Tingkat Pengetahuan, Perilaku, dan Kepatuhan Berobat Orangtua dari Pasien Epilepsi Anak di Medan
Latar belakang. Beberapa kepustakaan menyatakan, masih kurang pengetahuan orangtua tentang penyakit epilepsi. Perilaku negatif terhadap anak pasien epilepsi disebabkan karena ketidaktahuan dan kesalahan pengertian terhadap penyakit epilepsi. Tujuan. Mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku, dan kepa...
Main Author: | |
---|---|
Format: | Article |
Language: | Indonesian |
Published: |
Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia
2016-11-01
|
Series: | Sari Pediatri |
Subjects: | |
Online Access: | https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/532 |
Summary: | Latar belakang. Beberapa kepustakaan menyatakan, masih kurang pengetahuan orangtua tentang penyakit
epilepsi. Perilaku negatif terhadap anak pasien epilepsi disebabkan karena ketidaktahuan dan kesalahan
pengertian terhadap penyakit epilepsi.
Tujuan. Mengetahui tingkat pengetahuan, perilaku, dan kepatuhan berobat pada orangtua dari anak pasien
epilepsi.
Metode. Penelitian merupakan suatu studi deskriptif terhadap 65 orangtua dan pengasuh dari anak pasien
epilepsi (usia 0-18 tahun) yang datang ke poliklinik neurologi anak RSUP H. Adam Malik Medan, antara
bulan Januari-Maret 2008. Digunakan kuesioner yang terdiri dari 39 pertanyaan yang diisi sendiri oleh
orangtua ataupun pengasuh.
Hasil. Dari 65 orang responden, 89,2% adalah orangtua dari anak pasien epilepsi. Responden (46,2%)
berusia 31-40 tahun, dan 13,8% berpendidikan setingkat universitas. Dari hasil kuesioner yang menilai tingkat
pengetahuan didapat 82,5% pernah mendengar tentang epilepsi, tetapi 92,1% di antaranya menjawab
masih memerlukan informasi lebih tentang epilepsi. Pada 55,6% responden setuju bahwa epilepsi dapat
menyebabkan perubahan perilaku. Mengenai kepatuhan berobat, 79,4% responden secara teratur mendapat
obat anti epilepsi.
Kesimpulan. Meskipun tingkat kepatuhan berobat cukup baik, tetapi sebagian besar orangtua dan pengasuh
dari anak epilepsi pernah mendengar tentang epilepsi tetapi informasi yang didapat masih terbatas. Mereka
membutuhkan tambahan informasi tentang penyakit epilepsi dan pengobatannya. Perlu dilakukan program
edukasi dan penyebaran informasi pada orangtua dari anak pasien epilepsi dan masyarakat di Medan dan
sekitarnya. |
---|---|
ISSN: | 0854-7823 2338-5030 |