Perilaku Dan Kinerja Struktur Dari Hasil Perancangan Bangunan Unconfined Masonry Dan Confined Masonry

Banyak bangunan di Indonesia yang rusak ketika terkena gempa bumi, terutama bangunan nir-rekayasa dinding bata. Salah satu contoh bangunan tersebut adalah bangunan Kantor Lurah Bendung di Serang, Banten yang mengalami kerusakan ketika terkena Gempa Pandeglang 2019. Bangunan ini dibangun tanpa balok...

Full description

Bibliographic Details
Main Authors: Alfien Hernanda Putra, Ade Okvianti Irlan
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Diponegoro 2021-12-01
Series:Media Komunikasi Teknik Sipil
Subjects:
Online Access:https://ejournal.undip.ac.id/index.php/mkts/article/view/33561
Description
Summary:Banyak bangunan di Indonesia yang rusak ketika terkena gempa bumi, terutama bangunan nir-rekayasa dinding bata. Salah satu contoh bangunan tersebut adalah bangunan Kantor Lurah Bendung di Serang, Banten yang mengalami kerusakan ketika terkena Gempa Pandeglang 2019. Bangunan ini dibangun tanpa balok dan kolom beton bertulang yang dikenal dengan sebutan bangunan unconfined masonry. Dalam studi ini, bangunan tersebut akan dirancang ulang dengan software ETABS untuk mengetahui kemiripan antara kelemahan struktur dari ETABS dengan kerusakan sebenarnya. Hasil analisis strukturnya memberikan waktu getar sebesar 0,814 detik, gaya geser dasar sebesar 195,5 kN, dan tegangan pada dinding yang 50% mirip dengan kerusakan pada keadaan sebenarnya. Lalu, bangunan yang sama dirancang dengan mengikuti kaidah dan peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia sehingga menjadi bangunan confined masonry. Hasilnya berupa waktu getar sebesar 1,586 detik, gaya geser dasar sebesar 114,2 kN, dan dinding bata yang tidak mengalami kerusakan ketika terkena beban gempa. Tetapi, dimensi dan tulangan dari balok dan kolom yang mengikuti syarat minimum bangunan tahan gempa di Indonesia perlu diperbesar karena kapasitas kekuatannya terlampaui oleh beban yang bekerja.
ISSN:0854-1809
2549-6778