Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome

Shaken Baby Syndrom adalah suatu kondisi perdarahan intraserebral atau intraokuler tanpa atau dengan hanya minimal trauma pada kepala, leher atau wajah. Kasus ini sering disebut kasus kekerasan anak- orang tua. Jumlah kejadian ini cukup banyak terjadi di US, sekitar 50.000 kasus pertahun, sepertigan...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Rose Mafiana, Siti Chasnak Saleh, Tatang Bisri
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC) 2012-10-01
Series:Jurnal Neuroanestesi Indonesia
Subjects:
Online Access:http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/183
_version_ 1828167433997778944
author Rose Mafiana
Siti Chasnak Saleh
Tatang Bisri
author_facet Rose Mafiana
Siti Chasnak Saleh
Tatang Bisri
author_sort Rose Mafiana
collection DOAJ
description Shaken Baby Syndrom adalah suatu kondisi perdarahan intraserebral atau intraokuler tanpa atau dengan hanya minimal trauma pada kepala, leher atau wajah. Kasus ini sering disebut kasus kekerasan anak- orang tua. Jumlah kejadian ini cukup banyak terjadi di US, sekitar 50.000 kasus pertahun, sepertiganya meninggal dunia dan setengah dari kasus yang bertahan hidup mengalami defisit neurologis yang berat. Umumnya prognosa penderita buruk. Di Indonesia sendiri data mengenai hal ini belum ada. Tapi mempunyai kecenderungan untuk meningkat.Gejala yang sering didapat adalah hematom subdural, perdarahan retina dan edema otak. Sering diikuti juga dengan multipel fraktur, trauma cervical dan jaringan leher lainnya. Peneliti lain melaporkan banyaknya kasus Diffuse Axonal Injury (DAI) pada kasus ini. Penanganan neuroanestesinya secara umum sama dengan neuroanestesi cedera otak traumatika pada pediatrik, karena terjadi peningkatan ICP sehingga mempengaruhi CBF, CMRO2 dan autoregulasi otak. Obat, tehnik anestesi yang digunakan dan perhitungan cairan selama operasi diusahakan tidak memperburuk keadaan . Pasca operasi penderita dirawat dan diobservasi di PICU.   Anesthesia Management For Shaken Baby Syndrome Shaken Baby Syndrome is a condition of intracerebral hemorrhage or intraocular without or with only minimal trauma to the head, neck or face. This case is often referred to cases of child-parent violence. This cases in the U.S, approximately 50,000 cases per year. From all event, one third died and half of the cases that survive with severe neurological deficit. Generally, prognosis of patients is poor. In Indonesia data on this subject does not exist. But it has a tendency to increase. Symptoms of a subdural hematoma is often obtained, retinal hemorrhages and brain edema.This case often followed by multiple fractures, cervical and other neck trauma tissues. Diffuse axonal injury researchers often reported for this case. Generally neuroanestesi technique for pediatric equal with pediatric trauma neuroanesthesia. Anesthesi challenges for this case was ICP, because increased ICP could influence for CBF, CMRO2 and cerebral autoregulation. Avoid anesthesi drugs , technique and the calculation of fluid during surgery to damaged this condition. Postoperative patients were treated and observed in the PICU.
first_indexed 2024-04-12T02:17:49Z
format Article
id doaj.art-4bf187b36e3f4cf6b5b73cebff3193ac
institution Directory Open Access Journal
issn 2088-9674
2460-2302
language Indonesian
last_indexed 2024-04-12T02:17:49Z
publishDate 2012-10-01
publisher Indonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)
record_format Article
series Jurnal Neuroanestesi Indonesia
spelling doaj.art-4bf187b36e3f4cf6b5b73cebff3193ac2022-12-22T03:52:13ZindIndonesian Society of Neuroanesthesia & Critical Care (INA-SNACC)Jurnal Neuroanestesi Indonesia2088-96742460-23022012-10-01142940210.24244/jni.vol1i4.183175Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby SyndromeRose Mafiana0Siti Chasnak Saleh1Tatang Bisri2Department of Anesthesiology and Intensive Care, Faculty of Medicine Universitas Sriwijaya/Dr. A, Hoesin General Hospital PalembangFaculty of Medicine Universitas Airlangga SurabayaFaculty of Medicine Universitas Padjadjaran BandungShaken Baby Syndrom adalah suatu kondisi perdarahan intraserebral atau intraokuler tanpa atau dengan hanya minimal trauma pada kepala, leher atau wajah. Kasus ini sering disebut kasus kekerasan anak- orang tua. Jumlah kejadian ini cukup banyak terjadi di US, sekitar 50.000 kasus pertahun, sepertiganya meninggal dunia dan setengah dari kasus yang bertahan hidup mengalami defisit neurologis yang berat. Umumnya prognosa penderita buruk. Di Indonesia sendiri data mengenai hal ini belum ada. Tapi mempunyai kecenderungan untuk meningkat.Gejala yang sering didapat adalah hematom subdural, perdarahan retina dan edema otak. Sering diikuti juga dengan multipel fraktur, trauma cervical dan jaringan leher lainnya. Peneliti lain melaporkan banyaknya kasus Diffuse Axonal Injury (DAI) pada kasus ini. Penanganan neuroanestesinya secara umum sama dengan neuroanestesi cedera otak traumatika pada pediatrik, karena terjadi peningkatan ICP sehingga mempengaruhi CBF, CMRO2 dan autoregulasi otak. Obat, tehnik anestesi yang digunakan dan perhitungan cairan selama operasi diusahakan tidak memperburuk keadaan . Pasca operasi penderita dirawat dan diobservasi di PICU.   Anesthesia Management For Shaken Baby Syndrome Shaken Baby Syndrome is a condition of intracerebral hemorrhage or intraocular without or with only minimal trauma to the head, neck or face. This case is often referred to cases of child-parent violence. This cases in the U.S, approximately 50,000 cases per year. From all event, one third died and half of the cases that survive with severe neurological deficit. Generally, prognosis of patients is poor. In Indonesia data on this subject does not exist. But it has a tendency to increase. Symptoms of a subdural hematoma is often obtained, retinal hemorrhages and brain edema.This case often followed by multiple fractures, cervical and other neck trauma tissues. Diffuse axonal injury researchers often reported for this case. Generally neuroanestesi technique for pediatric equal with pediatric trauma neuroanesthesia. Anesthesi challenges for this case was ICP, because increased ICP could influence for CBF, CMRO2 and cerebral autoregulation. Avoid anesthesi drugs , technique and the calculation of fluid during surgery to damaged this condition. Postoperative patients were treated and observed in the PICU.http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/183shaken baby syndromcedera otak traumatikasubdural hematomperdarahan retinaedema otakprognosashaken baby syndromebrain injurysubdural hematomaretinal hemorrhageoedema cerebriprognosis
spellingShingle Rose Mafiana
Siti Chasnak Saleh
Tatang Bisri
Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
Jurnal Neuroanestesi Indonesia
shaken baby syndrom
cedera otak traumatika
subdural hematom
perdarahan retina
edema otak
prognosa
shaken baby syndrome
brain injury
subdural hematoma
retinal hemorrhage
oedema cerebri
prognosis
title Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
title_full Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
title_fullStr Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
title_full_unstemmed Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
title_short Penatalaksanaan Anestesi Pada Shaken Baby Syndrome
title_sort penatalaksanaan anestesi pada shaken baby syndrome
topic shaken baby syndrom
cedera otak traumatika
subdural hematom
perdarahan retina
edema otak
prognosa
shaken baby syndrome
brain injury
subdural hematoma
retinal hemorrhage
oedema cerebri
prognosis
url http://inasnacc.org/ojs2/index.php/jni/article/view/183
work_keys_str_mv AT rosemafiana penatalaksanaananestesipadashakenbabysyndrome
AT sitichasnaksaleh penatalaksanaananestesipadashakenbabysyndrome
AT tatangbisri penatalaksanaananestesipadashakenbabysyndrome