Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin

Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan intervensi utama dalam kegawatdaruratan henti jantung. Respons dan kualitas RJP secara signifikan memengaruhi keberhasilan penanganan pasien dengan henti jantung dan merupakan prosedur yang bersifat life-saving. Kualitas kompresi dinding dada pada RJP ditentuk...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Mahathir Harry Permana, Ruli Herman Sitanggang, M. Andy Prihartono
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Universitas Padjadjaran 2022-08-01
Series:Jurnal Anestesi Perioperatif
Online Access:http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/2402
_version_ 1811179304300576768
author Mahathir Harry Permana
Ruli Herman Sitanggang
M. Andy Prihartono
author_facet Mahathir Harry Permana
Ruli Herman Sitanggang
M. Andy Prihartono
author_sort Mahathir Harry Permana
collection DOAJ
description Resusitasi jantung paru (RJP) merupakan intervensi utama dalam kegawatdaruratan henti jantung. Respons dan kualitas RJP secara signifikan memengaruhi keberhasilan penanganan pasien dengan henti jantung dan merupakan prosedur yang bersifat life-saving. Kualitas kompresi dinding dada pada RJP ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kedalaman kompresi dinding dada. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kedalaman dinding dada pada manekin berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) penolong. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Juli–September 2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) komparatif yang dilakukan secara prospektif mengenai hubungan IMT dengan kualitas kompresi jantung luar pada manekin. Subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan IMT underweight, normal, dan overweight. Kedalaman kompresi dinding dada saat melakukan RJP dicatat dan dianalisis sesuai dengan kategori kelompok IMT. Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA bila berdistribusi normal dan Uji Kruskal Wallis bila berdistribusi tidak normal, nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan angka kedalaman kompresi dada yang berbanding lurus dengan IMT dilihat dari rerata kedalaman kompresi sebesar 4,83±0,428 cm pada kelompok IMT underweight, 5,64±0,301 cm pada kelompok IMT normal, dan 6,39±0,327 cm pada kelompok IMT overweight (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penolong dengan kategori IMT normal adalah kelompok yang paling sesuai dengan rekomendasi BLS & ACLS oleh AHA.
first_indexed 2024-04-11T06:33:40Z
format Article
id doaj.art-4f9e703472774e70aaa29e344faee383
institution Directory Open Access Journal
issn 2337-7909
language Indonesian
last_indexed 2024-04-11T06:33:40Z
publishDate 2022-08-01
publisher Universitas Padjadjaran
record_format Article
series Jurnal Anestesi Perioperatif
spelling doaj.art-4f9e703472774e70aaa29e344faee3832022-12-22T04:39:55ZindUniversitas PadjadjaranJurnal Anestesi Perioperatif2337-79092022-08-0110210.15851/jap.v10n2.24021496Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada ManekinMahathir Harry Permana0Ruli Herman SitanggangM. Andy PrihartonoPadjadjaran UniversityResusitasi jantung paru (RJP) merupakan intervensi utama dalam kegawatdaruratan henti jantung. Respons dan kualitas RJP secara signifikan memengaruhi keberhasilan penanganan pasien dengan henti jantung dan merupakan prosedur yang bersifat life-saving. Kualitas kompresi dinding dada pada RJP ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kedalaman kompresi dinding dada. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbandingan kedalaman dinding dada pada manekin berdasarkan indeks massa tubuh (IMT) penolong. Penelitian ini dilakukan di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung periode Juli–September 2020. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian potong lintang (cross sectional) komparatif yang dilakukan secara prospektif mengenai hubungan IMT dengan kualitas kompresi jantung luar pada manekin. Subjek penelitian dikelompokkan berdasarkan IMT underweight, normal, dan overweight. Kedalaman kompresi dinding dada saat melakukan RJP dicatat dan dianalisis sesuai dengan kategori kelompok IMT. Data dianalisis menggunakan uji one way ANOVA bila berdistribusi normal dan Uji Kruskal Wallis bila berdistribusi tidak normal, nilai p<0,05 dianggap bermakna. Hasil penelitian menunjukan peningkatan angka kedalaman kompresi dada yang berbanding lurus dengan IMT dilihat dari rerata kedalaman kompresi sebesar 4,83±0,428 cm pada kelompok IMT underweight, 5,64±0,301 cm pada kelompok IMT normal, dan 6,39±0,327 cm pada kelompok IMT overweight (p<0,05). Dapat disimpulkan bahwa penolong dengan kategori IMT normal adalah kelompok yang paling sesuai dengan rekomendasi BLS & ACLS oleh AHA.http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/2402
spellingShingle Mahathir Harry Permana
Ruli Herman Sitanggang
M. Andy Prihartono
Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
Jurnal Anestesi Perioperatif
title Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
title_full Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
title_fullStr Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
title_full_unstemmed Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
title_short Perbandingan Indeks Massa Tubuh Tenaga Kesehatan dengan Kedalaman Kompresi Jantung Luar pada Manekin
title_sort perbandingan indeks massa tubuh tenaga kesehatan dengan kedalaman kompresi jantung luar pada manekin
url http://journal.fk.unpad.ac.id/index.php/jap/article/view/2402
work_keys_str_mv AT mahathirharrypermana perbandinganindeksmassatubuhtenagakesehatandengankedalamankompresijantungluarpadamanekin
AT rulihermansitanggang perbandinganindeksmassatubuhtenagakesehatandengankedalamankompresijantungluarpadamanekin
AT mandyprihartono perbandinganindeksmassatubuhtenagakesehatandengankedalamankompresijantungluarpadamanekin