Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit

Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 11 juta hektar. Selain menghasilkan buah kelapa sawit yang melimpah, kebun sawit ini juga menghasilkan limbah <em>replanting</em> berupa batang kelapa sawit pada saat dilakukan regenerasi kebun. Tujuan dari penelitian...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: A Ardinal, Salmariza Sy, S Sofyan
Format: Article
Language:Indonesian
Published: Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang 2021-06-01
Series:JLI: Jurnal Litbang Industri
Subjects:
Online Access:http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/6981
_version_ 1819099119612854272
author A Ardinal
Salmariza Sy
S Sofyan
author_facet A Ardinal
Salmariza Sy
S Sofyan
author_sort A Ardinal
collection DOAJ
description Luas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 11 juta hektar. Selain menghasilkan buah kelapa sawit yang melimpah, kebun sawit ini juga menghasilkan limbah <em>replanting</em> berupa batang kelapa sawit pada saat dilakukan regenerasi kebun. Tujuan dari penelitian ini adalah pengawetan limbah <em>replanting</em> batang kelapa sawit dengan natrium tetra boraks (Na<sub>2</sub>B<sub>3</sub>O<sub>4</sub>). Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan memvariasikan bagian batang sawit (kayu bagian dalam dan bagian luar batang sawit).  Konsentrasi pengawet natrium tetra boraks yaitu 1; 2,5 dan 5% dengan waktu perendaman 2, 4, dan 6 hari. Dari analisis awal limbah kayu bagian dalam sebelum pengawetan diperoleh rata-rata kadar air 35,1%, kuat lentur 26,48 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 3,73 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,19 g/cm<sup>3</sup>. Sedangkan kayu bagian luar sebelum pengawetan memiliki rata-rata kadar air 25,5%, kuat lentur 32,16 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 5,47 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,25 g/cm<sup>3</sup>. Perlakuan terbaik diperoleh pada kayu bagian luar dengan perendaman selama 4 hari dan konsentrasi natrium tetra boraks 2,5%. Setelah dilakukan pengawetan terjadi peningkatan kuat tekan,  kuat lentur, dan kerapatan. Kayu perlakuan terbaik memiliki rata-rata kuat lentur 44,71 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 6,47 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,30 g/cm<sup>3</sup>. Kadar air rata-rata menurun setelah proses pengeringan menjadi 8,25%. Kayu  hasil pengawetan dapat digunakan untuk membuat produk asesoris dan produk furniture lainnya.
first_indexed 2024-12-22T00:41:49Z
format Article
id doaj.art-500e1beb23c14c49930665d070d40a8c
institution Directory Open Access Journal
issn 2252-3367
2502-5007
language Indonesian
last_indexed 2024-12-22T00:41:49Z
publishDate 2021-06-01
publisher Balai Riset dan Standardisasi Industri Padang
record_format Article
series JLI: Jurnal Litbang Industri
spelling doaj.art-500e1beb23c14c49930665d070d40a8c2022-12-21T18:44:40ZindBalai Riset dan Standardisasi Industri PadangJLI: Jurnal Litbang Industri2252-33672502-50072021-06-01111596610.24960/jli.v11i1.6981.59-664218Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawitA ArdinalSalmariza SyS SofyanLuas areal perkebunan kelapa sawit di Indonesia saat ini kurang lebih 11 juta hektar. Selain menghasilkan buah kelapa sawit yang melimpah, kebun sawit ini juga menghasilkan limbah <em>replanting</em> berupa batang kelapa sawit pada saat dilakukan regenerasi kebun. Tujuan dari penelitian ini adalah pengawetan limbah <em>replanting</em> batang kelapa sawit dengan natrium tetra boraks (Na<sub>2</sub>B<sub>3</sub>O<sub>4</sub>). Perlakuan yang dilakukan yaitu dengan memvariasikan bagian batang sawit (kayu bagian dalam dan bagian luar batang sawit).  Konsentrasi pengawet natrium tetra boraks yaitu 1; 2,5 dan 5% dengan waktu perendaman 2, 4, dan 6 hari. Dari analisis awal limbah kayu bagian dalam sebelum pengawetan diperoleh rata-rata kadar air 35,1%, kuat lentur 26,48 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 3,73 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,19 g/cm<sup>3</sup>. Sedangkan kayu bagian luar sebelum pengawetan memiliki rata-rata kadar air 25,5%, kuat lentur 32,16 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 5,47 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,25 g/cm<sup>3</sup>. Perlakuan terbaik diperoleh pada kayu bagian luar dengan perendaman selama 4 hari dan konsentrasi natrium tetra boraks 2,5%. Setelah dilakukan pengawetan terjadi peningkatan kuat tekan,  kuat lentur, dan kerapatan. Kayu perlakuan terbaik memiliki rata-rata kuat lentur 44,71 kg/cm<sup>2</sup>, kuat tekan 6,47 kg/cm<sup>2</sup>, dan kerapatan 0,30 g/cm<sup>3</sup>. Kadar air rata-rata menurun setelah proses pengeringan menjadi 8,25%. Kayu  hasil pengawetan dapat digunakan untuk membuat produk asesoris dan produk furniture lainnya.http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/6981replantingbatang kelapa sawitlimbah kayu sawitnatrium tetra borakspengawetan
spellingShingle A Ardinal
Salmariza Sy
S Sofyan
Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
JLI: Jurnal Litbang Industri
replanting
batang kelapa sawit
limbah kayu sawit
natrium tetra boraks
pengawetan
title Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
title_full Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
title_fullStr Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
title_full_unstemmed Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
title_short Pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
title_sort pengaruh penambahan natrium tetra boraks untuk pengawetan limbah batang kelapa sawit
topic replanting
batang kelapa sawit
limbah kayu sawit
natrium tetra boraks
pengawetan
url http://ejournal.kemenperin.go.id/jli/article/view/6981
work_keys_str_mv AT aardinal pengaruhpenambahannatriumtetraboraksuntukpengawetanlimbahbatangkelapasawit
AT salmarizasy pengaruhpenambahannatriumtetraboraksuntukpengawetanlimbahbatangkelapasawit
AT ssofyan pengaruhpenambahannatriumtetraboraksuntukpengawetanlimbahbatangkelapasawit