Implementasi Wireless Sensor Network: Perbandingan Metode Inverse Distance Weight dan Ordinary Kriging untuk Estimasi Kadar Gas Amonia pada Lingkungan Peternakan

Wireless Sensor Network merupakan salah satu teknologi yang menjadi tren saat ini.  Salah satu sektor bidang yang banyak memanfaatkan penerapan teknologi ini adalah agrikultur. WSN banyak digunakan dalam mengatasi permasalahan di sektor agrikultur, salah satunya pada sektor peternakan. Permasalahan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Imam Ahmad Ashari, Retno Agus Setiawan, Khoriun Nisa'
Format: Article
Language:Indonesian
Published: University of Brawijaya 2022-10-01
Series:Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
Online Access:https://jtiik.ub.ac.id/index.php/jtiik/article/view/4394
Description
Summary:Wireless Sensor Network merupakan salah satu teknologi yang menjadi tren saat ini.  Salah satu sektor bidang yang banyak memanfaatkan penerapan teknologi ini adalah agrikultur. WSN banyak digunakan dalam mengatasi permasalahan di sektor agrikultur, salah satunya pada sektor peternakan. Permasalahan yang sering terjadi di industri peternakan adalah gas beracun yang timbul dari kotoran hewan ternak, yaitu amonia. Peningkatan konsentrasi gas amonia di peternakan dapat menyebabkan keracunan serta kematian unggas ketika mencapai kadar konsentrasi tertentu. Dengan pemanfaatan teknologi WSN kadar gas amonia di lingkungan peternakan dapat diketahui secara realtime. Hanya saja besarnya biaya menjadi kendala pemasangan perangkat WSN di lingkungan peternakan. Oleh karena itu pada penelitian ini di usulkan metode yang mampu mengetahui persebaran gas amonia hanya dengan menggunakan beberapa titik stasiun pemantauan. Metode interpolasi mampu mengatasi permasalahan tersebut. Metode interpolasi yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode Inverse Distance Weight (IDW) dan Ordinary Kriging (OK). Dari hasil pengujian menggunakan model MAPE metode IDW menghasilkan nilai MAPE sebesar 23,45% dan metode OK mengasilkan nilai MAPE sebesar 24,95%. Dari hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa metode IDW lebih baik daripada metode OK dalam menentukan nilai taksiran gas amonia di suatu titik lokasi.   Abstract  Wireless Sensor Network is a technology that is becoming a trend today. WSN is widely used in overcoming problems in the subfield of agricultural, livestock. The problem that often occurs in the livestock industries is the poisonous gas that arises from livestock manure, namely amonia. Increasing the concentration of amonia in the farm can cause poisoning and death of poultry when it reaches a certain concentration. With the use of WSN technology, amonia gas levels in the livestock environment can be known in realtime. It's just that the high cost becomes an obstacle to installing WSN equipment in the farm environment. Therefore, this research proposes a method that is able to determine the distribution of amonia gas only by using several monitoring stations. The interpolation method is able to overcome these problems. The interpolation method used in this study is the Inverse Distance Weight (IDW) and Ordinary Kriging (OK) method. From the test results using the MAPE model, the IDW method produces a MAPE value of 23.45% and the OK method produces a MAPE value of 24.95%. From the test results, it shows that the IDW method is better than the OK method in determining the estimated value of amonia gas at a certain location.
ISSN:2355-7699
2528-6579