Self Disclosure Media Sosial pada Fase Kehidupan Dewasa Awal

Teori perkembangan menjelaskan bahwa tahap perkembangan dewasa awal merupakan suatu siklus hidup yang tidak mudah. Ketika individu mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas perkembangan serta ketidak mampuan untuk segera menyelesaikan masalah yang sedang dialami, individu akan cenderung mengalami...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ratih Ratnasari, Elli Nur Hayati, Khoiruddin Bashori
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Medan Area 2021-12-01
Series:Jurnal Diversita
Subjects:
Online Access:https://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita/article/view/4511
Description
Summary:Teori perkembangan menjelaskan bahwa tahap perkembangan dewasa awal merupakan suatu siklus hidup yang tidak mudah. Ketika individu mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugas perkembangan serta ketidak mampuan untuk segera menyelesaikan masalah yang sedang dialami, individu akan cenderung mengalami stress. Lazarus dan Folkman (1984) mengatakan ada dua cara untuk mengatasi stress yaitu problem focused coping dan emotion focused coping.  Biasanya orang-orang yang menggunakan emotion focused coping untuk mengtasi stress cenderung akan seneng berbagi informasi mengenai keadaan dirinya terhadap orang lain. Berbagi informasi mengenai keadaan dirinya pada orang lain dapat disebut self disclosure. Berkembangnya zaman membuat self disclosure dilakukan secara tidak langsung atau dilakukan dengan cara melalui media sosial. Penggunaan media sosial membuat penggunanya untuk membuat suatu konten.. Tulisan ini secara kritis menelaah literature mengenai self disclosure pada penggunaan media sosial instagram oleh perempuan dewasa awal. Tulisan ini juga akan berisi mengenai faktor ,aspek dan hasil penelitian sebelumnya mengenai self disclosure dimedia sosial.
ISSN:2461-1263
2580-6793