Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin

Salah satu tantangan dalam institusi keuangan adalah manajemen risiko kredit. Hal ini juga terjadi pada institusi pendidikan swasta dimana pengelolaan keuangan dilakukan secara mandiri serta sumber dana mayoritas berasal dari mahasiswa. Setiap institusi harus menjamin kesehatan finansial melalui mo...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Arliyanti Nurdin, Rizqa Amelia Zunaidi, Muhammad Arkan Fauzan Wicaksono, Agi Lobita Japtara Martadinata
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2023-04-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6301
_version_ 1797194585159499776
author Arliyanti Nurdin
Rizqa Amelia Zunaidi
Muhammad Arkan Fauzan Wicaksono
Agi Lobita Japtara Martadinata
author_facet Arliyanti Nurdin
Rizqa Amelia Zunaidi
Muhammad Arkan Fauzan Wicaksono
Agi Lobita Japtara Martadinata
author_sort Arliyanti Nurdin
collection DOAJ
description Salah satu tantangan dalam institusi keuangan adalah manajemen risiko kredit. Hal ini juga terjadi pada institusi pendidikan swasta dimana pengelolaan keuangan dilakukan secara mandiri serta sumber dana mayoritas berasal dari mahasiswa. Setiap institusi harus menjamin kesehatan finansial melalui monitoring cashflow. Adanya penundaan atau kredit pembayaran biaya kuliah mahasiswa akan mempengaruhi cashflow institusi. Oleh karena itu dibutuhkan analisis kredit sebagai tindakan preventif guna mencegah terjadinya kredit yang bermasalah dan meminimalkan risiko kredit lainnya yang timbul di kemudian hari. Pada penelitian ini, algoritma machine learning digunakan untuk analisis kredit pembayaran biaya kuliah pada perguruan tinggi. Dataset yang digunakan adalah data riwayat tagihan, transaksi pembayaran, dan data pengajuan kredit/ angsuran. Tahap perancangan sistem terdiri dari preprocessing, pemilihan fitur, pemodelan, pengujian dan evaluasi hasil. Berdasarkan hasil pengujian algoritma dengan kinerja terbaik adalah KNN dengan recall untuk prediksi “gagal bayar” sebesar 0,8 dan prediksi “berhasil” sebesar 0,76.  Model machine learning ini kemudian ditanamkan dalam sebuah sistem informasi analisis kredit biaya kuliah. Selain itu juga sistem akan memberikan skor setiap pengajuan berdasarkan metode scorecard. Semakin tinggi skor kredit semakin kecil risiko gagal bayarnya. Skor kredit ini berkisar antara 250 – 600. Jika kredit yang diajukan diprediksi “gagal bayar” dengan skor kredit rendah atau berpotensi menjadi piutang macet, sistem akan merekomendasikan untuk menilik ulang skema pengajuan kredit dari mahasiswa tersebut agar mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan dan cash collection ratio tetap baik.   Abstract One of the challenges in financial institutions is credit risk management. This also occurs in private educational institutions where financial management is carried out independently and most of funding sources come from students. Each institution must ensure financial health through cashflow monitoring. Any delay or credit in paying student tuition fees will affect the institution's cashflow. Therefore, credit analysis is needed as a preventive measure to prevent non-performing loans and minimize other credit risks that arise in the future. In this study, machine learning algorithms are used for credit analysis for paying tuition fees activity at universities. The datasets used are billing history data, payment transactions, and credit/installment application data. The system design stage consists of preprocessing, feature selection, modeling, uji and evaluation of results. Based on the results of uji the algorithm with the best performance is KNN with a recall for the prediction of "failure to pay" of 0,8 and prediction of "success" of 0,76. This machine learning model is then embedded in a tuition credit analysis information system. In addition, the system will provide a score for each submission based on the scorecard method. The higher the credit score, the lower the risk of default. This credit score ranges from 250 – 600. If the proposed credit is predicted to be "in default" with a low credit score or has the potential to become bad debts, the system will recommend reviewing the student's credit application scheme so that students can continue their education and cash collection ratio remains good.
first_indexed 2024-03-12T12:17:29Z
format Article
id doaj.art-48e225ca5b4e455c827a9362030dc28f
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
last_indexed 2024-04-24T05:58:37Z
publishDate 2023-04-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj.art-48e225ca5b4e455c827a9362030dc28f2024-04-23T08:45:13ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792023-04-0110210.25126/jtiik.202310263011063Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran MesinArliyanti Nurdin0Rizqa Amelia Zunaidi1Muhammad Arkan Fauzan Wicaksono2Agi Lobita Japtara Martadinata3Institut Teknologi Telkom Surabaya, SurabayaInstitut Teknologi Telkom Surabaya, SurabayaInstitut Teknologi Telkom Surabaya, SurabayaInstitut Teknologi Telkom Surabaya, Surabaya Salah satu tantangan dalam institusi keuangan adalah manajemen risiko kredit. Hal ini juga terjadi pada institusi pendidikan swasta dimana pengelolaan keuangan dilakukan secara mandiri serta sumber dana mayoritas berasal dari mahasiswa. Setiap institusi harus menjamin kesehatan finansial melalui monitoring cashflow. Adanya penundaan atau kredit pembayaran biaya kuliah mahasiswa akan mempengaruhi cashflow institusi. Oleh karena itu dibutuhkan analisis kredit sebagai tindakan preventif guna mencegah terjadinya kredit yang bermasalah dan meminimalkan risiko kredit lainnya yang timbul di kemudian hari. Pada penelitian ini, algoritma machine learning digunakan untuk analisis kredit pembayaran biaya kuliah pada perguruan tinggi. Dataset yang digunakan adalah data riwayat tagihan, transaksi pembayaran, dan data pengajuan kredit/ angsuran. Tahap perancangan sistem terdiri dari preprocessing, pemilihan fitur, pemodelan, pengujian dan evaluasi hasil. Berdasarkan hasil pengujian algoritma dengan kinerja terbaik adalah KNN dengan recall untuk prediksi “gagal bayar” sebesar 0,8 dan prediksi “berhasil” sebesar 0,76.  Model machine learning ini kemudian ditanamkan dalam sebuah sistem informasi analisis kredit biaya kuliah. Selain itu juga sistem akan memberikan skor setiap pengajuan berdasarkan metode scorecard. Semakin tinggi skor kredit semakin kecil risiko gagal bayarnya. Skor kredit ini berkisar antara 250 – 600. Jika kredit yang diajukan diprediksi “gagal bayar” dengan skor kredit rendah atau berpotensi menjadi piutang macet, sistem akan merekomendasikan untuk menilik ulang skema pengajuan kredit dari mahasiswa tersebut agar mahasiswa tetap dapat melanjutkan pendidikan dan cash collection ratio tetap baik.   Abstract One of the challenges in financial institutions is credit risk management. This also occurs in private educational institutions where financial management is carried out independently and most of funding sources come from students. Each institution must ensure financial health through cashflow monitoring. Any delay or credit in paying student tuition fees will affect the institution's cashflow. Therefore, credit analysis is needed as a preventive measure to prevent non-performing loans and minimize other credit risks that arise in the future. In this study, machine learning algorithms are used for credit analysis for paying tuition fees activity at universities. The datasets used are billing history data, payment transactions, and credit/installment application data. The system design stage consists of preprocessing, feature selection, modeling, uji and evaluation of results. Based on the results of uji the algorithm with the best performance is KNN with a recall for the prediction of "failure to pay" of 0,8 and prediction of "success" of 0,76. This machine learning model is then embedded in a tuition credit analysis information system. In addition, the system will provide a score for each submission based on the scorecard method. The higher the credit score, the lower the risk of default. This credit score ranges from 250 – 600. If the proposed credit is predicted to be "in default" with a low credit score or has the potential to become bad debts, the system will recommend reviewing the student's credit application scheme so that students can continue their education and cash collection ratio remains good. https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6301
spellingShingle Arliyanti Nurdin
Rizqa Amelia Zunaidi
Muhammad Arkan Fauzan Wicaksono
Agi Lobita Japtara Martadinata
Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
title_full Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
title_fullStr Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
title_full_unstemmed Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
title_short Analisis Kredit Pembayaran Biaya Kuliah Dengan Pendekatan Pembelajaran Mesin
title_sort analisis kredit pembayaran biaya kuliah dengan pendekatan pembelajaran mesin
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/6301
work_keys_str_mv AT arliyantinurdin analisiskreditpembayaranbiayakuliahdenganpendekatanpembelajaranmesin
AT rizqaameliazunaidi analisiskreditpembayaranbiayakuliahdenganpendekatanpembelajaranmesin
AT muhammadarkanfauzanwicaksono analisiskreditpembayaranbiayakuliahdenganpendekatanpembelajaranmesin
AT agilobitajaptaramartadinata analisiskreditpembayaranbiayakuliahdenganpendekatanpembelajaranmesin