TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?

Yang paling umum digunakan oleh berbagai elemen dalam mendefinisikan identitas Tionghoa adalah dengan membaginya menjadi dikotomi utama, yaitu totok dan peranakan. Namun demikian, definisi totok dan peranakan sendiri memiliki batasan yang terus diperdebatkan. Totok umumnya dipahami dari sisi kelahi...

Ausführliche Beschreibung

Bibliographische Detailangaben
1. Verfasser: Ibrahim Ibrahim
Format: Artikel
Sprache:English
Veröffentlicht: Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung 2013-06-01
Schriftenreihe:Society
Schlagworte:
Online Zugang:https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/41
_version_ 1827765032750940160
author Ibrahim Ibrahim
author_facet Ibrahim Ibrahim
author_sort Ibrahim Ibrahim
collection DOAJ
description Yang paling umum digunakan oleh berbagai elemen dalam mendefinisikan identitas Tionghoa adalah dengan membaginya menjadi dikotomi utama, yaitu totok dan peranakan. Namun demikian, definisi totok dan peranakan sendiri memiliki batasan yang terus diperdebatkan. Totok umumnya dipahami dari sisi kelahirannya dan Puritanisme Tionghoa, sementara peranakan dipahami sebagai identitas yang saling memadukan satu sama lain dengan lokalitas. Seiring berjalannya waktu, dikotomi totok dan peranakan tidak relevan lagi. Perkembangan politik baru-baru ini telah menyebabkan opsi identitas Tionghoa diukur sendiri-sendiri dengan tingkat fleksibilitas yang lebih likuid.
first_indexed 2024-03-11T11:14:19Z
format Article
id doaj.art-4d61b1e04251423c875901b258b210db
institution Directory Open Access Journal
issn 2338-6932
2597-4874
language English
last_indexed 2024-03-11T11:14:19Z
publishDate 2013-06-01
publisher Laboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka Belitung
record_format Article
series Society
spelling doaj.art-4d61b1e04251423c875901b258b210db2023-11-11T07:03:41ZengLaboratorium Rekayasa Sosial, Jurusan Sosiologi, FISIP Universitas Bangka BelitungSociety2338-69322597-48742013-06-011110.33019/society.v1i1.4141TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?Ibrahim Ibrahim0University of Bangka Belitung Yang paling umum digunakan oleh berbagai elemen dalam mendefinisikan identitas Tionghoa adalah dengan membaginya menjadi dikotomi utama, yaitu totok dan peranakan. Namun demikian, definisi totok dan peranakan sendiri memiliki batasan yang terus diperdebatkan. Totok umumnya dipahami dari sisi kelahirannya dan Puritanisme Tionghoa, sementara peranakan dipahami sebagai identitas yang saling memadukan satu sama lain dengan lokalitas. Seiring berjalannya waktu, dikotomi totok dan peranakan tidak relevan lagi. Perkembangan politik baru-baru ini telah menyebabkan opsi identitas Tionghoa diukur sendiri-sendiri dengan tingkat fleksibilitas yang lebih likuid. https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/41TionghoaIdentitasTotokPeranakan
spellingShingle Ibrahim Ibrahim
TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
Society
Tionghoa
Identitas
Totok
Peranakan
title TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
title_full TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
title_fullStr TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
title_full_unstemmed TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
title_short TIONGHOA INDONESIA: Dari Dikotomi Ke Mono-Identitas?
title_sort tionghoa indonesia dari dikotomi ke mono identitas
topic Tionghoa
Identitas
Totok
Peranakan
url https://society.fisip.ubb.ac.id/index.php/society/article/view/41
work_keys_str_mv AT ibrahimibrahim tionghoaindonesiadaridikotomikemonoidentitas