Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motif seseorang untuk melakukan whistleblowing terhadap tindak kecurangan beserta dengan media pelaporan kecurangan dalam pengelolaan dana desa di Desa Tanjungsari, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan narasu...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
2022-03-01
|
Series: | Jati |
Subjects: | |
Online Access: | https://journal.umy.ac.id/index.php/jati/article/view/13237 |
_version_ | 1818522650038763520 |
---|---|
author | Putu Prema Sulistyaning Putri Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari |
author_facet | Putu Prema Sulistyaning Putri Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari |
author_sort | Putu Prema Sulistyaning Putri |
collection | DOAJ |
description | Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motif seseorang untuk melakukan whistleblowing terhadap tindak kecurangan beserta dengan media pelaporan kecurangan dalam pengelolaan dana desa di Desa Tanjungsari, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan narasumber yang terdiri dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan tokoh masyarakat, dan perwakilan masyarakat setempat. Proses pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner sebagai langkah awal untuk memetakan motif whistleblowing dan didukung dengan wawancara secara semi terstruktur. Penelitian ini menghasilkan bahwa masyarakat Desa Tanjungsari memiliki motif yang mendorong whistleblowing yang terdiri religiusitas sebagai motif internal dan jaminan kerahasiaan sebagai motif eksternal. Selain itu, terdapat motif internal dan eksternal lain yang mempengaruhi whistleblowing yaitu rasa ketidakadilan dan ewuh-pakewuh. Berdasarkan motif yang ada, diperoleh media yang digunakan untuk melakukan whistleblowing yaitu media secara langsung melalui mouth-to-mouth whistleblowing dan media secara tidak langsung melalui perwakilan rakyat di Desa Tanjungsari. Temuan lain berkaitan dengan hambatan implementasi whistleblowing di Desa Tanjungsari yaitu keterbatasan pemahaman terhadap teknologi dan kurangnya efektivitas prosedur whistleblowing. |
first_indexed | 2024-12-11T05:36:04Z |
format | Article |
id | doaj.art-4a73aa6586d143f2ab4354d5a4c4b10d |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2615-157X 2615-0689 |
language | English |
last_indexed | 2024-12-11T05:36:04Z |
publishDate | 2022-03-01 |
publisher | Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
record_format | Article |
series | Jati |
spelling | doaj.art-4a73aa6586d143f2ab4354d5a4c4b10d2022-12-22T01:19:17ZengUniversitas Muhammadiyah YogyakartaJati2615-157X2615-06892022-03-015111710.18196/jati.v5i1.132375710Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media PelaporanPutu Prema Sulistyaning Putri0Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari1Universitas Kristen Satya WacanaUniversitas Kristen Satya WacanaPenelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi motif seseorang untuk melakukan whistleblowing terhadap tindak kecurangan beserta dengan media pelaporan kecurangan dalam pengelolaan dana desa di Desa Tanjungsari, Kabupaten Boyolali. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan narasumber yang terdiri dari perangkat desa, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), perwakilan tokoh masyarakat, dan perwakilan masyarakat setempat. Proses pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner sebagai langkah awal untuk memetakan motif whistleblowing dan didukung dengan wawancara secara semi terstruktur. Penelitian ini menghasilkan bahwa masyarakat Desa Tanjungsari memiliki motif yang mendorong whistleblowing yang terdiri religiusitas sebagai motif internal dan jaminan kerahasiaan sebagai motif eksternal. Selain itu, terdapat motif internal dan eksternal lain yang mempengaruhi whistleblowing yaitu rasa ketidakadilan dan ewuh-pakewuh. Berdasarkan motif yang ada, diperoleh media yang digunakan untuk melakukan whistleblowing yaitu media secara langsung melalui mouth-to-mouth whistleblowing dan media secara tidak langsung melalui perwakilan rakyat di Desa Tanjungsari. Temuan lain berkaitan dengan hambatan implementasi whistleblowing di Desa Tanjungsari yaitu keterbatasan pemahaman terhadap teknologi dan kurangnya efektivitas prosedur whistleblowing.https://journal.umy.ac.id/index.php/jati/article/view/13237whistleblowingmotifmediakecurangandana desa |
spellingShingle | Putu Prema Sulistyaning Putri Aprina Nugrahesthy Sulistya Hapsari Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan Jati whistleblowing motif media kecurangan dana desa |
title | Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan |
title_full | Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan |
title_fullStr | Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan |
title_full_unstemmed | Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan |
title_short | Whistleblowing: Sebuah Kajian tentang Motif dan Media Pelaporan |
title_sort | whistleblowing sebuah kajian tentang motif dan media pelaporan |
topic | whistleblowing motif media kecurangan dana desa |
url | https://journal.umy.ac.id/index.php/jati/article/view/13237 |
work_keys_str_mv | AT putupremasulistyaningputri whistleblowingsebuahkajiantentangmotifdanmediapelaporan AT aprinanugrahesthysulistyahapsari whistleblowingsebuahkajiantentangmotifdanmediapelaporan |