bivariat dan multivariat diruang perawatan
bayi baru lahir Divisi Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM Jakarta periode Januari-Juni
2012.Populasi penelitian adalah data rekam medik bayi baru lahir dengan diagnosis SNAD. Besar sampel
berdasarkan rule of thumb,sehingga diperlukan 90 sampel dari 9 faktor risiko.
Hasil.Diperoleh 90 kasus sepsis dan 100 kontrol. Satu dari 90 kasus kontrol diperoleh hasil biakan positif
bakteri Gram positif. Penelitian menunjukkan 4 faktor yang berhubungan erat dengan terjadinya sepsis
berdasarkan analisis bivariat dengan p<0,05, yaitu ketuban pecah lebih dari 24 jam, demam dengan suhu
lebih dari 38
o
C, usia gestasi <37 minggu, dan nilai APGAR rendah. Hasil analisis multivariat didapatkan
usia gestasi <37 minggu OR 55,13 (15,98-190,17) dan nilai APGAR rendah OR 4,102 (1,04-16,140)
berhubungan erat dengan terjadinya sepsis pada bayi baru lahir.
Kesimpulan.Pada neonatus yang lahir di RSCM Jakarta apabila terdapat faktor risiko prematur (usia gestasi
<37 minggu), dan atau nilai APGAR rendah maka harus dilakukan skrining sepsis, pemantauan ketat terhadap
timbulnya SNAD, bila melakukan tindakan intervensif maka harus dengan tindakan septik-antiseptik yang
ideal,serta pemberian antibiotik empiris dapat dipertimbangkan. |
---|---|
ISSN: | 0854-7823 2338-5030 |