Hubungan Lingkungan Fisik Rumah dan Nonfisik dengan Kadar Antibodi IgM Anti Phenolic Glicolipid –1 (PGL-1) pada Anak dari Pasien Kusta

Latar Belakang: Penyakit kusta merupakan masalah di Indonesia yang menempati urutan ke-3 di dunia. Anak dari pasien kusta mempunyai risiko tinggi tertular penyakit kusta. Kadar antibodi IgM anti Phenolic Glicolipid-1 (PGL-1) dapat digunakan untuk mendiagnosis kusta subklinik. Tujuan: Mengevaluasi hu...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ratnawati Ratnawati, M. Zen Rahfiludin, Martha Irene Kartasurya
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Department of Dermatology and Venereology, Faculty of Medicine, Universitas Airlangga 2018-12-01
Series:Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (Periodical of Dermatology and Venerology)
Subjects:
Online Access:https://e-journal.unair.ac.id/BIKK/article/view/5585
Description
Summary:Latar Belakang: Penyakit kusta merupakan masalah di Indonesia yang menempati urutan ke-3 di dunia. Anak dari pasien kusta mempunyai risiko tinggi tertular penyakit kusta. Kadar antibodi IgM anti Phenolic Glicolipid-1 (PGL-1) dapat digunakan untuk mendiagnosis kusta subklinik. Tujuan: Mengevaluasi hubungan lingkungan fisik dan nonfisik rumah dengan kadar antibodi IgM anti-PGL-1 pada anak dari pasien kusta di perkampungan kusta Jepara. Metode: Penelitian observasional analitik potong lintang dengan subjek penelitian 41 anak dari pasien kusta yang berusia 6-14 tahun dan metode consecutive sampling. Pengumpulan data mengunakan kuesioner terstruktur untuk menilai intensitas kontak dan lama kontak, mengukur kelembapan, pencahayaan, suhu dan kepadatan rumah, dan pemeriksaan sampel darah untuk diperiksa kadar antibodi IgM anti-PGL-1 secara Enzyme Linked Immuno Assay (ELISA). Analisis data mengunakan korelasi rank Spearman dan Fishers’s Exact test. Hasil: Terdapat 10 anak (24,4%) yang mengalami kusta subklinik (kadar antibodi IgM anti-PGL-1 ≥ 600 m/ML). Terdapat hubungan lingkungan fisik rumah: kelembapan (r=-0,366 ; p=0,009) dan suhu rumah (r=0,342 ; p=0,014) dengan kadar antibodi IgM anti-PGL-1. Pencahayaan, kepadatan rumah, ventilasi, jenis lantai, dinding rumah, dan lingkungan nonfisik tidak berhubungan dengan kadar antibodi IgM anti-PGL-1. Simpulan: Faktor lingkungan fisik rumah suhu dan kelembapan berhubungan dengan kadar antibodi IgM anti-PGL-1, semakin tinggi suhu rumah semakin tinggi kadar antibodi IgM anti-PGL-1 dan semakin rendah kelembapan rumah semakin tinggi kadar antibodi IgM anti-PGL-1.
ISSN:1978-4279
2549-4082