Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang
Latar Belakang: Pasien keganasan darah yang mendapatkan transfusi packed red cell (PRC) berulang akan menyebabkan pembentukan aloantibodi yang dapat terdeteksi pada pemeriksaan crossmatch dan mempersulit proses transfusi selanjutnya. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan a...
Main Authors: | , , , , |
---|---|
Format: | Article |
Language: | English |
Published: |
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
2024-03-01
|
Series: | Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia |
Subjects: | |
Online Access: | http://jikesi.fk.unand.ac.id/index.php/jikesi/article/view/1132 |
_version_ | 1797242814282596352 |
---|---|
author | Dwi Putri Herinda Zelly Dia Rofinda Dwitya Elvira Rikarni Rikarni Dinda Aprilia |
author_facet | Dwi Putri Herinda Zelly Dia Rofinda Dwitya Elvira Rikarni Rikarni Dinda Aprilia |
author_sort | Dwi Putri Herinda |
collection | DOAJ |
description | Latar Belakang: Pasien keganasan darah yang mendapatkan transfusi packed red cell (PRC) berulang akan menyebabkan pembentukan aloantibodi yang dapat terdeteksi pada pemeriksaan crossmatch dan mempersulit proses transfusi selanjutnya.
Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, jenis keganasan, dan jumlah unit transfusi dengan kejadian inkompatibilitas crossmatch.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross- sectional. Terdapat 50 sampel yang didapatkan dari rekam medis dan laboratorium. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi inkompatibilitas crossmatch sebesar 16% dengan keseluruhan inkompatibilitas minor. Kejadian terbanyak didapatkan pada usia <60 tahun, perempuan, LMA dan transfusi > 10. Hasil uji statistik menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara faktor usia (p= 0,322), jenis kelamin (p= 0,050), jenis keganasan darah (p= 0,662), dan jumlah unit transfusi (p= 0,702) dengan kejadian hasil pemeriksaan crossmatch.
Kesimpulan: Faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, jenis keganasan, dan jumlah unit transfusi tidak mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian inkompatibilitas crossmatch pada pasien keganasan darah yang mendapatkan transfusi PRC berulang |
first_indexed | 2024-04-24T18:45:12Z |
format | Article |
id | doaj.art-5261050cafab468c8dc9a7d24bd8c8d3 |
institution | Directory Open Access Journal |
issn | 2722-4848 |
language | English |
last_indexed | 2024-04-24T18:45:12Z |
publishDate | 2024-03-01 |
publisher | Fakultas Kedokteran Universitas Andalas |
record_format | Article |
series | Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia |
spelling | doaj.art-5261050cafab468c8dc9a7d24bd8c8d32024-03-27T05:38:30ZengFakultas Kedokteran Universitas AndalasJurnal Ilmu Kesehatan Indonesia2722-48482024-03-0151697410.25077/jikesi.v5i1.11321132Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil PadangDwi Putri Herinda0Zelly Dia Rofinda1Dwitya Elvira2Rikarni Rikarni3Dinda Aprilia4S1 Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang, 25163, IndonesiaDepartemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, IndonesiaDepartemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, IndonesiaDepartemen Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, IndonesiaDepartemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, RSUP Dr. M. Djamil, Padang 25163, IndonesiaLatar Belakang: Pasien keganasan darah yang mendapatkan transfusi packed red cell (PRC) berulang akan menyebabkan pembentukan aloantibodi yang dapat terdeteksi pada pemeriksaan crossmatch dan mempersulit proses transfusi selanjutnya. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, jenis keganasan, dan jumlah unit transfusi dengan kejadian inkompatibilitas crossmatch. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross- sectional. Terdapat 50 sampel yang didapatkan dari rekam medis dan laboratorium. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan prevalensi inkompatibilitas crossmatch sebesar 16% dengan keseluruhan inkompatibilitas minor. Kejadian terbanyak didapatkan pada usia <60 tahun, perempuan, LMA dan transfusi > 10. Hasil uji statistik menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara faktor usia (p= 0,322), jenis kelamin (p= 0,050), jenis keganasan darah (p= 0,662), dan jumlah unit transfusi (p= 0,702) dengan kejadian hasil pemeriksaan crossmatch. Kesimpulan: Faktor risiko seperti usia, jenis kelamin, jenis keganasan, dan jumlah unit transfusi tidak mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian inkompatibilitas crossmatch pada pasien keganasan darah yang mendapatkan transfusi PRC berulanghttp://jikesi.fk.unand.ac.id/index.php/jikesi/article/view/1132transfusi berulangaloimunisasiinkompatibilitas crossmatchfaktor risikokeganasan darah |
spellingShingle | Dwi Putri Herinda Zelly Dia Rofinda Dwitya Elvira Rikarni Rikarni Dinda Aprilia Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia transfusi berulang aloimunisasi inkompatibilitas crossmatch faktor risiko keganasan darah |
title | Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang |
title_full | Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang |
title_fullStr | Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang |
title_full_unstemmed | Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang |
title_short | Hubungan Faktor Risiko Aloimunisasi dengan Kejadian Inkompatibilitas Crossmatch Pada Pasien Keganasan Darah Dewasa yang Ditransfusi Packed Red Cell Berulang di RSUP Dr M Djamil Padang |
title_sort | hubungan faktor risiko aloimunisasi dengan kejadian inkompatibilitas crossmatch pada pasien keganasan darah dewasa yang ditransfusi packed red cell berulang di rsup dr m djamil padang |
topic | transfusi berulang aloimunisasi inkompatibilitas crossmatch faktor risiko keganasan darah |
url | http://jikesi.fk.unand.ac.id/index.php/jikesi/article/view/1132 |
work_keys_str_mv | AT dwiputriherinda hubunganfaktorrisikoaloimunisasidengankejadianinkompatibilitascrossmatchpadapasienkeganasandarahdewasayangditransfusipackedredcellberulangdirsupdrmdjamilpadang AT zellydiarofinda hubunganfaktorrisikoaloimunisasidengankejadianinkompatibilitascrossmatchpadapasienkeganasandarahdewasayangditransfusipackedredcellberulangdirsupdrmdjamilpadang AT dwityaelvira hubunganfaktorrisikoaloimunisasidengankejadianinkompatibilitascrossmatchpadapasienkeganasandarahdewasayangditransfusipackedredcellberulangdirsupdrmdjamilpadang AT rikarnirikarni hubunganfaktorrisikoaloimunisasidengankejadianinkompatibilitascrossmatchpadapasienkeganasandarahdewasayangditransfusipackedredcellberulangdirsupdrmdjamilpadang AT dindaaprilia hubunganfaktorrisikoaloimunisasidengankejadianinkompatibilitascrossmatchpadapasienkeganasandarahdewasayangditransfusipackedredcellberulangdirsupdrmdjamilpadang |