Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia
Depresi merupakan kondisi emosional seseorang yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Lan...
Main Authors: | , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Nusantara PGRI Kediri
2021-07-01
|
Series: | Jurnal Nusantara Medika |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/16279 |
_version_ | 1797943706694713344 |
---|---|
author | Dhian Ika Prihananto Norma Risna Sari |
author_facet | Dhian Ika Prihananto Norma Risna Sari |
author_sort | Dhian Ika Prihananto |
collection | DOAJ |
description |
Depresi merupakan kondisi emosional seseorang yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Lansia merupakan kelompok yang paling rentan mengalami depresi. Pada dasarnya orang yang lanjut usia akan kehilangan semangat hidup, terlebih apabila mereka sudah memikirkan berbagai keinginan yang selama ini belum terpenuhi, perasaan bersalah terhadap keluarga atau pasangan akan semakin mendorong rasa depresi menjadi lebih berat. Penelitian ini merupakan penelitian mix method, desain studi case- control. Populasi studi yaitu lansia yang mengalami depresi di di UPT Pelayanan Lanjut Usia Blitar di Tulungagung. Sampel terdiri dari 26 kasus dan 26 kontrol yang diambil secara consecutive sampling. Instrument penelitian adalah Skala pengukuran depresi pada lansia (Beck), kuesioner wawancara. Analisis data secara univariat, bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang harapan belum terpenuhi pada kelompok kasus sebanyak 9 responden (34,6%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 2 responden (7,7%). Hasil uji bivariat (chi-square) diperoleh nilai p=0,042 OR=6,353 95%CI=1,216-33,191. Simpulannya terdapat hubungan antara faktor harapan dengan kejadian depresi pada lansia. Lansia yang harapannya belum terpenuhi memiliki risiko 6,353 kali lebih besar untuk menderita depresi dibandingkan lansia yang harapannya terpenuhi.
|
first_indexed | 2024-04-10T20:27:20Z |
format | Article |
id | doaj.art-4c6589053d7b483383d2390d6b42ad38 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2963-3311 2541-2477 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-04-10T20:27:20Z |
publishDate | 2021-07-01 |
publisher | Universitas Nusantara PGRI Kediri |
record_format | Article |
series | Jurnal Nusantara Medika |
spelling | doaj.art-4c6589053d7b483383d2390d6b42ad382023-01-25T08:18:33ZindUniversitas Nusantara PGRI KediriJurnal Nusantara Medika2963-33112541-24772021-07-015110.29407/judika.v5i1.16279Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Dhian Ika Prihananto0Norma Risna Sari1Universitas Nusantara PGRI KediriUniversitas Nusantara PGRI Kediri Depresi merupakan kondisi emosional seseorang yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan bersalah, menarik diri dari orang lain, tidak dapat tidur, kehilangan selera makan, hasrat seksual, dan minat serta kesenangan dalam aktivitas yang biasa dilakukan. Lansia merupakan kelompok yang paling rentan mengalami depresi. Pada dasarnya orang yang lanjut usia akan kehilangan semangat hidup, terlebih apabila mereka sudah memikirkan berbagai keinginan yang selama ini belum terpenuhi, perasaan bersalah terhadap keluarga atau pasangan akan semakin mendorong rasa depresi menjadi lebih berat. Penelitian ini merupakan penelitian mix method, desain studi case- control. Populasi studi yaitu lansia yang mengalami depresi di di UPT Pelayanan Lanjut Usia Blitar di Tulungagung. Sampel terdiri dari 26 kasus dan 26 kontrol yang diambil secara consecutive sampling. Instrument penelitian adalah Skala pengukuran depresi pada lansia (Beck), kuesioner wawancara. Analisis data secara univariat, bivariat (chi-square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang harapan belum terpenuhi pada kelompok kasus sebanyak 9 responden (34,6%) dan pada kelompok kontrol sebanyak 2 responden (7,7%). Hasil uji bivariat (chi-square) diperoleh nilai p=0,042 OR=6,353 95%CI=1,216-33,191. Simpulannya terdapat hubungan antara faktor harapan dengan kejadian depresi pada lansia. Lansia yang harapannya belum terpenuhi memiliki risiko 6,353 kali lebih besar untuk menderita depresi dibandingkan lansia yang harapannya terpenuhi. https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/16279Faktor harapan, Depresi pada lansia |
spellingShingle | Dhian Ika Prihananto Norma Risna Sari Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia Jurnal Nusantara Medika Faktor harapan, Depresi pada lansia |
title | Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia |
title_full | Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia |
title_fullStr | Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia |
title_full_unstemmed | Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia |
title_short | Hubungan Faktor Harapan Dengan Kejadian Depresi Pada Lansia |
title_sort | hubungan faktor harapan dengan kejadian depresi pada lansia |
topic | Faktor harapan, Depresi pada lansia |
url | https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/akper/article/view/16279 |
work_keys_str_mv | AT dhianikaprihananto hubunganfaktorharapandengankejadiandepresipadalansia AT normarisnasari hubunganfaktorharapandengankejadiandepresipadalansia |