Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali

Tulisan ini disusun berdasarkan hasil kajian untuk mengetahui dan memahami  artefak nekara Pejeng sebagai representasi peninggalan karya seni zaman praaksara Bali. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan setting sesuai kondidi subjek. Penelitian ini dirancang menggunakan  pend...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Ida Bagus Brata, I Komang Sudirga, I Ketut Laba Sumarjiana
Format: Article
Language:English
Published: Institut Seni Indonesia Denpasar 2022-02-01
Series:Mudra: Jurnal Seni Budaya
Subjects:
Online Access:https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/1750
_version_ 1817985831054344192
author Ida Bagus Brata
I Komang Sudirga
I Ketut Laba Sumarjiana
author_facet Ida Bagus Brata
I Komang Sudirga
I Ketut Laba Sumarjiana
author_sort Ida Bagus Brata
collection DOAJ
description Tulisan ini disusun berdasarkan hasil kajian untuk mengetahui dan memahami  artefak nekara Pejeng sebagai representasi peninggalan karya seni zaman praaksara Bali. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan setting sesuai kondidi subjek. Penelitian ini dirancang menggunakan  pendekatan kajian literatur dan studi data melalui jaringan komputer, seperti sosial media dan internet, dipadukan studi lapangan dengan mengunjungi Pura Penataran Sasih tempat disimpannya nekara sebagai benda budaya, yang sekaligus menjadi lokus penelitian.  Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mengunjungi objek penelitian di samping melakukan wawancara dengan sejumlah informan yang telah ditentukan sebelum aktivitas penelitian dimulai. Data skunder didapat melalui kajian kepustakaan guna menghimpun pendapat pakar yang telah dituangkan dalam buku-buku, dengan dilengkapi tulisan di berbagai jurnal, hasil seminar dan lokakarya, serta media sosial. Data skunder disini sifatnya melengkapi data primer. Langkah ini dimaksudkan agar kajian dalam penelitian yang dilakukan lebih mendekati atau lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran lebih jelas tentang Nekara Pejeng sebagai hasil karya seni zaman praaksara Bali, sehingga metode yang digunakan lebih bersifat deskriptif kualitatif. Oleh karena sifatnya kualitatif, maka peneliti merupakan instrumen utama, ditunjang pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan untuk memandu jalannya wawancara dengan informan seperti: petugas Museum Gedong Arca Bedaulu Gianyar, Kepala Desa Pejeng, Prajuru Desa, Pemangku pura, tokoh masyarakat yang terseleksi secara purvosif.  Kajian yang dilakukan membuktikan: Bahwa bulan Pejeng merupakan sebuah genderang (nekara) perunggu tersimpan di Pura Penataran Sasih yang dipercayai orang Bali memiliki kekuatan supernatural, dan dipergunakan oleh masyarakat dalam upacara memohon hujan. Karakteristik Nekara Pejeng berwujud menyerupai kendang/bedug terbuat dari perunggu, terdapat pola pinggang di bagian tengah, dilengkapi dua sisi bidang pukul, dan salah satu bidangnya terbuka. Bulan Pejeng merupakan temuan nekara terbesar di Asia yang dapat merepresentasikan kemajuan teknologi dan seni pada zaman praaksara Bali. Hiasan pada nekara mengadung makna religius magis adalah kearifan lokal yang berwujud karya seni indah berestetika tinggi sebagai bukti kreativitas manusia Bali dalam berkesenian yang telah dimulai pada masa praaksara, terus tumbuh, berkembang, dan berdinamika hingga dewasa ini.
first_indexed 2024-04-14T00:02:57Z
format Article
id doaj.art-51821d7211f74c25861d0cfd2ed5be79
institution Directory Open Access Journal
issn 0854-3461
2541-0407
language English
last_indexed 2024-04-14T00:02:57Z
publishDate 2022-02-01
publisher Institut Seni Indonesia Denpasar
record_format Article
series Mudra: Jurnal Seni Budaya
spelling doaj.art-51821d7211f74c25861d0cfd2ed5be792022-12-22T02:23:39ZengInstitut Seni Indonesia DenpasarMudra: Jurnal Seni Budaya0854-34612541-04072022-02-0137110.31091/mudra.v37i1.1750Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara BaliIda Bagus Brata0I Komang Sudirga1I Ketut Laba Sumarjiana2UNMAS DenpasarInstitut Seni Indonesia DenpasarUNMAS Denpasar Tulisan ini disusun berdasarkan hasil kajian untuk mengetahui dan memahami  artefak nekara Pejeng sebagai representasi peninggalan karya seni zaman praaksara Bali. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian kualitatif dengan setting sesuai kondidi subjek. Penelitian ini dirancang menggunakan  pendekatan kajian literatur dan studi data melalui jaringan komputer, seperti sosial media dan internet, dipadukan studi lapangan dengan mengunjungi Pura Penataran Sasih tempat disimpannya nekara sebagai benda budaya, yang sekaligus menjadi lokus penelitian.  Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung dengan mengunjungi objek penelitian di samping melakukan wawancara dengan sejumlah informan yang telah ditentukan sebelum aktivitas penelitian dimulai. Data skunder didapat melalui kajian kepustakaan guna menghimpun pendapat pakar yang telah dituangkan dalam buku-buku, dengan dilengkapi tulisan di berbagai jurnal, hasil seminar dan lokakarya, serta media sosial. Data skunder disini sifatnya melengkapi data primer. Langkah ini dimaksudkan agar kajian dalam penelitian yang dilakukan lebih mendekati atau lebih komprehensif. Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran lebih jelas tentang Nekara Pejeng sebagai hasil karya seni zaman praaksara Bali, sehingga metode yang digunakan lebih bersifat deskriptif kualitatif. Oleh karena sifatnya kualitatif, maka peneliti merupakan instrumen utama, ditunjang pedoman wawancara berupa daftar pertanyaan untuk memandu jalannya wawancara dengan informan seperti: petugas Museum Gedong Arca Bedaulu Gianyar, Kepala Desa Pejeng, Prajuru Desa, Pemangku pura, tokoh masyarakat yang terseleksi secara purvosif.  Kajian yang dilakukan membuktikan: Bahwa bulan Pejeng merupakan sebuah genderang (nekara) perunggu tersimpan di Pura Penataran Sasih yang dipercayai orang Bali memiliki kekuatan supernatural, dan dipergunakan oleh masyarakat dalam upacara memohon hujan. Karakteristik Nekara Pejeng berwujud menyerupai kendang/bedug terbuat dari perunggu, terdapat pola pinggang di bagian tengah, dilengkapi dua sisi bidang pukul, dan salah satu bidangnya terbuka. Bulan Pejeng merupakan temuan nekara terbesar di Asia yang dapat merepresentasikan kemajuan teknologi dan seni pada zaman praaksara Bali. Hiasan pada nekara mengadung makna religius magis adalah kearifan lokal yang berwujud karya seni indah berestetika tinggi sebagai bukti kreativitas manusia Bali dalam berkesenian yang telah dimulai pada masa praaksara, terus tumbuh, berkembang, dan berdinamika hingga dewasa ini. https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/1750Nekararepresentasiteknologiestetika
spellingShingle Ida Bagus Brata
I Komang Sudirga
I Ketut Laba Sumarjiana
Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
Mudra: Jurnal Seni Budaya
Nekara
representasi
teknologi
estetika
title Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
title_full Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
title_fullStr Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
title_full_unstemmed Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
title_short Nekara Pejeng: Representasi Peninggalan Karya Seni Zaman Praaksara Bali
title_sort nekara pejeng representasi peninggalan karya seni zaman praaksara bali
topic Nekara
representasi
teknologi
estetika
url https://jurnal.isi-dps.ac.id/index.php/mudra/article/view/1750
work_keys_str_mv AT idabagusbrata nekarapejengrepresentasipeninggalankaryasenizamanpraaksarabali
AT ikomangsudirga nekarapejengrepresentasipeninggalankaryasenizamanpraaksarabali
AT iketutlabasumarjiana nekarapejengrepresentasipeninggalankaryasenizamanpraaksarabali