Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution

<p>Salah satu aspek penting dalam perencanaan infrastruktur jaringan seluler adalah <em>Base Transceiver Station (BTS) </em>yang merupakan sebuah pemancar dan penerima sinyal <em>telephone</em> seluler. Di satu sisi, peningkatan jumlah menara memang akan mendukung terca...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ahadi Arif Nugraha, Achmad Mauludiyanto
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2015-03-01
Series:Jurnal Teknik ITS
Subjects:
Online Access:http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8412
_version_ 1831694017209827328
author Ahadi Arif Nugraha
Achmad Mauludiyanto
author_facet Ahadi Arif Nugraha
Achmad Mauludiyanto
author_sort Ahadi Arif Nugraha
collection DOAJ
description <p>Salah satu aspek penting dalam perencanaan infrastruktur jaringan seluler adalah <em>Base Transceiver Station (BTS) </em>yang merupakan sebuah pemancar dan penerima sinyal <em>telephone</em> seluler. Di satu sisi, peningkatan jumlah menara memang akan mendukung tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan telekomunikasi. Namun di sisi lain, penempatan menara yang  tanpa perencanaan serta koordinasi yang tepat akan menimbulkan jumlah menara yang berlebih sehingga dapat mengganggu estetika lingkungan, tata ruang suatu wilayah, dan radiasi gelombang radio yang tidak terkontrol sehingga sangat mengganggu.</p> <p>Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diselesaikan dengan cara menyusun suatu <em>master plan </em>yang lengkap dan rinci tentang penataan lokasi menara di Kabupaten Mojokerto untuk lima tahun mendatang. Penataan lokasi menara dilakukan dengan menggunakan algoritma <em>Differential Evolution (DE)</em> untuk menemukan solusi penataan menara yang baik berdasarkan luas cakupan area sel yang dihasilkan, kemudian menggunakan <em>softwar</em><em>e </em><em>MapInfo</em> sebagai media visualisasi peta lokasi penempatan menara telekomunikasi.</p> Dalam perancangan menara BTS tahun 2019, Kabupaten Mojokerto membutuhkan 106 menara BTS 2G dan 36 menara BTS 3G. Penempatan menara BTS 2G dan 3G menggunakan algoritma <em>differential evolution </em>mampu mengoptimalkan 2,94% dari luas wilayah Kabupaten Mojokerto
first_indexed 2024-12-20T12:26:48Z
format Article
id doaj.art-4b21c213d13548f6821a5c3f3822894f
institution Directory Open Access Journal
issn 2301-9271
2337-3539
language Indonesian
last_indexed 2024-12-20T12:26:48Z
publishDate 2015-03-01
publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)
record_format Article
series Jurnal Teknik ITS
spelling doaj.art-4b21c213d13548f6821a5c3f3822894f2022-12-21T19:40:50ZindLembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)Jurnal Teknik ITS2301-92712337-35392015-03-01411608Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential EvolutionAhadi Arif Nugraha0Achmad Mauludiyanto1Institute Teknologi Sepuluh NopemberInstitute Teknologi Sepuluh Nopember<p>Salah satu aspek penting dalam perencanaan infrastruktur jaringan seluler adalah <em>Base Transceiver Station (BTS) </em>yang merupakan sebuah pemancar dan penerima sinyal <em>telephone</em> seluler. Di satu sisi, peningkatan jumlah menara memang akan mendukung tercapainya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap layanan telekomunikasi. Namun di sisi lain, penempatan menara yang  tanpa perencanaan serta koordinasi yang tepat akan menimbulkan jumlah menara yang berlebih sehingga dapat mengganggu estetika lingkungan, tata ruang suatu wilayah, dan radiasi gelombang radio yang tidak terkontrol sehingga sangat mengganggu.</p> <p>Berdasarkan permasalahan diatas, maka dapat diselesaikan dengan cara menyusun suatu <em>master plan </em>yang lengkap dan rinci tentang penataan lokasi menara di Kabupaten Mojokerto untuk lima tahun mendatang. Penataan lokasi menara dilakukan dengan menggunakan algoritma <em>Differential Evolution (DE)</em> untuk menemukan solusi penataan menara yang baik berdasarkan luas cakupan area sel yang dihasilkan, kemudian menggunakan <em>softwar</em><em>e </em><em>MapInfo</em> sebagai media visualisasi peta lokasi penempatan menara telekomunikasi.</p> Dalam perancangan menara BTS tahun 2019, Kabupaten Mojokerto membutuhkan 106 menara BTS 2G dan 36 menara BTS 3G. Penempatan menara BTS 2G dan 3G menggunakan algoritma <em>differential evolution </em>mampu mengoptimalkan 2,94% dari luas wilayah Kabupaten Mojokertohttp://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8412BTSDifferential Evolutionmenara telekomunikasiMapInfo
spellingShingle Ahadi Arif Nugraha
Achmad Mauludiyanto
Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
Jurnal Teknik ITS
BTS
Differential Evolution
menara telekomunikasi
MapInfo
title Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
title_full Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
title_fullStr Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
title_full_unstemmed Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
title_short Optimasi Peletakan Base Transceiver Station Di Kabupaten Mojokerto Menggunakan Algoritma Differential Evolution
title_sort optimasi peletakan base transceiver station di kabupaten mojokerto menggunakan algoritma differential evolution
topic BTS
Differential Evolution
menara telekomunikasi
MapInfo
url http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/8412
work_keys_str_mv AT ahadiarifnugraha optimasipeletakanbasetransceiverstationdikabupatenmojokertomenggunakanalgoritmadifferentialevolution
AT achmadmauludiyanto optimasipeletakanbasetransceiverstationdikabupatenmojokertomenggunakanalgoritmadifferentialevolution