Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi

Abstrak Tarekat adalah gerakan dan aktifitas sufistik yang terwujud dalam bentuk lembaga dan organisasi. Sebagai sebuah organisasi keagamaan yang lebih berorientasi pada aktifitas menempuh perjalanan ruhaniyah dan spiritual, maka diperlukan adanya pemimpin, pembimbing ataupun penuntun yang akan men...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Syofyan Hadi
Format: Article
Language:Arabic
Published: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2015-01-01
Series:Buletin Al-Turas
Subjects:
Online Access:http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3831
_version_ 1818198664965783552
author Syofyan Hadi
author_facet Syofyan Hadi
author_sort Syofyan Hadi
collection DOAJ
description Abstrak Tarekat adalah gerakan dan aktifitas sufistik yang terwujud dalam bentuk lembaga dan organisasi. Sebagai sebuah organisasi keagamaan yang lebih berorientasi pada aktifitas menempuh perjalanan ruhaniyah dan spiritual, maka diperlukan adanya pemimpin, pembimbing ataupun penuntun yang akan mengantarkan para pengikut pada tujuan spiritual yang hendak dicapai. Dalam konteks inilah setiap ajaran tarekat berupaya merumuskan metode dan tata cara menempuh jalan yang hendak dilalui para salik termasuk kriteria para mursyid sebagai pemimpin dan penunjuk jalan tersebut. Hal ini jugalah yang coba dirumuskan Syaikh Isma’il al-Minangkabawi dalam konsep-konsep tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang diajarkan dan dikembangkannya di Nusantara pada awal abad 19 M. Dalam konteks ajaran tarekatnya, Syaikh Isma’il al-Minangkabawi berupaya merumuskan beberapa aturan bagi para penempuh jalan ruhani menuju Tuhan (murid/salik) dan juga merumuskan kriteria pada pemandu jalan (syaikh/mursyid) yang berhak menjadi penuntun bagi para salik. --- Abstract Tarekat is movement and activity sufistik embodied in institutions and organizations. As a religious organization that is more oriented to activities ruhaniyah and spiritual journey, it is necessary to have a leader, mentor, or a guide who will lead the followers of the spiritual goal to be achieved. In this context every teaching institute seeks to establish the method and procedure for the path to be traversed the salik including the criteria mursyid as leaders and guides them. It is also likely to try to formulate Shaykh Isma'il al-Minangkabawi in concepts congregation Naqsyabandiyah Khalidiyah taught and developed in the archipelago in the early 19th century AD In the context of the doctrine congregation, Shaykh Isma'il al-Minangkabawi attempt to formulate some rules for facer spiritual path to God (pupil / salik) and also set the criteria on a guide (shaykh / mursyid) eligible to be a guide for the salik.
first_indexed 2024-12-12T02:09:28Z
format Article
id doaj.art-4f43226bbb0d4f748890a548bb8a969b
institution Directory Open Access Journal
issn 0853-1692
2579-5848
language Arabic
last_indexed 2024-12-12T02:09:28Z
publishDate 2015-01-01
publisher Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
record_format Article
series Buletin Al-Turas
spelling doaj.art-4f43226bbb0d4f748890a548bb8a969b2022-12-22T00:41:56ZaraUniversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah JakartaBuletin Al-Turas0853-16922579-58482015-01-0121114516410.15408/bat.v21i1.38312870Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-MinangkabawiSyofyan HadiAbstrak Tarekat adalah gerakan dan aktifitas sufistik yang terwujud dalam bentuk lembaga dan organisasi. Sebagai sebuah organisasi keagamaan yang lebih berorientasi pada aktifitas menempuh perjalanan ruhaniyah dan spiritual, maka diperlukan adanya pemimpin, pembimbing ataupun penuntun yang akan mengantarkan para pengikut pada tujuan spiritual yang hendak dicapai. Dalam konteks inilah setiap ajaran tarekat berupaya merumuskan metode dan tata cara menempuh jalan yang hendak dilalui para salik termasuk kriteria para mursyid sebagai pemimpin dan penunjuk jalan tersebut. Hal ini jugalah yang coba dirumuskan Syaikh Isma’il al-Minangkabawi dalam konsep-konsep tarekat Naqsyabandiyah Khalidiyah yang diajarkan dan dikembangkannya di Nusantara pada awal abad 19 M. Dalam konteks ajaran tarekatnya, Syaikh Isma’il al-Minangkabawi berupaya merumuskan beberapa aturan bagi para penempuh jalan ruhani menuju Tuhan (murid/salik) dan juga merumuskan kriteria pada pemandu jalan (syaikh/mursyid) yang berhak menjadi penuntun bagi para salik. --- Abstract Tarekat is movement and activity sufistik embodied in institutions and organizations. As a religious organization that is more oriented to activities ruhaniyah and spiritual journey, it is necessary to have a leader, mentor, or a guide who will lead the followers of the spiritual goal to be achieved. In this context every teaching institute seeks to establish the method and procedure for the path to be traversed the salik including the criteria mursyid as leaders and guides them. It is also likely to try to formulate Shaykh Isma'il al-Minangkabawi in concepts congregation Naqsyabandiyah Khalidiyah taught and developed in the archipelago in the early 19th century AD In the context of the doctrine congregation, Shaykh Isma'il al-Minangkabawi attempt to formulate some rules for facer spiritual path to God (pupil / salik) and also set the criteria on a guide (shaykh / mursyid) eligible to be a guide for the salik.http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3831controversydoctrinecongregationssufimursyidrabitamysticism
spellingShingle Syofyan Hadi
Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
Buletin Al-Turas
controversy
doctrine
congregations
sufi
mursyid
rabita
mysticism
title Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
title_full Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
title_fullStr Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
title_full_unstemmed Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
title_short Kontroversi Doktrin Tarekat dalam Puisi Sufistik Karya Syaikh Isma‘il al-Minangkabawi
title_sort kontroversi doktrin tarekat dalam puisi sufistik karya syaikh isma il al minangkabawi
topic controversy
doctrine
congregations
sufi
mursyid
rabita
mysticism
url http://journal.uinjkt.ac.id/index.php/al-turats/article/view/3831
work_keys_str_mv AT syofyanhadi kontroversidoktrintarekatdalampuisisufistikkaryasyaikhismailalminangkabawi