ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL

Korupsi masih terus terjadi di tanah air, menjadi lahan pemberitaan utama oleh media, baik media konvensional, maupun new media, termasuk media dalam jaringan (daring). Korupsi dilakukan oleh koruptor mulai dari level terendah hingga tertinggi di puncak kekuasaan. Baru-baru ini, juga terjadi tindak...

Full description

Bibliographic Details
Main Author: Mohammad Isa Gautama
Format: Article
Language:English
Published: Universitas Negeri Padang 2018-03-01
Series:Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education
Subjects:
Online Access:http://socius.ppj.unp.ac.id/index.php/socius/article/view/72
_version_ 1828062478958854144
author Mohammad Isa Gautama
author_facet Mohammad Isa Gautama
author_sort Mohammad Isa Gautama
collection DOAJ
description Korupsi masih terus terjadi di tanah air, menjadi lahan pemberitaan utama oleh media, baik media konvensional, maupun new media, termasuk media dalam jaringan (daring). Korupsi dilakukan oleh koruptor mulai dari level terendah hingga tertinggi di puncak kekuasaan. Baru-baru ini, juga terjadi tindak korupsi yang dilakukan oleh salah satu hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar dan kroninya. Berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadi sorotan utama sepanjang hari kejadian dan tidak luput dari pemberitaan oleh seluruh media, baik nasional maupun lokal, konvensional dan media baru. Penelitan ini menggunakan Analisis Wacana Kritis (AWK) melalui pendekatan Analisis Framing versi Robert N. Entman. Data yang dikumpulkan bersumber dari pemberitaan media daring nasional (detik.com), serta media daring lokal di Sumatera Barat (klikpositif.com). Pertanyaan utama studi adalah: Bagaimana proses seleksi berita serta penonjolan pada aspek tertentu dalam pemberitaan di masing-masing media? Kedua, posisi apa yang dipilih oleh media bersangkutan dalam hal pemberitaan kasus Patrialis Akbar sekaitan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia dewasa ini? Temuan utama penelitian adalah, klikpositif.com tidak menjadikan berita OTT tindak korupsi sebagai berita paling penting di hari kejadian. Sebaliknya, detik.com secara provokatif memprioritaskan tema antikorupsi sebagai tema penting dalam pemberitaannya.
first_indexed 2024-04-10T22:28:27Z
format Article
id doaj.art-527a328cac9941108f17e90871219311
institution Directory Open Access Journal
issn 2356-4180
2442-8663
language English
last_indexed 2024-04-10T22:28:27Z
publishDate 2018-03-01
publisher Universitas Negeri Padang
record_format Article
series Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education
spelling doaj.art-527a328cac9941108f17e908712193112023-01-17T07:42:07ZengUniversitas Negeri PadangJurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education2356-41802442-86632018-03-0141414910.24036/scs.v4i1.7272ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONALMohammad Isa Gautama0UNPKorupsi masih terus terjadi di tanah air, menjadi lahan pemberitaan utama oleh media, baik media konvensional, maupun new media, termasuk media dalam jaringan (daring). Korupsi dilakukan oleh koruptor mulai dari level terendah hingga tertinggi di puncak kekuasaan. Baru-baru ini, juga terjadi tindak korupsi yang dilakukan oleh salah satu hakim Mahkamah Konstitusi, Patrialis Akbar dan kroninya. Berita Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menjadi sorotan utama sepanjang hari kejadian dan tidak luput dari pemberitaan oleh seluruh media, baik nasional maupun lokal, konvensional dan media baru. Penelitan ini menggunakan Analisis Wacana Kritis (AWK) melalui pendekatan Analisis Framing versi Robert N. Entman. Data yang dikumpulkan bersumber dari pemberitaan media daring nasional (detik.com), serta media daring lokal di Sumatera Barat (klikpositif.com). Pertanyaan utama studi adalah: Bagaimana proses seleksi berita serta penonjolan pada aspek tertentu dalam pemberitaan di masing-masing media? Kedua, posisi apa yang dipilih oleh media bersangkutan dalam hal pemberitaan kasus Patrialis Akbar sekaitan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia dewasa ini? Temuan utama penelitian adalah, klikpositif.com tidak menjadikan berita OTT tindak korupsi sebagai berita paling penting di hari kejadian. Sebaliknya, detik.com secara provokatif memprioritaskan tema antikorupsi sebagai tema penting dalam pemberitaannya.http://socius.ppj.unp.ac.id/index.php/socius/article/view/72korupsimedia daringanalisis framingposisi media
spellingShingle Mohammad Isa Gautama
ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
Jurnal Socius: Journal of Sociology Research and Education
korupsi
media daring
analisis framing
posisi media
title ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
title_full ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
title_fullStr ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
title_full_unstemmed ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
title_short ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN OPERASI TANGKAP TANGAN PATRIALIS AKBAR DI MEDIA DARING LOKAL DAN NASIONAL
title_sort analisis framing pemberitaan operasi tangkap tangan patrialis akbar di media daring lokal dan nasional
topic korupsi
media daring
analisis framing
posisi media
url http://socius.ppj.unp.ac.id/index.php/socius/article/view/72
work_keys_str_mv AT mohammadisagautama analisisframingpemberitaanoperasitangkaptanganpatrialisakbardimediadaringlokaldannasional