Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional

Katalog induk nasional (KIN) memegang peran mendasar dalam pengembangan perpustakaan digital terintegrasi nasional. KIN merupakan hasil konsolidasi katalog dari setiap perpustakaan anggota. Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), yang bertanggung jawab untuk membangun KIN, saat ini menggunakan sebuah...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Tri Astoto Kurniawan, Johan A. E. Noor, Nurudin Santoso
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2021-07-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/4966
_version_ 1818907464146354176
author Tri Astoto Kurniawan
Johan A. E. Noor
Nurudin Santoso
author_facet Tri Astoto Kurniawan
Johan A. E. Noor
Nurudin Santoso
author_sort Tri Astoto Kurniawan
collection DOAJ
description Katalog induk nasional (KIN) memegang peran mendasar dalam pengembangan perpustakaan digital terintegrasi nasional. KIN merupakan hasil konsolidasi katalog dari setiap perpustakaan anggota. Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), yang bertanggung jawab untuk membangun KIN, saat ini menggunakan sebuah platform tunggal dalam konsolidasi tersebut. Semua perpustakaan anggota harus menyediakan sistem yang sama, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, untuk bisa berkolaborasi dalam KIN. Arsitektur monolitik seperti ini sangat berpotensi menghalangi perpustakaan yang belum siap dengan sistem yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam pengembangan KIN karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Artikel ini membahas arsitektur Observable-SOA untuk menjadi alternatif arsitektur yang fleksibel sehingga memungkinkan beberapa perpustakaan anggota yang berjalan pada berbagai platformnya masing-masing yang saling berbeda untuk bisa melakukan interoperasi secara efektif dalam mengembangkan KIN. Arsitektur tersebut memanfaatkan konsep yang ada pada SOA (service-oriented architecture) dan pola perancangan Observer. Arsitektur yang diusulkan, berikut algoritme dari beberapa layanan (service) dasar, telah berhasil diuji fungsionalitasnya dalam melakukan konsolidasi KIN dan pencarian katalog pada lingkungan simulasi yang merepresentasikan interoperasi antara Perpusnas dengan setiap perpustakaan anggotanya. Lingkungan uji tersebut melibatkan 4 perpustakaan digital yang diimplementasikan dengan menggunakan 3 sistem perpustakaan terintegrasi yang bersifat open source. Arsitektur Observable-SOA ini bisa menjadi pengganti arsitektur monolitik yang saat ini digunakan oleh Perpusnas untuk mengembangkan KIN tanpa harus membebani perpustakaan anggota dengan berbagai perangkat tambahan.   Abstract The national union catalog (KIN) plays a fundamental role in developing a national integrated digital library (NIDL). KIN is consolidated from the catalogs of its various constituent libraries. The National Library of Indonesia (Perpusnas), which is responsible for building KIN, is currently using a single platform built for such consolidation purposes. All constituent libraries must provide the same system, which includes hardware and software, to collaborate in KIN. This monolithic setting may prevent some libraries, which are not ready with the required system, to contribute in developing such KIN since it costs a lot. This article discusses the Observable-SOA architecture to provide a flexible setting allowing some constituent libraries with various different platforms to effectively interoperate in developing such catalog within a NIDL. Such architecture leverages the Observer design pattern and SOA (service-oriented architecture) concepts. The proposed architecture and some basic services algorithms were successfully tested for its functionalities in consolidating KIN and searching a particular catalog within a simulated environment representing the interoperability between the Perpusnas and its constituents. Such environment involved 4 digital libraries implemented by using 3 open-source integrated library systems (ILSs). This Observable-SOA architecture may be used to replace the monolithic architecture currently used by the Perpusnas to develop KIN without burdening the constituent libraries with various additional systems
first_indexed 2024-12-19T21:55:32Z
format Article
id doaj.art-49a22d188cf645a5a9474e2aa84accdc
institution Directory Open Access Journal
issn 2355-7699
2528-6579
language Indonesian
last_indexed 2024-12-19T21:55:32Z
publishDate 2021-07-01
publisher University of Brawijaya
record_format Article
series Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
spelling doaj.art-49a22d188cf645a5a9474e2aa84accdc2022-12-21T20:04:18ZindUniversity of BrawijayaJurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer2355-76992528-65792021-07-018475376210.25126/jtiik.2021844966740Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi NasionalTri Astoto Kurniawan0Johan A. E. Noor1Nurudin Santoso2Software Engineering Laboratory, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas BrawijayaJurusan Fisika, FMIPA, Universitas BrawijayaSoftware Engineering Laboratory, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas BrawijayaKatalog induk nasional (KIN) memegang peran mendasar dalam pengembangan perpustakaan digital terintegrasi nasional. KIN merupakan hasil konsolidasi katalog dari setiap perpustakaan anggota. Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), yang bertanggung jawab untuk membangun KIN, saat ini menggunakan sebuah platform tunggal dalam konsolidasi tersebut. Semua perpustakaan anggota harus menyediakan sistem yang sama, baik perangkat keras maupun perangkat lunak, untuk bisa berkolaborasi dalam KIN. Arsitektur monolitik seperti ini sangat berpotensi menghalangi perpustakaan yang belum siap dengan sistem yang dibutuhkan untuk berkontribusi dalam pengembangan KIN karena membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Artikel ini membahas arsitektur Observable-SOA untuk menjadi alternatif arsitektur yang fleksibel sehingga memungkinkan beberapa perpustakaan anggota yang berjalan pada berbagai platformnya masing-masing yang saling berbeda untuk bisa melakukan interoperasi secara efektif dalam mengembangkan KIN. Arsitektur tersebut memanfaatkan konsep yang ada pada SOA (service-oriented architecture) dan pola perancangan Observer. Arsitektur yang diusulkan, berikut algoritme dari beberapa layanan (service) dasar, telah berhasil diuji fungsionalitasnya dalam melakukan konsolidasi KIN dan pencarian katalog pada lingkungan simulasi yang merepresentasikan interoperasi antara Perpusnas dengan setiap perpustakaan anggotanya. Lingkungan uji tersebut melibatkan 4 perpustakaan digital yang diimplementasikan dengan menggunakan 3 sistem perpustakaan terintegrasi yang bersifat open source. Arsitektur Observable-SOA ini bisa menjadi pengganti arsitektur monolitik yang saat ini digunakan oleh Perpusnas untuk mengembangkan KIN tanpa harus membebani perpustakaan anggota dengan berbagai perangkat tambahan.   Abstract The national union catalog (KIN) plays a fundamental role in developing a national integrated digital library (NIDL). KIN is consolidated from the catalogs of its various constituent libraries. The National Library of Indonesia (Perpusnas), which is responsible for building KIN, is currently using a single platform built for such consolidation purposes. All constituent libraries must provide the same system, which includes hardware and software, to collaborate in KIN. This monolithic setting may prevent some libraries, which are not ready with the required system, to contribute in developing such KIN since it costs a lot. This article discusses the Observable-SOA architecture to provide a flexible setting allowing some constituent libraries with various different platforms to effectively interoperate in developing such catalog within a NIDL. Such architecture leverages the Observer design pattern and SOA (service-oriented architecture) concepts. The proposed architecture and some basic services algorithms were successfully tested for its functionalities in consolidating KIN and searching a particular catalog within a simulated environment representing the interoperability between the Perpusnas and its constituents. Such environment involved 4 digital libraries implemented by using 3 open-source integrated library systems (ILSs). This Observable-SOA architecture may be used to replace the monolithic architecture currently used by the Perpusnas to develop KIN without burdening the constituent libraries with various additional systemshttps://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/4966
spellingShingle Tri Astoto Kurniawan
Johan A. E. Noor
Nurudin Santoso
Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
title Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
title_full Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
title_fullStr Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
title_full_unstemmed Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
title_short Arsitektur Observable-SOA untuk Pengembangan Perpustakaan Digital Terintegrasi Nasional
title_sort arsitektur observable soa untuk pengembangan perpustakaan digital terintegrasi nasional
url https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/4966
work_keys_str_mv AT triastotokurniawan arsitekturobservablesoauntukpengembanganperpustakaandigitalterintegrasinasional
AT johanaenoor arsitekturobservablesoauntukpengembanganperpustakaandigitalterintegrasinasional
AT nurudinsantoso arsitekturobservablesoauntukpengembanganperpustakaandigitalterintegrasinasional