Dzikir as a therapy in sufistic counseling

This paper was aimed to provide knowledge that Dzikir can be used as an alternative therapy in sufistic counseling. Sufis have the view that all the problems faced by all individuals come from an uneasy heart or mind, so the first process of giving assistance to be done is to organize the heart or m...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Ade Sucipto
Format: Article
Language:English
Published: UIN Walisongo Semarang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 2020-06-01
Series:Journal of Advanced Guidance and Counseling
Subjects:
Online Access:https://journal.walisongo.ac.id/index.php/agc/article/view/5773
_version_ 1811345049160515584
author Ade Sucipto
author_facet Ade Sucipto
author_sort Ade Sucipto
collection DOAJ
description This paper was aimed to provide knowledge that Dzikir can be used as an alternative therapy in sufistic counseling. Sufis have the view that all the problems faced by all individuals come from an uneasy heart or mind, so the first process of giving assistance to be done is to organize the heart or mind. Dzikir as a therapy in sufistic counseling is interesting to be studied further by using a grounded theory in qualitative research method. The results show that dhikr therapy is one of the sufistic counseling techniques that can be used to heal an uneasy heart or mind. Dzikir will make the counselee closer to the creator, namely Allah. In addition, dhikr makes the counselee aware of the essence of himself as a creature of God so that the powers of the soul emerge that will help the counselee overcome problems at hand.   Tulisan ini bertujuan  untuk memberikan pengetahuan bahwa berdzikir dapat dijadikan salah satu alternatif terapi dalam konseling sufistik. Para sufi mempunyai pandangan bahwa semua masalah yang dihadapi oleh semua individu berasal dari hati atau batin yang tidak tenang, sehingga proses pemberian bantuan yang pertama harus dilakukan adalah menata hati atau batin. Dzikir sebagai terapi dalam konseling sufistik menarik untuk dikaji lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis grounded theory. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi dzikir merupakan salah satu teknik konseling sufistik yang dapat digunakan untuk menyembuhkan hati atau batin yang tidak tenang. Berdzikir akan menjadikan konseli lebih dekat dengan sang pencipta yaitu Allah. Selain itu berdzikir menjadikan konseli dapat menyadari esensi diri sebagai mahluk Allah, sehingga muncul kekuatan-kekuatan dari jiwa yang akan membantu konseli mengatasi maslaah masalah yang sedang dihadapi.
first_indexed 2024-04-13T19:57:15Z
format Article
id doaj.art-4fe928339cec4ff1b4b70a7d08bdc300
institution Directory Open Access Journal
issn 2746-1513
2746-1521
language English
last_indexed 2024-04-13T19:57:15Z
publishDate 2020-06-01
publisher UIN Walisongo Semarang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi
record_format Article
series Journal of Advanced Guidance and Counseling
spelling doaj.art-4fe928339cec4ff1b4b70a7d08bdc3002022-12-22T02:32:18ZengUIN Walisongo Semarang, Fakultas Dakwah dan KomunikasiJournal of Advanced Guidance and Counseling2746-15132746-15212020-06-0111586710.21580/jagc.2020.1.1.57732601Dzikir as a therapy in sufistic counselingAde Sucipto0Universitas Negeri SemarangThis paper was aimed to provide knowledge that Dzikir can be used as an alternative therapy in sufistic counseling. Sufis have the view that all the problems faced by all individuals come from an uneasy heart or mind, so the first process of giving assistance to be done is to organize the heart or mind. Dzikir as a therapy in sufistic counseling is interesting to be studied further by using a grounded theory in qualitative research method. The results show that dhikr therapy is one of the sufistic counseling techniques that can be used to heal an uneasy heart or mind. Dzikir will make the counselee closer to the creator, namely Allah. In addition, dhikr makes the counselee aware of the essence of himself as a creature of God so that the powers of the soul emerge that will help the counselee overcome problems at hand.   Tulisan ini bertujuan  untuk memberikan pengetahuan bahwa berdzikir dapat dijadikan salah satu alternatif terapi dalam konseling sufistik. Para sufi mempunyai pandangan bahwa semua masalah yang dihadapi oleh semua individu berasal dari hati atau batin yang tidak tenang, sehingga proses pemberian bantuan yang pertama harus dilakukan adalah menata hati atau batin. Dzikir sebagai terapi dalam konseling sufistik menarik untuk dikaji lebih lanjut dengan menggunakan metode penelitian kualitatif jenis grounded theory. Hasilnya menunjukkan bahwa terapi dzikir merupakan salah satu teknik konseling sufistik yang dapat digunakan untuk menyembuhkan hati atau batin yang tidak tenang. Berdzikir akan menjadikan konseli lebih dekat dengan sang pencipta yaitu Allah. Selain itu berdzikir menjadikan konseli dapat menyadari esensi diri sebagai mahluk Allah, sehingga muncul kekuatan-kekuatan dari jiwa yang akan membantu konseli mengatasi maslaah masalah yang sedang dihadapi.https://journal.walisongo.ac.id/index.php/agc/article/view/5773dzikirtherapysufistic counselingdzikirterapikonseling sufistik
spellingShingle Ade Sucipto
Dzikir as a therapy in sufistic counseling
Journal of Advanced Guidance and Counseling
dzikir
therapy
sufistic counseling
dzikir
terapi
konseling sufistik
title Dzikir as a therapy in sufistic counseling
title_full Dzikir as a therapy in sufistic counseling
title_fullStr Dzikir as a therapy in sufistic counseling
title_full_unstemmed Dzikir as a therapy in sufistic counseling
title_short Dzikir as a therapy in sufistic counseling
title_sort dzikir as a therapy in sufistic counseling
topic dzikir
therapy
sufistic counseling
dzikir
terapi
konseling sufistik
url https://journal.walisongo.ac.id/index.php/agc/article/view/5773
work_keys_str_mv AT adesucipto dzikirasatherapyinsufisticcounseling