Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang

Seni ukiran Palembang telah dikenal luas, seni kerajinan ukir kayu yang lazim disebut Ukiran Palembang. Adapun sentra industri seni kerajinan ukiran kayu Palembang berada di Kampung 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, sebelah Barat Masjid Agung Palembang. Kampung 19 Ilir, memproduksi berbagai bentuk pe...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Aji Windu Viatra, Retika Wista Anggraini
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2018-03-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Subjects:
Online Access:https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/131
_version_ 1827925290100195328
author Aji Windu Viatra
Retika Wista Anggraini
author_facet Aji Windu Viatra
Retika Wista Anggraini
author_sort Aji Windu Viatra
collection DOAJ
description Seni ukiran Palembang telah dikenal luas, seni kerajinan ukir kayu yang lazim disebut Ukiran Palembang. Adapun sentra industri seni kerajinan ukiran kayu Palembang berada di Kampung 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, sebelah Barat Masjid Agung Palembang. Kampung 19 Ilir, memproduksi berbagai bentuk perabotan, alat-alat rumah tangga, dan hiasan rumah dengan ukiran kayu khas Palembang. Kegiatan mengukir di Palembang sebelumnya memiliki hubungan erat dengan rumah tradisional adat Palembang, yakni rumah Bari atau rumah Limas. Rumah tradisional yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan, khususnya di Palembang dengan segala perlengkapan rumah tangganya. Pertumbuhan ukiran kayu Palembang mengalami pasang surut dengan kondisi sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Seni kerajinan ukiran kayu ini hanya diproduksi oleh keluarga-keluarga tertentu  saja,  masih  banyak masyarakat Palembang dan para perajin beralih mengandalkan penghasilan ekonomi dengan mencari profesi lain. Perubahan yang terjadi pada proses pengolahan bahan kayu yang semakin sulit digunakan, kreasi motif ukiran, dan teknik pengukiran telah bercampur dengan daerah lain seperti Jepara, dan negara luar India, Eropa dan China. Akulturasi ragam hias ini telah menghasilkan suatu bentuk, gaya dan cita rasa baru menambah khasanah ukiran kayu Palembang. Kajian utama penelitian ini dititik beratkan pada kontinuitas, perubahan dan analisis ragam hias pada motif ukiran kayu. Kajian ini menggunakan pendekatan multidisplin, yakni pendekatan sosiologi, dan estetika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengidentifikasi perkembangan seni kerajinan ukiran kayu Palembang terhadap kehidupan masyarakat, terutama bagi pelaku budaya tersebut, mengkaji terjadinya perubahan dan perkembangan bentuk, motif ragam hias seni kerajinan ukiran kayu Palembang dan menggali pengetahuan secara mendalam mengenai kebudayaan Palembang. Woodcarving arts from Palembang are widely known and commonly referred ro Ukiran Palembang. The center of woodcarving art industry of Palembang is in Kampung 19 Ilir, District of Bukit Kecil, West of Palembang Grand Mosque. Kampung 19 Ilir, produces various forms of furniture, and home decoration with wooden carving typical of the Palembang style. Woodcarving arts from Palembang previously fostered a very close ralationship with the traditional homes of Palembang, known as the Bari or Limas houses. Bari or Limas houses are Traditional houses that are still used by the people of South Sumatra, especially in Palembang equipped with household accessories made in Palembang. The growth of Palembang woodcarving has experienced fluctuation relative to regional economic conditions Art craft woodcarving is continued only by certain families, as the economic situation of the region causes many craftsmen to search for employment in other industries and professions. Changes in wood processing procedures have caused materials to become increasingly difficult to use. Also, carving motive creations, and engraving techniques have been hybridized with other regions such as Jepara, and countries outside India, Europe and China. The acculturation of this decorative variety has resulted in new forms, styles and flavors adding to the treasures of Palembang woodcarvings.
first_indexed 2024-03-13T05:23:12Z
format Article
id doaj.art-4b2c5c8a0ccb4b81943be00cf4dd1c71
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-3461
2541-0407
language English
last_indexed 2024-03-13T05:23:12Z
publishDate 2018-03-01
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
record_format Article
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
spelling doaj.art-4b2c5c8a0ccb4b81943be00cf4dd1c712023-06-15T09:29:29ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072018-03-0133110.31091/mudra.v33i1.131160Kerajinan Ukiran Kayu Di PalembangAji Windu Viatra0Retika Wista Anggraini1Indo Global Mandiri UniversityIndo Global Mandiri University Seni ukiran Palembang telah dikenal luas, seni kerajinan ukir kayu yang lazim disebut Ukiran Palembang. Adapun sentra industri seni kerajinan ukiran kayu Palembang berada di Kampung 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, sebelah Barat Masjid Agung Palembang. Kampung 19 Ilir, memproduksi berbagai bentuk perabotan, alat-alat rumah tangga, dan hiasan rumah dengan ukiran kayu khas Palembang. Kegiatan mengukir di Palembang sebelumnya memiliki hubungan erat dengan rumah tradisional adat Palembang, yakni rumah Bari atau rumah Limas. Rumah tradisional yang saat ini masih digunakan oleh masyarakat Sumatera Selatan, khususnya di Palembang dengan segala perlengkapan rumah tangganya. Pertumbuhan ukiran kayu Palembang mengalami pasang surut dengan kondisi sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Seni kerajinan ukiran kayu ini hanya diproduksi oleh keluarga-keluarga tertentu  saja,  masih  banyak masyarakat Palembang dan para perajin beralih mengandalkan penghasilan ekonomi dengan mencari profesi lain. Perubahan yang terjadi pada proses pengolahan bahan kayu yang semakin sulit digunakan, kreasi motif ukiran, dan teknik pengukiran telah bercampur dengan daerah lain seperti Jepara, dan negara luar India, Eropa dan China. Akulturasi ragam hias ini telah menghasilkan suatu bentuk, gaya dan cita rasa baru menambah khasanah ukiran kayu Palembang. Kajian utama penelitian ini dititik beratkan pada kontinuitas, perubahan dan analisis ragam hias pada motif ukiran kayu. Kajian ini menggunakan pendekatan multidisplin, yakni pendekatan sosiologi, dan estetika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dengan analisis deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengidentifikasi perkembangan seni kerajinan ukiran kayu Palembang terhadap kehidupan masyarakat, terutama bagi pelaku budaya tersebut, mengkaji terjadinya perubahan dan perkembangan bentuk, motif ragam hias seni kerajinan ukiran kayu Palembang dan menggali pengetahuan secara mendalam mengenai kebudayaan Palembang. Woodcarving arts from Palembang are widely known and commonly referred ro Ukiran Palembang. The center of woodcarving art industry of Palembang is in Kampung 19 Ilir, District of Bukit Kecil, West of Palembang Grand Mosque. Kampung 19 Ilir, produces various forms of furniture, and home decoration with wooden carving typical of the Palembang style. Woodcarving arts from Palembang previously fostered a very close ralationship with the traditional homes of Palembang, known as the Bari or Limas houses. Bari or Limas houses are Traditional houses that are still used by the people of South Sumatra, especially in Palembang equipped with household accessories made in Palembang. The growth of Palembang woodcarving has experienced fluctuation relative to regional economic conditions Art craft woodcarving is continued only by certain families, as the economic situation of the region causes many craftsmen to search for employment in other industries and professions. Changes in wood processing procedures have caused materials to become increasingly difficult to use. Also, carving motive creations, and engraving techniques have been hybridized with other regions such as Jepara, and countries outside India, Europe and China. The acculturation of this decorative variety has resulted in new forms, styles and flavors adding to the treasures of Palembang woodcarvings. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/131Ukiran KayuKontinuitasRagam HiasMotif UkiranPalembang
spellingShingle Aji Windu Viatra
Retika Wista Anggraini
Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
Mudra: Jurnal Seni Budaya
Ukiran Kayu
Kontinuitas
Ragam Hias
Motif Ukiran
Palembang
title Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
title_full Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
title_fullStr Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
title_full_unstemmed Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
title_short Kerajinan Ukiran Kayu Di Palembang
title_sort kerajinan ukiran kayu di palembang
topic Ukiran Kayu
Kontinuitas
Ragam Hias
Motif Ukiran
Palembang
url https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/131
work_keys_str_mv AT ajiwinduviatra kerajinanukirankayudipalembang
AT retikawistaanggraini kerajinanukirankayudipalembang