Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta
Praktek gadai syari’ah (Rahn) sebagai produk pembiayaan yang diunggulkan dalam pegadaian syariah dengan prinsip syariah, berbeda dengan pembiayaan Ijarah (penitipan barang). Namun realitanya kedudukan akad Ijarah dalam gadai syariah pada pegadaian syariah di Kota Yogyakarta juga menggunakan akad Ija...
Main Authors: | , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Universitas Medan Area
2023-12-01
|
Series: | Jurnal Mercatoria |
Subjects: | |
Online Access: | https://ojs.uma.ac.id/index.php/mercatoria/article/view/10071 |
_version_ | 1797324259826073600 |
---|---|
author | Bagya Agung Prabowo Utary Maharany Barus Hilbertus Sumplisius M. Wau |
author_facet | Bagya Agung Prabowo Utary Maharany Barus Hilbertus Sumplisius M. Wau |
author_sort | Bagya Agung Prabowo |
collection | DOAJ |
description | Praktek gadai syari’ah (Rahn) sebagai produk pembiayaan yang diunggulkan dalam pegadaian syariah dengan prinsip syariah, berbeda dengan pembiayaan Ijarah (penitipan barang). Namun realitanya kedudukan akad Ijarah dalam gadai syariah pada pegadaian syariah di Kota Yogyakarta juga menggunakan akad Ijarah sebagai akad tambahan dalam pelaksanaan gadai syariah selain akad Rahn (Hybrid Contract). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini mengenai implementasi Hybrid Contract dalam akad Al-Ijarah wa ar-Rahn pada Pegadaian Syariah, dan implikasi hukum terhadap Hybrid Contract dalam akad Al-Ijarah wa ar-Rahn pada praktik pegadaian syari’ah di Kota Yogyakarta. Kajian ini menggunakan penelitian yuridis normatif yang dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa akad yang benar seharusnya digunakan dalam praktik pegadaian syariah adalah akad Rahn saja sebab penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Keadaan yang demikian dapat menimbulkan perbedaan konstruksi hukum yang berimplikasi berbedanya hubungan hukum antar pihak. Kedudukan akad Ijarah dalam gadai syariah pada pegadaian syariah secara praktik harus dipisahkan dengan akad Rahn, karena akad Ijarah dengan akad Rahn adalah dua akad yang berbeda, menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. |
first_indexed | 2024-03-08T05:53:31Z |
format | Article |
id | doaj.art-4c8225dceb124f6ead12dcdbb800710c |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 1979-8652 2541-5913 |
language | Indonesian |
last_indexed | 2024-03-08T05:53:31Z |
publishDate | 2023-12-01 |
publisher | Universitas Medan Area |
record_format | Article |
series | Jurnal Mercatoria |
spelling | doaj.art-4c8225dceb124f6ead12dcdbb800710c2024-02-05T06:47:33ZindUniversitas Medan AreaJurnal Mercatoria1979-86522541-59132023-12-0116215116710.31289/mercatoria.v16i2.1007110187Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota YogyakartaBagya Agung Prabowo0Utary Maharany Barus1Hilbertus Sumplisius M. Wau2Universitas Islam Indonesia YogyakartaUniversitas Sumatera UtaraUniversitas Sumatera UtaraPraktek gadai syari’ah (Rahn) sebagai produk pembiayaan yang diunggulkan dalam pegadaian syariah dengan prinsip syariah, berbeda dengan pembiayaan Ijarah (penitipan barang). Namun realitanya kedudukan akad Ijarah dalam gadai syariah pada pegadaian syariah di Kota Yogyakarta juga menggunakan akad Ijarah sebagai akad tambahan dalam pelaksanaan gadai syariah selain akad Rahn (Hybrid Contract). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini mengenai implementasi Hybrid Contract dalam akad Al-Ijarah wa ar-Rahn pada Pegadaian Syariah, dan implikasi hukum terhadap Hybrid Contract dalam akad Al-Ijarah wa ar-Rahn pada praktik pegadaian syari’ah di Kota Yogyakarta. Kajian ini menggunakan penelitian yuridis normatif yang dianalisis secara kualitatif. Kajian ini menyimpulkan bahwa akad yang benar seharusnya digunakan dalam praktik pegadaian syariah adalah akad Rahn saja sebab penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Keadaan yang demikian dapat menimbulkan perbedaan konstruksi hukum yang berimplikasi berbedanya hubungan hukum antar pihak. Kedudukan akad Ijarah dalam gadai syariah pada pegadaian syariah secara praktik harus dipisahkan dengan akad Rahn, karena akad Ijarah dengan akad Rahn adalah dua akad yang berbeda, menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.https://ojs.uma.ac.id/index.php/mercatoria/article/view/10071hybrid contract;ijarah;rahn;sharia pawnshop; |
spellingShingle | Bagya Agung Prabowo Utary Maharany Barus Hilbertus Sumplisius M. Wau Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta Jurnal Mercatoria hybrid contract; ijarah; rahn; sharia pawnshop; |
title | Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta |
title_full | Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta |
title_fullStr | Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta |
title_full_unstemmed | Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta |
title_short | Implikasi Hukum Hybrid Contract dalam Akad Al-ijarah Wa Ar-rahn pada Pegadaian Syariah di Kota Yogyakarta |
title_sort | implikasi hukum hybrid contract dalam akad al ijarah wa ar rahn pada pegadaian syariah di kota yogyakarta |
topic | hybrid contract; ijarah; rahn; sharia pawnshop; |
url | https://ojs.uma.ac.id/index.php/mercatoria/article/view/10071 |
work_keys_str_mv | AT bagyaagungprabowo implikasihukumhybridcontractdalamakadalijarahwaarrahnpadapegadaiansyariahdikotayogyakarta AT utarymaharanybarus implikasihukumhybridcontractdalamakadalijarahwaarrahnpadapegadaiansyariahdikotayogyakarta AT hilbertussumplisiusmwau implikasihukumhybridcontractdalamakadalijarahwaarrahnpadapegadaiansyariahdikotayogyakarta |